Thursday, September 17, 2009

PERBANDINGAN MODEL PENDEKATAN PERJANJIAN TERHADAP ALKITAB DENGAN MODEL UNIVERSAL

“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Tuhanmu dan Tuhan keturunanmu. – Kejadian 17:7

PENDAHULUAN

Ada banyak cara untuk menafsirkankan Alkitab. Ulasan ini mencari perbedaan antara dua pandangan dan percabangan dari ajaran tersebut. Model tersebut adalah Model Perjanjian (Covenant Model) dan Model Gereja universal tidak tampak (Universal Invisible Church Model/Universalism). Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang beberapa ungkapan dan istilah yang digunakan.

“Yang diselamatkan” berarti sekumpulan orang; entah di masa lampau, masa kini atau mendatang yang telah memanggil Yesus Kristus dalam ketulusan dan menerima anugrah keselamatan jiwa mereka dariNYA dan karena anugrahNYA, mereka tidak perlu lagi takut menghadapi penyiksaan kekal di Hades, diselamatkan dari neraka. Untuk “diselamatkan” dari neraka, hal yang diperlukan adalah:
• ... pengakuan dosa pribadi yang memisahkan kita dengan Tuhan, Pencipta kita yang kudus dan benar.
• ... pengakuan bahwa Korban yang berkenan untuk penghapusan dosa adalah Yesus Kristus, Juru Selamat yang mati dan bangkit, mengalahkan dosa dan maut
• ... pengakuan bahwa perbuatan baik kita tidak dapat menggantikan pengorbanan yang Kristus telah buat di atas kayu salib.
• secara pribadi …bertobat di hadapan Tuhan atas dosa kita dan oleh iman menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat pribadi
Catatan: Baptisan atau keanggotaan gereja tidak dapat menyelamatkan seseorang dari neraka. (Kisah Para Rasul 20:21)

”Umat perjanjian” merujuk kepada mereka yang berada dalam hubungan perjanjian dengan Tuhan dan berarti kelompok yang lebih kecil DI TENGAH kelompok yang lebih besar dari umat yang diselamatkan seperti yang digambarkan di atas. Mereka telah memasuki hubungan khusus dengan Tuhan (di luar roh keselamatan) dengan cara mengikuti semua perintah Tuhan secara sukarela. Di dalam masa (gereja) ini, syarat baptisan (dibenamkan di dalam air) oleh gereja Perjanjian Baru Yesus Kristus yang diotorisasi, diikuti dengan iman kekal (percaya) yang hidup, bertumbuh dan menghasilkan buah untuk kemuliaan Kristus.
Gereja universal (“the universal church”) adalah ajaran sesat yang dimulai oleh gereja Katolik Roma (universal). Adalah kaum protestan, Martin Luther yang akhirnya memodifikasi ajaran sesat ini menjadi teori sesat "gereja universal tidak tampak (the universal invisible church) atau universalism" yang disebarkan dan dipercaya oleh mayoritas "umat yang diselamatkan" masa kini. Ajaran ini berkata bahwa semua yang diselamatkan membentuk sebuah tubuh Kristus tidak tampak yang besar, mendunia, yang dikenal dengan nama GEREJA tanpa menghiraukan ajaran bertentangan, cara baptisan yang bermacam-macam ... rencana keselamatan, dll.

Anda akan menyadari bagaimana seseorang menjawab beberapa pertanyaan berikut akan menyingkapkan pendekatan-nya (model untuk penafsiran Alkitab) demikian juga pelaksanaan-nya atas lingkup Alkitab:
• ”Apakah Alkitab itu?”
• “Kepada siapa Alkitab ditulis?”
• "Dapatkah semua yang diselamatkan mengambil Alkitab dan mengaplikasikan tiap janji dan berkat-Nya kepada mereka dan denominasi mereka tanpa memandang bulu?”
• "Apakah tema atau pesan keseluruhan Alkitab? Apakah sekedar untuk menyelamatkan manusia dari neraka? Atau adakah ada tema dan tujuan yang lebih spesifik?"
• “Jika Alkitab ditulis dengan ‘semua yang diselamatkan’ dalam pemikiran kita, bagaimanakah sebuah kelompok di dalam komunitas yang diselamatkan (misalnya anggota gereja Perjanjian Baru) meng-klaim berkat dan janji tersebut hanya dikhususkan untuk mereka saja?”
• “Dengan tanda yang sama, jika tanda dan berkat Alkitab ditujukan untuk orang-orang tertentu di dalam jumlah yang diselamatkan, bagaimanakah mereka yang diselamatkan yang tidak termasuk bagian dari kelompok tertentu tersebut meng-klaim berkat dan janji yang sama?”

Pendekatan awal seseorang entah dari sudut "A" atau sudut "B" akan menentukan pendekatan dan penafsiran-nya, yaitu, model-nya, untuk menafsirkankan dan memahami Alkitab. Mereka yang percaya bahwa Alkitab ditulis kepada dan untuk gereja mistis universal tidak tampak (mystical, universal invisible church) [dari semua yang diselamatkan], akan menafsirkankan Alkitab dari sudut UNIVERSALISM. Perjanjian Baru, khususnya akan dilihat sebagai ‘yang diselamatkan’ dalam pikiran, dan sebagai penerima janji dan berkat. Sebaliknya, mereka yang melihat Alkitab sebagai DITULIS OLEH orang yang di dalam perjanjian dengan Tuhan Abraham, Ishak dan Yakub ...; DITULIS KEPADA orang di dalam perjanjian dengan Tuhan...; dan DITULIS BAGI umat perjanjian yang sama, menggunakan pendekatan Perjanjian terhadap Alkitab (COVENANT APPROACH TO THE SCRIPTURE) sebagai model penafsiran mereka untuk memahami pesan Alkitab. Dengan pendekatan Perjanjian (the Covenant Approach), Alkitab dimengerti sebagaimana yang diharapkan – sebagai unit harmonis perintah diberikan kepada komunitas umat perjanjian dimana mereka mungkin [melalui terikatnya dengan syarat perjanjian] mempersiapkan diri mereka untuk menerima warisan terbaik untuk kekekalan. Tuhan menawarkan kepada umatnya masa kini keselamatan seutuh-Nya [keselamatan dalam kemuliaan kekal, yaitu warisan kerajaan 2Timotius 2:10]. Warisan seperti itu tidak hanya meliputi terlepas dari neraka, tetapi juga “hak untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu kerajaan Kristus" ~ 2 Petrus 1:10,11.
Alkitab tidak hanya mendukung bahwa karunia keselamatan Tuhan kepada umat manusia hanya berarti lepas dari api neraka. Menerima warisan seutuhnya adalah apa yang Tuhan inginkan untuk umat manusia. Ini adalah “Injil Kerajaan” yang pertama kali diajarkan Yohanes Pembaptis, Yesus Kristus sendiri dan rasul-rasul -> [Mat 3:1,2; 4:17,23; 6:33; 9:35; 24:14; Kis 1:3; 8:12; 14:22; 19:8; 20:25; 28:23,31; 1Kor 6:9,10; 15:50,51; Gal 5:16-21; Ef 5:5; Kol 4:11; 1Tes 2:12; 2Tes 1:5; 2Tim 4:1,18; Ibr 1:8; 12:28; Yak 2:5; 2 Pet 1:11; Why 1:9; 12:10]. Injil Kerajaan adalah pesan dari keselamatan penuh dan sempurna yang Tuhan inginkan agar umatnya alami. Injil yang dilemahkan masa kini hanyalah keselamatan yang terlepas dari api neraka.

Pendekatan Perjanjian terhadap Alkitab (The Covenant Approach to Scripture) berpegang bahwa orang perlu memasuki hubungan perjanjian dengan Tuhan melalui gereja Perjanjian Baru Kristus yang sesungguhnya [yang adalah umat Perjanjian Baru masa ini, Israel rohani Tuhan– Gal 3:26-29; 6:15,16; 2Kor 3:5-11; Fil 3:3], jika mereka akan diberikan hak akan warisan penuh yang Tuhan ingin berikan kepada mereka. Institusi Perjanjian Baru Tuhan, gereja lokal Kristus yang dibangun secara Alkitabiah di bumi telah ditahbiskan untuk mempersiapkan yang lainnya untuk menerima berkat ini (Mat 28:18-20; Kis 1:8). Yesus sendiri berkata kepada wanita Samaria bahwa "keselamatan datang dari bangsa Yahudi” (Yoh 4:22). Pernyataan tersebut tetap benar baik dulu maupun sekarang. Ini adalah bagaimana "keselamatan (masih) datang dari bangsa Yahudi" karena melalui Israel rohani-lah [gereja Tuhan, umat Perjanjian Baru], seseorang mengambil bagian dalam "hidup berkelimpahan” di dalam hubungan perjanjian “DI DALAM KRISTUS” (Gal 3:26-29) dan berada di dalam posisi untuk menerima “hak untuk memasuki” ke dalam kerajaan kekal Yesus Kristus.

Sekarang, marilah kita periksa kedua model untuk menafsirkankan Alkitab. Bandingkan nomor paragraf yang sama di dalam tabel berikut untuk mengetahui perbedaan dan percabangan kedua model:


PERBANDINGAN

<1>
Pendekatan Perjanjian terhadap Alkitab (The Covenant Approach to Scripture) adalah model yang mengakui bahwa Perjanjian Baru ditulis oleh manusia yang dibaptis secara Alkitabiah; yang ditulis untuk mereka yang menerima baptisan Alkitabiah, dan ditulis untuk manfaat dan makanan rohani supaya mempersiapkan mereka untuk hubungan mempelai di dalam kerajaan yang akan datang
Universalism memegang pandangan bahwa entah semua atau kebanyakan Perjanjian Baru berlaku untuk semua yang diselamatkan meskipun jelas terlihat:
• Di dalam Injil, Yesus melatih gerejaNya
• Di dalam kitab Kisah Para Rasul, gereja yang bertindak
Di dalam surat-suratnya, rasul Tuhan yang dibaptis secara Alkitabiah menulis kepada gereja atau individu yang berhubungan dengan gereja Alkitabiah

<2>
Model Perjanjian (The Covenant Model) mengerti bahwa istilah “orang kudus,” “mempelai,” “Kristen,” “di dalam Kristus,” “imam,” “yang terpilih,” “dijadikan anak,” “domba,” “kawanan domba,” “raja,” “hamba,” “prajurit,” “murid,” “ciptaan baru,” “duta besar,” “perawan,” dll, ditemukan di Perjanjian Baru digunakan sehubungan dengan perkumpulan Perjanjian Baru atau umat khusus Tuhan yang ditandai dengan persekutuan (misalnya 1Kor 1:2; 14:33; Ef 1:1; Kol 1:2; Yoh 3:29; Kis 11:26; 1Pet 2:5,9; Kol 3:12; 1Tes 1:1-4; Gal 3:26-4:7; Kis 20:28; Why 1:6; 2Tim 2:3,4; 2Kor 5:17,20; Gal 6:15,17; 2Kor 11:2; dll)
Universalism melihat istilah ini juga berlaku kepada gereja Kristus. Tetapi, dengan pelaksanaan yang tidak konsisten dan longgar akan istilah ini sebagian besar dikarenakan teologi yang terbentuk sebelumnya, entah tahu atau tidak tahu, disengaja atau tidak disengaja, mereka mengambil gereja terdiri dari semua yang diselamatkan, entah dibaptis secara Alkitabiah atau tidak.

<3>
Di bawah Model Perjanjian (The Covenant Model), istilah “di dalam Kristus” digunakan di Perjanjian Baru hanya sehubungan dengan umat yang mendapatkan baptisan Alkitabiah sejak ungkapan yang menunjuk kepada hubungan kedudukan dengan Kristus pada baptisan (Gal 3:27,28; Rom 6:3-5; 12:5; 1Kor 12:13).
Universalism juga berpegang pada kepercayaan bahwa ungkapan "dalam Kristus" merujuk kepada hubungan gerejawi; kecuali bahwa “gereja” yang mereka maksudkan adalah entah sengaja atau tidak sengaja tubuh Kristus yang mistis, universal, tidak tampak terdiri dari mereka yang hanya diselamatkan.

<4>
Model Perjanjian (The Covenant Model), memahami dengan jelas bahwa Yesus berbicara kepada murid-muridNya, anggota gerejaNya, ketika Dia berbicara tentang janji Roh Kudus yang akan datang sebagai Sang Penghibur dan menuntun ke dalam segala Kebenaran, yang tidak hanya BERDIAM DENGAN mereka, tetapi juga BERADA DI DALAM mereka.” (Yohanes 14:17,18).
Universalism juga percaya bahwa Roh Kudus datang untuk menghibur, memimpin dan berdiam dalam gereja; tetapi sekali lagi, entah sengaja atau tidak disengaja, semua yang diselamatkan adalah anggota gereja universal tidak tampak (universal, invisible church). Jadi, semua yang diselamatkan “dianggap” menerima Roh Kudus yang menghibur, memimpin dan berdiam pada saat iman pertama (keselamatan dari neraka).

<5>
Model Perjanjian (The Covenant Model) dengan jelas mengakui gereja Tuhan sebagai institusi istimewa yang didirikan oleh Yesus Kristus yang twla membeli gerejaNya dengan darahNya sendiri (Yoh 15:13,14; Kis 20:28; Ef 5:25).
Universalism percaya bahwa "gereja" yang untuknya Yesus mati merujuk semua yang diselamatkan, entah menerima baptisan Alkitabiah atau tidak. Ini berarti pada kedatangan Kristus, Dia akan meng-embalikan kebingungan besar kepada kemuliaan dan menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan “tanpa cacat atau kerut atau cela…” (Ef 5:25-27).

<6>
Model Perjanjian (The Covenant Model) melihat “gadis yang bijaksana” dalam injil Matius melambangkan orang kudus yang setia [umat mempelai] yang karena mereka “siap,” ketika “menyongsong” mempelai laki-laki. “Menyongsong” adalah sama dengan “menyusul” atau “berkumpul bersama” mempelai yang setia untuk mengambil bagian dalam kebangkitan ke dalam kemuliaan; untuk memasuki kerajaan kebenaran yang kekal; untuk menerima warisan untuk memerintah dan bertahta bersama Kristus dalam kerajaanNya (Matius 25:1-13; Why 19:6-9).
Universalism secara umum percaya Yesus akan datang kembali untuk mempelaiNya (yang diambil dari mereka yang diselamatkan). Oleh sebab itu, "gadis bijaksana " melambangkan “semua yang diselamatkan” yang akan "pergi menyongsong" mempelai laki-laki. Satu-satunya kualifikasi untuk "siap" maka itu, hanyalah diselamatkan. Teori yang salah ini membuat masalah karena teori ini akan membuat kelima GADIS bodoh yang ditinggalkan di luar dilambangkan sebagai mereka yang tidak diselamatkan. Tetapi, konteks ini menunjukkan dengan jelas sejak awal bahwa kelima gadis bodoh dan kelima gadis bijaksana, dan kesepuluh GADIS membawa pelitanya dan pergi menyongsong bertemu mempelai laki-laki. Jika kelima gadis bodoh tidak diselamatkan sejak awalnya, mengapa mereka memiliki hubungan dengan mempelai laki-laki?
Beberapa kaum universalis menemukan jalan untuk lari dari dilema mereka dengan membuat "gadis bijaksana" hanya berlaku kepada bangsa Yahudi dan oleh karena itu tidak berlaku untuk gereja non-Yahudi masa kini.

<7>
Dalam model Perjanjian(the Covenant Model), mempelai yang setia akan dipisahkan dari umat biasa yang diselamatkan , dan mereka akan memerintah bersama-sama dengan Kristus atas mereka [bangsa yang diselamatkan] selama masa seribu tahun dan sepanjang masa (1Kor 6:2,3; 2Tim 2:12; Why 2:26,27; 5:10; 20:4-6; 22:3-5).
Universalism melihat semua yang diselamatkan, entah setia kepada Kristus atau tidak, menjadi mempelai Kristus. Kaum universalis dengan santainya menyimpulkan bahwa mereka yang jatuh, tidak pernah "sungguh-sungguh diselamatkan " pada awalnya. Jadi mereka mengakhiri dengan menyatakan bahwa semua yang diselamatkan adalah mempelai dan sisanya adalah mereka yang tidak pernah diselamatkan sejak awal, dan berakhir di neraka. Tetapi, ada sejumlah yang diselamatkan yang tak terhitung yang tidak layak menjadi mempelai Kristus, namun juga tidak layak masuk neraka. Mereka hanya-lah umat YANG DISELAMATKAN NAMUN TIDAK SETIA yang ditinggalkan di luar kerajaan Tuhan (1Kor 5:1-5,11-13; 6:9,10; Gal 5:16-21; Ef 5:1-6; dll).

KESIMPULAN

"Kaum Baptis" yang tahu atau tidak tahu mendukung pandangan Universalism menurunkan diri mereka ke denominasi lain selevel dengan semua kelompok Protestan yang lainnya. Jika demikian, apakah bedanya? Melalui Model Perjanjian (The Covenant Model) kita dapat melihat dengan jelas bahwa Alkitab ditulis untuk umat tertentu (umat perjanjian Tuhan) dan dimaksudkan untuk tuntunan dan latihan khusus mereka, supaya Dia akan memiliki "umat kesayanganNya " untuk namaNya, yang akan berada di dalam hadiratNya sebagai hambaNya dan mempelaiNya. Di bawah model ini, kita juga melihat bahwa kehendak Tuhan, dengan segala kejujuran, memiliki tempat bagi mereka yang tidak termasuk sebagai mempelai ataupun di neraka. Tempat tersebut adalah di antara bangsa-bangsa yang diselamatkan di bumi yang baru (Wahyu 21:23,24). Jika, menurut kaum Universalis, semua yang diselamatkan akan mewarisi kerajaan dan memerintah bersama dengan Kristus, siapa yang tersisa untuk diperintah?

“Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. – Kolose 2:8

MASALAH TERBESAR MANUSIA

APAKAH DOSA ITU?

Tuhan menciptakan manusia pertama, Adam dari debu tanah dan memberikannya nafas kehidupan. Satu karakteristik yang unik dari Adam adalah ia diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan (dalam kemuliaan, kebenaran, kekudusan, tanpa dosa).
”Berfirmanlah Tuhan: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita:……..” ~ Kejadian 1:26
“Ketika itulah TUHAN Elohim membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” ~ Kejadian 2:7
Adam diciptakan sebagai makhluk pilihan untuk berjalan bersama Tuhan dengan setia pada hubungan perjanjian yang kekal di dalam kasih dan ketaatan, memimpin istri dan anak-anaknya untuk mengikuti langkah yang sama pada hubungan perjanjian. Ketika mereka berjalan bersama Tuhan dengan cara ini, mereka mengalami sukacita dari hidup yang berkelimpahan dan persekutuan yang sejati bersama Dia. Tuhan memberkati mereka, menempatkan mereka di taman Firdaus dan bersama-sama memerintah atas seluruh ciptaanNya.
“Tuhan memberkati mereka, lalu Tuhan berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." ~ Kejadian 1:28.
Tuhan hanya memberikan satu larangan.. Mereka boleh makan dari setiap pohon di taman kecuali satu. Jika mereka tidak mentaatinya, mereka akan mati.
“TUHAN Elohim mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Elohim memberi perintah ini kepada manusia: Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." ~ Kejadian 2:15-17.
Kasih dan ketaatan yang kekal,membuat Adam dan Hawa tetap tinggal dalam persekutuan perjanjian dengan Tuhan. Tetapi, suatu hari, Adam memilih untuk tidak taat pada Tuhan. Ketidaktaatan adalah dosa dan untuk berbuat dosa adalah.

APAKAH AKIBAT DOSA?

Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." ~ Kejadian 3:17-19 (Baca seluruh Kejadian 3)
Melalui dosa ketidaktaatan, hubungan perjanjian mereka dengan Tuhan terputus ; dan hidup berkelimpahan dan persekutuan sejati yang berkualitas dengan Tuhan yang dahulu mereka punya menjadi hilang ketika mereka jatuh dari berkat-berkat hak istimewa. Ini membawa mereka kepada kutuk kematian jasmani dan rohani. Secara jasmani, mereka mulai mengalami kerusakan dan kemerosotan tubuh ketika mereka kehilangan kemuliaan Tuhan. Secara spiritual, mereka terpisah dari Tuhan dan dibuang dari taman Eden dan dari hadirat Tuhan.
“Lalu TUHAN Elohim mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu…….” ~ Kejadian 3:23,24a
Kejatuhan Adam ke dalam dosa menyebabkan akibat yang luas ke atas seluruh dunia, karena sesudah kejatuhan tersebut, semua manusia, keturunan Adam dan Hawa mewarisi sifat alami dosa yang sama, menderita akibat yang menyedihkan dari dosa yaitu kematian.
“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” ~ Roma 5:12 ( baca juga Kejadian 3:16-19)
“Sebab upah dosa ialah maut……….” ~ Roma 6:23

KITA TIDAK BOLEH MENYEMBUNYIKAN DOSA!

Merasa bersalah dan malu atas dosa dan ketidakbenaran mereka, Adam dan Hawa menyemat daun pohon ara untuk menutupi ketelanjangan tubuh jasmani mereka yang tidak kekal. Sebelumnya, mereka memiliki anugerah jubah kemuliaan yang mencerminkan sinar dan kemuliaan rupa Tuhan akan kebenaran dan kekudusan. Tetapi setelah kejatuhan mereka, mereka kehilangan kualitas rohani ini. Diliputi rasa takut, mereka mencoba bersembunyi dari hadirat Tuhan, tapi semuanya sia-sia. Tuhan melihat keadaan jasmani dan rohani mereka yang buruk dan mengetahui dengan segera bahwa mereka telah memilih jalan ketidaktaatan dan dosa.
“Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Elohim, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Elohim di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Elohim memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" ~ Kejadian 3:8-11.
Hari ini, kita harus menghadapi kenyataan bahwa kita semua adalah orang berdosa, lahir dengan sifat alami dosa. Kita tidak dapat menyembunyikan dosa kita dari Tuhan.
“Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman TUHAN. ~ Yeremia 23:24
Daripada mencoba untuk menyembunyikan dosa-dosa kita, kita harus jujur di hadapan Tuhan untuk mengakui dosa-dosa karena ini adalah penyakit rohani.

KITA MEMERLUKAN PENYEMBUHAN UNTUK DOSA

Kemajuan medis modern telah menemukan pengobatan untuk berbagai penyakit jasmani, tetapi tidak seorangpun dapat menemukan pengobatan untuk penyakit rohani dosa. Hanya Tuhan yang dapat menyembuhkan dosa! Tanpa Tuhan, kita tetap menderita dan menampakkan gejala penyakit rohani yang parah, diperbudak dan cenderung untuk mengikuti keinginan daging tubuh jasmani kita yang berdosa. Kita tidak mempunyai kuasa untuk menang..
Ingat bagaimana Adam dan Hawa menikmati hubungan perjanjian yang indah dengan Tuhan sebelum mereka jatuh dalam dosa? Betapa mereka diberkati! Kunci berkat hidup berkelimpahan dan persekutuan sejati terletak di dalam hubungan perjanjian dengan Tuhan.
Tetapi, masalah besar yang menghalangi kita untuk kembali ke hubungan perjanjian dengan Tuhan adalah dosa. Kita benar-benar membutuhkan jalan keluar atas dosa supaya dipulihkan ke posisi kehidupan, persekutuan dan berkat yang Tuhan inginkan sejak hari penciptaan.
Tuhan sudah memberi kita jalan keluar! Meskipun Adam dan Hawa layak menerima kematian karena dosa, Tuhan menunjukkan kasihNya dengan menyediakan pakaian dari kulit binatang untuk menutupi ketelanjangan mereka .
“Dan TUHAN Elohim membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.” ~ Kejadian3:21
Sangat penting bagi kita untuk memahami bahwa binatang yang dikorbankan untuk menutupi Adam dan Hawa melambangkan Yesus Kristus, Sang Penebus, yang datang ke dunia untuk menjadi korban atas dosa kita.
Seperti Adam dan Hawa, kita layak menerima kematian atas dosa kita, tetapi Tuhan menunjukkan kasih dan belas kasihanNya yang besar, telah menyediakan jalan keluar satu-satunya atas dosa kita – Yesus Kristus Anak Domba Tuhan yang Sempurna dan Tidak Berdosa yang datang untuk menyerahkan hidupNya bagi orang berdosa.Yesus tidak melakukan kesalahan apapun, tetapi Ia disalibkan sebagai penjahat. DarahNya yang tercurah adalah penebusan bagi dosa kita. Tiga hari sesudah kematianNya, Yesus bangkit dalam tubuh kemuliaan untuk mengalahkan kutuk dosa dan kematian.
“Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” ~ Yohanes 10:10
“Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” ~ Yohanes 11:25
Sama seperti Adam dan Hawa yang mau menerima penebusan atas dosa mereka, kita juga menerima Yesus Kristus, anugerah Tuhan akan Kehidupan. Hanya Yesus yang dapat melepaskan kita dari belenggu dosa dan kematian. Ia adalah satu-satunya pengharapan kita. Pilihlah Kehidupan hari ini!
“Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu” ~ Ulangan 30:19

UNDANGAN AKAN KEHIDUPAN DAN BERKAT
APAKAH ANDA AKAN MERESPON HARI INI?

Akui dengan jujur dan bertobat dari dosa di hadapan Tuhan (Bertobat: memohon ampun dengan sungguh-sungguh, mau berubah)
”Seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Tuhan.” ~ Roma 3:10,23
”Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." ~ Lukas 5:32
Dengan iman, percaya bahwa Yesus telah mati dan bangkit kembali dari kematianNya dan hanya Ia satu-satunya jalan keluar untuk dosa-dosamu.
“Karena Tuhan itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Tuhan dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,” ~ 1Timotius 2:5
Menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan memberikan hidupmu kepadaNya dengan memasuki hubungan perjanjian “di dalam Kristus” melalui baptisan Alkitabiah (diselam di dalam air) oleh otoritas gereja Perjanjian Baru yang alkitabiah. (Baca Galatia 3:26-29*)
“… janji tentang hidup dalam Kristus Yesus.” ~ 2Timotius 1:1
“Orang-orang yang menerima perkataan- nya itu memberi diri dibaptis …“ ~ Kisah Para Rasul 2:41
”Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Tuhan dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.“ ~ Kisah Para Rasul 8:12
Mengikut Yesus sebagai murid yang sejati, dengan hidup dalam ketaatan dan penyerahan setiap hari kepada FirmanNya.
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku“ ~ Yohanes 8:31
Melayani Tuhan dengan setia di dalam gerejaNya. Penghargaan akan kesetiaan adalah pintu masuk yang berkelimpahan ke dalam Kerajaan Tuhan yang kekal untuk memerintah bersama Yesus Kristus
“Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” ~ 2Petrus 1:10-11

Saturday, August 29, 2009

Sunday, January 6, 2008

CARA TUHAN DIDALAM MISI MELALUI KITAB KISAH PARA RASUL

CARA TUHAN DIDALAM MISI MELALUI KITAB KISAH PARA RASUL
Sharrel Ford

I. Ambiguitas Ilahi di dalam Kisah Para Rasul
Ambiguitas spesifik yang dipertimbangkan adalah titik waktu ketika gereja lokal berdiri dan berhubungan dengan kepentingan yang tertinggi. Masalah ini dibukakan, tetapi disembunyikan dari orang bijak dan pandai yang religius di dunia ini, seperti yang Yesus katakan : “ Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil ” Matius 11:25

1. Pelayanan dari mereka yang tercerai berai dari Yerusalem, Bagian 1
“Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil. ” Kisah Para Rasul 8:4
Mereka pergi ke mana saja untuk memberitakan Firman dengan berani. Murid-murid ini tidak takut akan kematian. Pada mulanya, hanya ada sedikit rintangan yang menghalangi mereka untuk memuridkan ke mana saja mereka pergi. Lihat pelayanan Filipus dan mereka yang ada di Kisah Para Rasul 11:19-21. Sama seperti didalam pelayanan Tuhan Yesus dan Petrus dan Yohanes sesudah Pentakosta, ketika mereka yang tercerai berai pergi untuk mengabarkan injil dan melakukan mujizat, ada banyak murid-murid baru yang bertobat, dibaptis dan dibentuk menjadi gereja lokal dalam komunitas di seluruh Yudea, Samaria, Galilea dan Negara lain. Mereka tidak pergi kemana saja memberitakan Firman dengan berani tanpa hasil yang diinginkan. Tidak semua orang menjadi percaya, tetapi banyak yang percaya. Roh Kudus tidak kurang-kurangnya menginginkan adanya gereja baru seperti yang kita lakukan sekarang hari-hari ini. Gereja lokal tetap adalah tubuh Kristus dan juga mempelai Kristus sama seperti sekarang. Mereka pergi kemana saja memberitakan Injil – tidak hanya beberapa dari mereka, tetapi secara umum, semuanya, beribu-ribu anggota dari gereja Yerusalem, “ kecuali para rasul,” Kisah Para Rasul 8:1-3.
Bahkan dengan pembelajaran yang cermat, beberapa ungkapan yang salah bisa masuk kedalam pikiran kita ketika kita membaca bagian mana saja dari Firman Tuhan. Pada titik waktu ini, sebagai contoh:
a. Bahwa Roh Kudus lengah dan tidak mempersiapkan beribu-ribu anggotanya untuk siksaan yang tiba-tiba dan sangat keras adalah tidak benar.
b. Murid-murid di Yerusalem tercerai berai ke setiap arah dengan tak beraturan demi hidup mereka tanpa penyertaan ilahi adalah tidak benar.
c. Bahwa gereja Yerusalem memiliki waktu yang singkat atau tidak punya waktu sama sekali untuk mempersiapkan perjalanan keluar berdasarkan amanat perjanjian yang teratur dari Yerusalem ke “ Kemana saja memberitakan Firman” adalah tidak benar.
Kita harus membuang semua kesan-kesan ini keluar dari pikiran kita. Anggota gereja Yerusalem memang tercerai berai oleh tangan Tuhan yang Maha Tahu dan Pelindung, tetapi Roh Kudus, sebagai Administrator Perjanjian Baru surgawi yang resmi, pergi menyertai mereka dan menempatkan roh yang sungguh-sungguh akan pergi “kemana saja memberitakan Firman” kedalam mereka . Harap perhatikan:
1. Kebanyakan dari murid-murid yang tercerai berai dari Yerusalem mungkin adalah orang-orang Yahudi di Yudea, Samaria dan Galilea. Sejumlah besar dari mereka masih tetap di Yerusalem ketika penyiksaan terjadi, Kisah Para Rasul 6; 11:19-20. Orang-orang Yahudi tersebut demikian juga kabur ke tempat mereka sepanjang Yudea, Samaria dan Galilea.
2. Yahudi yang Tersebar (Jews of the Dispersion) – Yahudi Yunani dan Aram. Kita harus mengingat bahwa ada arus masuk dari beribu-ribu Yahudi Yunani dan Aram dari penyebaran yang setiap tahun datang ke Yerusalem untuk perjamuan Paskah dan Pentakosta. Beratus-ratus atau bahkan ribuan dari Yahudi ini menjadi anggota dari gereja Yerusalem dan kembali ke tempat mereka ketika penyiksaan terjadi.
3. Penyiksaan ini adalah merupakan pekerjaan Setan, tetapi dengan izin dan perlindungan ilahi sama seperti kasus Ayub. Perjanjian Tuhan dengan Setan mewajibkan setan untuk datang di hadapan Tuhan dan memperoleh izin sebelum ia bisa melakukan sesuatu, terutama yang mempengaruhi umat perjanjian Tuhan- dan secara umum juga benar untuk apa yang dilakukan setan dan pasukannya.
4. Jadi, penyiksaan merupakan pekerjaan Tuhan yang dilakukan oleh setan. Tuhan akan membiarkan setan secara jahat menggunakan kita (umat pilihan Tuhan) sampai kita tidak mempercayai dan menyia-nyiakan Tuhan dan firmanNya. “Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.” Kisah Para Rasul 8:3. Ia melakukan apa yang keluar dari hati yang jujur namun dibutakan oleh dosa, Kisah Para Rasul 23:1; 24:16; 26:9-11; 2 Timotius 1:3. Di dalam seluruh kejujuran dan integritas hati (tetapi didalam semangat yang buta) Paulus berpikir ia sedang melakukan kehendak Tuhan ketika ia menyiksa pengikut Kristus.
5. Ini merupakan cara Tuhan mengutus murid-muridNya dari Yerusalem ke Yudea, Samaria, Galilea dan dalam jalan mereka “sebagai gereja-gereja” untuk melakukan “segala hal” dari Amanar Agung. Bapa, Putra dan Roh Kudus tidaklah tertidur. Mereka tidak “lengah”. Sebaliknya, mereka cukup sadar dan siap akan penyiksaan ini.
6. Roh Kudus telah mempersiapkan para rasul dan gereja Yerusalem untuk membentuk kelompok murid menjadi gereja-gereja dan mengirim mereka sebagai gereja dan yang lainnya,seperti Filipus, sebagai individual dengan otoritas untuk menjadikan orang sebagai murid-murid, membaptis mereka dan membentuk mereka menjadi gereja-gereja. Dan itulah tepatnya yang dilakukan oleh mereka ini (grup maupun individual) ketika mereka lari dari Yerusalem. Kebanyakan dari murid-murid ini berasal dari Yudea, Samaria dan Galilea dimana gereja disebut untuk pertama kalinya, Galatia 1:22 , Kisah Para Rasul 9:31.
7. Kita akan melanjutkan untuk memberikan contoh yang jelas sebagai bukti bahwa ini adalah pola yang Roh Kudus atur dan ikuti secara konsisten sepanjang Kitab Kisah Para Rasul. Pola itu adalah untuk menjadikan orang sebagai murid, membaptis mereka dan membentuk mereka kedalam gereja-gereja sesegera mungkin di setiap lokasi. Kitab Kisah Para Rasul tidak boleh diabaikan atau dianggap sepintas lalu. Gereja Tuhan adalah tiang dan dasar kebenaran dan lebih dari segalanya, setan ingin untuk menghancurkan setiap gereja lokal sejati. Selain itu, Tuhan adalah api yang menghanguskan (Ibrani 12:29) dan kursi penghakiman Kristus akan menunjukkan bahwa Ia adalah Hakim yang kejam, Matius 25:24-30. Tuhan telah mengangkat batu sandungan untuk setiap pelanggaran yang mereka buat sama seperti yang Ia lakukan dengan Israel, Ibrani 2:2 ; roma 11:8-10.
8. Kita tetap menunjukkan di hampir setiap lokasi bahwa murid-murid itu dibentuk tanpa penyebutan secara langsung tentang murid-murid yan dibaptis dan dibentuk menjadi sebuah gereja, tetapi kemudian dibuat jelas bahwa gereja segera berdiri. Ini bukanlah sejenis jebakan mematikan atau penyesatan yang diatur oleh Tuhan untuk menjerat mereka yang sombong, keras kepala, dan ceroboh untuk tidak mempercayai dan mentaati Firman Tuhan seperti yang tertulis, tetapi akan, kurang lebih, mengubah Injil untuk disesuaikan desain mereka sendiri.
9. Mengapa Roh Kudus harus meninggalkan sejumlah besar murid, bahkan hanya dua murid, di lokasi untuk menderita selama berbulan-bulan dan tahun tanpa membentuk mereka menjadi gereja dengan segera ketika sangatla mudah untuk membentuk mereka menjadi gereja dengan segera atau sesegera mungkin dalam kurun waktu yang tidak lama seperti yang diminta oleh amanat perjanjian sebelum meninggalkan mereka seperti kasus tersebut?Apapun penampilannya, gereja-gereja dibangun di banyak lokasi. Bagian terbesar dari buku ini ditujukan untuk memberikan contoh yang cukup untuk membuktikan hal ini menjadi pola yang diperlukan oleh amanat perjanjian dan begitu juga pola yang telah diatur Roh Kudus dan diikuti sepanjang Kitab Kisah Para Rasul.
10. Tidak ada organisasi perkumpulan ataupun konvensi yang didirikan untuk “menolong”, “bekerja sama”, “menasehati” atau “mengawasi” pekerjaan dari murid-murid dan gereja yang pergi dari gereja Yerusalem.

2. Pelayanan Filipus
Sehubungan dengan pelayanan misi Filipus ke Samaria, Gaza dan kebeberapa kota dalam perjalanannya ke Kaisarea, tidak disebutkan sama sekali tentang pembangunan gereja oleh Filipus. Tetapi, ia telah membaptis orang Samaria dan sida-sida Etiopia dan secara jelas yang lain di kota yang ia kunjungi. Ia membaptis dalam nama dan kuasa Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus; jika tidak, Roh Kudus tidak akan memberkati pelayanan Filipus seperti yang IA telah lakukan.
Kita tidak dapat membaptis murid-murid didalam nama Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus, tanpa membaptis mereka ke dalam gereja dimana nama (kuasa) Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus tinggal. “Di dalam nama” berarti ke dalam otoritas, berkat, kehendak baik, kesukaan, kemakmuran, kebersamaan, keesaan, dan persekutuan dari Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Untuk menjadi “tiang dan dasar kebenaran” (1 Tim 3:16) gereja harus menjadi “tempat penyimpanan” dari nama Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus yang mencakup semua janji perjanjian.
Selanjutnya, Injil menunjukkan bahwa banyak gereja secara cepat muncul di Yudea, Samaria dan Galilea didalam waktu yang singkat setelah para murid mulai melarikan dari Yerusalem , Gal 1:21 ; Kis 9:31. Sebagai contoh pertanda, Roh Kudus, sebagai Administrator dari Perjanjian Baru (2 Kor 3 ; Mat 28:18-20 ; Kis 1:8) menggunakan Filipus dengan cara yang luar biasa dan ajaib (Kis 8:6-7,13) untuk menjadikan semua bangsa murid, membaptis mereka dan membentuk mereka ke dalam gereja.
Juga, perhatikan bahwa Roh Kudus tidak datang pada orang Samaria sampai Petrus dan Yohanes telah datang, memeriksa dan menyetujui baptisan dari orang Samaria ini, yang, bersamaan dengan hal lain, menandakan bahwa Filipus telah diberi kuasa sebelum ia meninggalkan gereja Yerusalem untuk melakukan pelayanannya.Perhatikan pengamatan berikut ini sehubungan kegiatan pelayanan pengabaran Injil dan kegiatan misi:
a. Roh Kudus adalah Administrator dari pelayanan Filipus, yang merupakan pertanda dari pelayanan pengabaran Injil dan misi dari Petrus, Paulus dan yang lainnya yang mengikuti.
b. FIlipus secara tidak ragu-ragu diberi kuasa untuk menjadikan semua bangsa murid, membaptis mereka dalam nama “Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus” dengan membaptis mereka di dalam otoritas gereja Yerusalem dan membentuk mereka menjadi gereja , disahkan oleh gereja Yerusalem sebelum ia meninggalkan Yerusalem. Hal ini jelas karena:
1. Itu adalah yang dibutuhkan oleh amanat.
2. Itu adalah cara Roh Kudus membentuk semua usaha pengabaran Injil dan misi berikut, seperti yang akan kami tunjukkan.
3. Roh Kudus bersama dengan Filipus sepanjang perjalanannya dengan pekerjaan yang ajaib dan luar biasa.
c. Fakta bahwa gereja lokal muncul dengan cepat disepanjang Yudea, Samaria dan Galilea adalah bukti positif bahwa Filipus dan mereka yang melarikan diri dari Yerusalem telah dipersiapkan oleh Roh Kudus dan diberi Kuasa oleh gereja Yerusalem untuk membentuk gereja-gereja ketika mereka pergi., Gal 1:22 ; Kis 9:31. Sangat tidak masuk akal untuk berpikir bahwa Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus akan membiarkan murid-murid yang melarikan diri tergeletak dan kelaparan didalam kebingungan dan kekacauan selama 4 atau 5 tahun atau lebih.
Sebaliknya, buktinya adalah bahwa mereka pergi sebagai gereja atau dengan cepat dibentuk menjadi gereja-gereja dan berfungsi didalam tingkah laku yang teratur dan bertumbuh dan didalam beberapa tempat mereka bertumbuh dengan kuat. Itu adalah alasan mengapa Saulus pergi ke Damaskus dengan surat dan sepasukan prajurit didalam usahanya yang putus asa untuk memberhentikan penyebaran gereja-gereja ini, Kis 9
d. Wewenang formal ini dibutuhkan oleh amanat Perjanjian Baru dan berfungsi sebagai pertanda dari pelayanan pengabaran Injil dan misi yang mengikuti. Sewaktu kita melanjutkan hal ini, kita akan memeriksa
e. Lebih lanjut lagi, pentahbisan yang tepat untuk pelayanan spesial seperti yang dilakukan oleh para imam dan raja di bawah Perjanjian hukum dan juga dengan para nabi, pendeta dan diaken didalam Perjanjian Baru, adalah hal yang kita harapkan secara tepat, Kel 29; Imamat 9 ; 1 Sam 10; 10 ; 1 Raja-raja 1: Lukas 12; Kis 1 ; 6; 13; 1 Tim 3; Titus 1.
f. Roh Kudus bekerja secara luar biasanya dengan Filipus tetapi tidak datang ke atas orang Samaria sampai gereja Yerusalem berespon pada pergerakan yang nyata dari Roh Kudus dan mengirim Petrus dan Yohanes untuk menyetujui baptisan Samaria dan status gereja secara resmi. Dalam cara ini,Roh Kudus menekankan pada otoritas dan kelanjutan dari gereja lokal yang tidak dapat dipungkiri lagi sebagaimana mestinya.
g. Ketika Petrus dan Yohanes merespon pergerakan Roh Kudus dan mengangkat tangan mereka atas orang Samaria , Roh turun ke atas mereka dengan demonstrasi umum dari kuasa sorgawi yang mirip dengan IA lakukan pada waktu Pentakosta, Kis 2. Hal ini secara umum mengesahkan penerimaan Samaria kedalam persekutuan Perjanjian Baru, dimana hanya ada pada gereja lokal yang sejati, 1 Petrus 2:5,9; Efesus 2:11-22; 3:6; 2Kor 6:16; Gal 3:6-29; Roma 11:11-22; Ibrani 10:22-25; 3:6. Seseorang harus berada di dalam gereja lokal yang sejati untuk menerima Roh (Kis 2:38-39; 19:1-7) dan berbagi didalam persekutuan perjanjian. Perjanjian adalah milik Israel, tetapi gereja sekarang memegang posisi perjanjian Israel, Rom 9:4 ; I Pet 2:5,9; 2 Kor 6:16; Gal 3:6-29; Ef 2:11-22; 3:6.
h. Kedatangan Roh ke atas Samaria juga mengesahkan hal bahwa gereja Yerusalem, sebagai gereja lokal, memiliki kunci atau otoritas yang diberikan didalam komisi Perjanjian Baru (Mat 16:18-19; 18:15-18; 28:18-20; Lukas 24:47-48; Kis 1), dan bahwa Roh Kudus telah memindahkan gereja Yerusalem untuk mempersiapkan dan memberi otoritas bagi mereka yang lari dari penganiayaan untuk melakukan pelayanan yang mulia seperti yang telah dilakukan dengan orang Samaria.
i. Tidak ada asosiasi yang terorganisasi untuk ’’menolong” , “bekerjasama”, “menasehati”, atau “mengawasi” kegiatan pemberian otoritas dan pentahbisan dari gereja Yerusalem atau kegiatan misi dari Filipus.

3. Pelayanan dari Petrus dan Yohanes.
Roh Kudus memindahkan gereja Yerusalem untuk mengirim Petrus dan Yohanes ke Samaria untuk menginvestigasi baptisan Samaria karena situasi yang bertambah buruk antara orang Yahudi dan orang Samaria. Ketika Petrus dan Yohanes puas bahwa semua sudah selesai sesuai dengan pengaturan Roh Kudus dari Perjanjian Baru, Roh itu memindahkan Petrus dan Yohanes untuk mengangkat tangannya ke orang Samaria, yang kemudian menerima Roh Kudus seperti yang dijanjikan hanya kepada gereja lokal sebagai umat perjanjian Tuhan. Roh Kudus adalah administrator Perjanjian Baru dan gereja lokal membentuk umat Perjanjian Baru, 2 Kor 3; 1 Petrus 2:5,9; 2 Kor 6:16; Mat 18:17; Roma 11:11-22; Yoh 14;15;16.
Ingatlah bahwa selama waktu yang singkat, ada banyak gereja di seluruh Yudea, Samaria,dan Galilea seperti yang diperintahkan Tuhan di dalam Amanat. Amanat itu berkata bahwa gereja harus mulai dari Yerusalem, menyebar melalui Yudea, melalui Samaria dan kemudian bagian yang paling ujung bumi, Lukas 24:47; Kis 1:8.
Dari banyak lokasi dimana pekerjaan penginjilan dan misi sudah dilakukan, hanya 8 tempat (2 di Filipi) yang menyatakan bahwa orang Kristen baru dibaptis. Lokasi tersebut adalah Samaria, Gaza, Damaskus, Kaisarea, Filipi, Korintus dan Efesus. Tetapi, kemudian menjadi jelas bahwa murid-murid baru dibaptis segera sesudah mereka bertobat karena Injil, didalam semua tempat, menyatakan beberapa saat kemudian bahwa gereja-gereja didirikan pada kunjungan pertama, dan jika pola tersebut diikuti dengan seksama, dan kita akan mendemonstrasikan bahwa hal itulah yang terjadi, gereja-gereja didirikan di semua tempat dimana ada dua atau tiga murid yang berdedikasi.
a. Roh Kudus memindahkan gerja Yerusalem untuk memberikan otoritas secara penuh pada Filipus dan mereka yang tercerai berai dari Yerusalem untuk menunjukkan semua bagian dari Amanat Perjanjian Baru, 1. untuk menjadikan semua bangsa murid Tuhan, 2. membaptis mereka,3. dan membentuk mereka ke gereja lokal yang terpisah.
b. Roh Kudus bekerjasama dengan Filipus melakukan banyak perbuatan ajaib yang mengesahkan pelayanan Filipus secara penuh. Filipus dengan jelas tidak hanya membaptis orang Samaria secara Injili tetapi juga membentuk mereka kedalam gereja seperti yang diminta Amanat.
c. Bahwa hal tersebut secara penuh diterima oleh para Rasul dan gereja Yerusalem, Roh Kudus memindahkan gereja Yerusalem untuk mengirim Petrus dan Yohanes ke Samaria untuk memeriksa dan menyetujui apa yang Roh Kudus pimpin Filipus untuk lakukan.
d. Satu hal yang kurang adalah bahwa Roh Kudus belum take up berdiam didalam orang Samaria sebagai sebuah gereja. Kita harus mengingat bahwa Roh Kudus adalah Administrator dari Perjanjian Baru. Roh Kudus adalah Satu-satunya yang memimpin aksi tersebut.
e. Roh membuatnya dengan jelas bagi Petrus dan Yohanes bahwa semuanya sudah dilakukan sesuai dengan amanat Perjanjian Baru dan bahwa mereka harus menunjukkan kesetujuan mereka dengan cara menumpangkan tangan. Petrus dan Yohanes menumpangkan tangannya ke atas orang Samaria dan ketika mereka melakukannya, Roh Kudus menaruh kediamanNya didalam mereka sebagai baitNya ( gereja lokal yang sejati).
f. Roh Kudus hanya berdiam pada mereka didalam gereja sebagai baitNya. Orang Samaria dibentuk menjadi gereja entah oleh Filipus atau oleh Petrus dan Yohanes. Ingatlah juga bahwa gereja adalah sebuah organisasi: mereka yang membentuk gereja harus setuju (perjanjian) bersama untuk menjadi gereja dan bekerja bersama sebagai sebuah gereja- sebagai duta dari kerajaan Tuhan (2 Kor 5:18-20), memiliki kunci (otoritas) dari kerajaan Tuhan, Mat 16:19; 18:18; Yoh 20:23; 1 Kor 5-6:4.
g. Paulus bukanlah sebuah Asosiasi tidak juga presiden, tidak juga moderator, tidak juga juru bicara dari ataupun untuk sebuah Asosiasi. Ia adalah rasul dengan otoritas apostolik. Dengan jelas, tidak ada sebuah asosiasi yang terorganisir dan sampai hari ini Tuhan tidak pernah mengesahkan berdirinya organisasi lain-kecuali gereja lokal.

Tidak ada asosiasi yang terorganisir untuk “membantu”, “bekerjasama”, “menasehati”, atau “mengawasi” tindakan dari gereja Yerusalem dan pekerjaan Petrus dan Yohanes dalam perjalanan misinya. Tuhan tidak menyediakan pakaian kuda, sadel, kekang, hanya Roh Kudus untuk menjadi Administrator dari pekerjaan gereja-gereja. Kita akan bekerja dengan baik jika kita tidak menambah ataupun mengurangi Firman Tuhan.

4. Ananias Menggembalakan Gereja Lokal di Damaskus.
Saulus menerima surat untuk pergi ke Damaskus di Siria untuk menahan dan membawa kembali ke Yerusalem pengikut Kristus yang lari disana.Secara nyata, Firman telah mengalir ke Yerusalem dari banyak negara asing bahwa gereja sedang dibentuk diantara orang Yahudi di daerah tersebut. Tetapi, Saulus berubah arah ketika ia mendekati Damaskus dan Tuhan berkata padanya untuk pergi ke tempat di Damaskus dimana ia akan mendapatkan pertolongan. Roh itu kemudian berbicara kepada Ananias dan membawa dia kepada Saulus dan membaptisnya kedalam gereja di Damaskus dimana ia menerima Roh Kudus., Kis 9:10-19.
Tetapi, siapakan Ananias? Cukup jelas bahwa ia adalah seorang gembala di gereja Damaskus. Perhatikan bahwa murid-murid di Damaskus telah berfungsi sebagai gereja lokal dan tetap seperti itu dengan tidak disebutkan pernah ada gereja dibangun disana. Tidak ada yang sesuatu yang dapat dikatakan tentang sebuah gereja di Damaskus, kecuali sesuatu yang dilakukan disana membuktikan bahwa mereka melayani dihadapan Tuhan sebagai gereja lokal yang sesuai dengan Amanat Perjanjian Baru. Marilah kita membuat catatan tentang beberapa kegiatan mereka; beberapa tertulis dan beberapa tidak tertulis tetapi nyata, bahkan penting, untuk fungsi secara keseluruhan dan ingatlah bahwa tidak ada yang bisa melayani Tuhan di luar gereja lokal. (Lukas 7:29-30; Kol 2:11; 1 Yoh 1:5-7).
a. Kelompok Damaskus adalah sebuah gereja karena mereka membaptis pengikutnya. Paulus dibaptis disana.
b. Ananias adalah seorang gembala dan pemimpin gereja. Roh Kudus biasanya menggunakan murid yang terkemuka didalam kelompok, sesorang yang ditahbiskan sebagai gembala. Ananias mungkin ditahbiskan oleh gereja Yerusalem dan ditinggalkan dengan kelompok yang lari. Lihat Kis 11:19-21, akan dibicarakan nanti, sebagai contoh.
c. Mereka secara jelas memberikan pelayanan sebagai gereja bagi sejumlah orang dari mereka yang melayani disana lebih dari 3 tahun, walaupun Paulus dan tidak diragukan lagi, yang lain juga melayani di Gereja Yahudi. Tidaklah pernah menjadi kehendak Tuhan bagi umatNya untuk berjalan tanpa tujuan tanpa seorang penjaga didalam wujud seorang gembala dengan pemimpin lainnya.
d. Tidak diragukan lagi, mereka memiliki diaken yang ditahbiskan di gereja Yerusalem. Pertama-tama, diaken adalah seorang bendahara gereja. Amanat perjanjian menunjukkan bahwa Roh Kudus akan memindahkan gereja yang baru untuk meyakinkan mereka memiliki kantor/jabatan dan pegawai perjanjian yang sah.
e. Paulus ada bersama gereja di Damaskus untuk sesuatu selama 3 tahun, kecuali waktu ia menghabiskan waktunya di Arab untuk diajari secara langsung oleh Tuhan. Barnabas juga bersama dengan gereja Damaskus selama sebagian dari waktu tersebut.
f. Tidak ada organisasi asosional yang ada untuk ”membantu”, “bekerjasama”, “menasehati”, atau “mengawasi” aktivitas dari gereja di Damaskus. Banyak yang berketetapan untuk membebani gereja dengan organisasi asosiasi yang tidak disahkan oleh Injil. Banyak yang berpikir bahwa mereka hanya harus melakukan pekerjaan Tuhan sesuai cara mereka, dan mengklaim bahwa Roh Kudus yang memimpin mereka yang mengakibatkan berubahnya Firman Tuhan.

5. Pelayanan Singkat Paulus ke Yudea
Hanya 3 tahun setelah pertobatannya, Paulus meninggalkan Damsyik dan kembali ke Yerusalem untuk menemui Petrus, menghabiskan waktu hanya 15 hari, dan tidak berjumpa rasul manapun kecuali Yakobus (Gal 1:18-24), dan bertemu sedikit jemaat gereja, Gal 1:18-24, Kis 9:26-31;26:20. Bacaan ini menyatakan bahwa telah ada gereja-gereja yang berdiri di Yudea pada saat itu, dab tentu saja di Samaria, Galilea dan di luar daerah-daerah tersebut Gal 1:18-24, Kis 9; 11:19-22. Roh Kudus telah mempersiapkan gereja Yerusalem untuk menghadapi penganiayaan dan terseBarnabasya ribuan anggota jemaat di Yudea, Samaria dan Galilea dan kepada bangsa-bangsa sekitar Israel.
Sangatlah jelas bahwa Roh Kudus telah memindahkan rasul-rasul dan gereja Yerusalem untuk mentabishkan mereka yang dilayakkan Roh Kudus sebagai pemimpin dalam kelompok- kelompok yang melarikan diri, untuk pergi sebagai gereja dan mendirikan gereja-gereja lain sehingga memiliki murid-murid yang banyak Kis 8 dan 9. Kabar tentang gereja-gereja dan kesaksian mereka dan banyaknya pertobatan bahkan di tanah-tanah asing menjadi tersebar di Yerusalem. Inilah mengapa Saulus menerima surat-surat dari imam kepala untuk pergi ke Damsyik untuk menangkap anggota gereja ini ke dalam penjara dan kematian untuk menghentikan pertumbuhan gereja ini Kis 9.
Untuk memperjelas faktor waktu di sini, marilah kita menyelidiki tempat Paulus berada sejak ia bertobat di jalan Damsyik hingga ia dibawa ke Yerusalem oleh Roh Kudus melalui Barnabas:

Setelah pertobatannya, Paulus dibaptis untuk yang pertama kalinya di dalam gereja Damsyik di mana ia menerima ROH KUDUS. Kemudian, tanpa membiarkan Paulus bersekutu dengan tubuh dan darah, ROH KUDUS membawanya ke Arab dengan segera untuk diajar langsung oleh Tuhan (Gal 1:16-17). Setelah ini Paul kembali ke Damsyik dan mengajar di Bait Tuhan disana. Jelaslah bahwa murid-murid tidak bergerak tanpa arah, melainkan bekerja bersama sebagai gereja untuk menguatkan, mendidik dan pelayanan yang berarti.
3 tahun setelah pertobatan Paulus, ia pergi ke Yerusalem untuk menemui Petrus dan hanya disana selama 15 hari, tetapi tidak berjumpa rasul manapun kecuali Yakobus, saudara tiri Tuhan. Paulus kemudian kembali ke Damsyik selama beberapa saat saja Gal 1:18-19. Perhatikan bahwa Paulus pada “tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea” saat itu, Gal 1:22-24
Beberapa saat kemudian Paulus harus melarikan diri dari Damsyik dan pergi lagi ke Yerusalem dan saat itu, rasul-rasul yang lain ada disana, Kis 9:27. Gereja Yerusalem takut kepadanya tetapi Barnabas memperkenalkan Paulus kepada rasul-rasul dan menjelaskan tentang pertobatan Paulus, bagaimana ia melihat Tuhan yang bangkit dan pengajarannya yang berani di Damsyik, Kis 9: 26-29. Paul kemudian mengajar dengan berani di Bait Tuhan di Yerusalem selama beberapa saat dan pergi masuk dan keluar di antara rasul-rasul dan gereja Yerusalem, Kis 9: 22-30.
Ketika orang Yahudi di Yerusalem (di luar gereja) bertekad membunuh Paulus, Tuhan memindahkan dia dari Yerusalem dan memberi kesempatan untuk mengajar di seluruh Yudea sebelum mengirimnya ke Tarsis di Sisilia, Kis 9:30; 26:20, Gal 1:21. Untuk lebih mengenali bahwa ada 2 kunjungan ke Yerusalem: satu kali selama 15 hari dan yang satunya lebih lama, harap melihat:
1) Dalam perjalanan Saulus (Paulus) yang pertama ke Yeru, ia dengan sengaja ingin menemui Petrus dan tinggal selama 15 hari bersama Petrus. Ia hanya berjumpa dengan 2 rasul lainnya dalam perjalanannya ini: Petrus dan Yakobus (saudara tiri) Tuhan .Paulus tidak bertemu dengan rasul-rasul lain dan jemaat gereja Yerusalem pada kunjungannya yang pertama, Galatia 1: 18-24
2) Dalam kunjungannya yang kedua, ia berusaha” menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya” sehingga Barnabas “menerima dan membawanya ke rasul-rasul” dan menjelaskan kepada mereka pertobatan Paulus dalam perjalanan menuju Damsyik, saat ia dididik oleh Tuhan di Arab, pengajarannya yang berani di Damsyik, kebencian dari orang-orang Yahudi yang membenci Kristus di Damsyik, dan lain-lain “Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan” dan mengajar di Bait Tuhan di Yerusalem selama beberapa saat. Kisah Para Rasul 9:26-29
3) Paulus “tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea” pada kunjungannya yang pertama (Gal 1:21-24) tetapi pada kunjungannya yang kedua, ROH KUDUS membawanya keluar dari Yerusalem dan membawanya “di seluruh tanah Yudea” untuk mengajar Kis 9:22-30; 26:30. Paulus tidak dapat melakukan pelayanan Yudea ini tanpa “wajahnya” dikenali oleh “gereja-gereja Yudea” Gal 1:22.
10 tahun kemudian (Gal 2:1) dari Antiokhia di Siria, Barnabas pergi ke Tarsus dan membawa Paulus kembali ke Antiokhia selama setahun sebelum perjalanan misi mereka yang pertama. Kis 11: 26.
Tidak ada suatu Asosiasi yang terorganizir untuk “membantu” , “bekerja sama”, “menasehati” atau “mengawasi” pelayanan Paulus dalam memuridkan, membaptis dan membentuk mereka dalam gereja. Tidak ada pelindung gereja buatan manusia yang Paulus miliki untuk menggembalakan gereja yang ia dirikan. Dalam 30 tahun pelayanannya, Paulus tidak pernah menjadi Presiden atau moderator dari sebuah asosiasi, tetapi dalam tahun-tahun pertumbuhan gereja, ia adalah instrumen utama yang digunakan ROH KUDUS untuk membuat pola pelayanan misi, pembangunan gereja dan hubungan antar gereja.

6. Pelayanan Petrus di Yudea, Samaria dan Galilea.
Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana (Yudea, Galilea dan Samaria). Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.
Kis 9: 31-32

Kunjungan pertama Paulus ke Yerusalem setelah pertobatannya dicatat dalam Gal 1:16-24; dan telah ada beberapa gereja di Yudea, Samaria dan Galilea. Kunjungannya yang pertama selama 15 hari saja dan Paulus hanya melihat satu dari kedua belas rasul. Jelaslah bahwa kesebelas rasul lain berada di Yudea, Samaria dan Galilea untuk memuridkan, membaptis dan membentuk gereja.
Perjalanan misi Petrus, disebutkan dalam ayat 32 di atas, mungkin saja terjadi sebelum atau sesudah kunjungan Paulus yang kedua ke Yerusalem. Entah sebelum atau sesudah, pelayanan Petrus pada saat itu sangatlah ekstensif dan produktif. Jelaslah bahwa ia mengunjungi sejumlah gereja dan mendirikan gereja-gereja yang lain. Ia berhenti di Kaisarea di mana ia mendirikan gereja non-Yahudi yang pertama. Amanat Agung tidak tahu apapun mengenai pelayanan dimana murid-murid yang baru ini …
Harap perhatikan:
Kornelius, seisi rumahnya, kerabatnya dan sahabat-sahabatnya dibaptis di dalam air – kebutuhan yang kekal. Kita akan menekankan kenyataan ini pada kebanyakan situasi. Bukan baptisan ataupun mendirikan gereja yang disebutkan terlebih dahulu, tetapi pernyataan yang kemudian menyingkapkan bahwa sebuah gereja atau gereja-gereja dibangun pada kunjungan yang pertama, dan murid-murid biasanya dibentuk di setiap lokasi.
Dalam Perjanjian Baru, murid-murid selalu dibaptis KEDALAM Kristus (Rom 6:3-4, I Kor 10:12-13, 27; Gal 3:27, Kol 2:11-19). Karena gereja adalah tubuh Kristus, murid-murid yang baru selalu dibaptis ke dalam tubuh Kristus dan oleh sebab itu, ke dalam gereja (Ef 1:22-23; 5;22-23; Kol 1: 18,24)
Selain itu, karena gereja adalah tiang dan dasar kebenaran dan memiliki otoritas Kerajaan, murid-murid yang baru ini dibaptis ke dalam otoritas Bapa, Anak dan ROH KUDUS. Kornelius, seisi rumahnya, kerabatnya dan sahabat-sahabatnya dibaptis ke dalam Kristus, kedalam gereja, dan oleh sebab itu, ke dalam otoritas Bapa, Anak dan ROH KUDUS. Gereja adalah
Walaupun tidak dinyatakan secara langsung, nantinya akan jelas bahwa setiap murid di setiap lokasi dibaptis dan dibentuk ke dalam perkumpulan lokal, mandiri, dan penuh otonomi. Ini adalah yang Amanat Agung minta dan pola yang ROH KUDUS buat dan diikuti kebanyakan kasus di sepanjang kitab Kisah Para Rasul. Walaupun pola ini tidak dinyatakan secara eksplisit dinyatakan di dalam beberapa kasus, secara implisit pola ini diikuti. ROH KUDUS memastikan bahwa perintah utama Tuhan di amanat Perjanjian dipatuhi. Kemudian, ada beberapa kasus kecerobohan dan pemberontakan di atas gereja, seperti yang disebutkan dalam Wahyu 2 dan 3.
Masih tetap tidak ada suatu Asosiasi yang terorganisir untuk “membantu” , “bekerja sama”, “menasehati” atau “mengawasi” pelayanan Paulus atau gereja-gereja tersebut. ROH KUDUS, Administrator dari PERJANJIAN BARU, dulu dan hingga sekarang masih cukup untuk pelayanan tersebut. Semua fungsi dari organisasi buatan manusia, bukanlah iman Alkitabiah, dan menggantikan pekerjaan ROH KUDUS, yang adalah Administrator resmi Amanat Perjanjian melalui gereja sebagai tubuh lokal, mandiri dan penuh otonomi.

7. Pelayanan Mereka yang Tersebar dari Yerusalem, Bagian 2
19 Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja.
20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.
21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan
berbalik kepada Tuhan.
Kis 11:19-21

Perhatikan hal-hal berikut yang masih berlaku pada tema terkini, yakni, murid-murid yang terbentuk, mereka dibaptis, dan gereja didirikan:
a) SEMUA yang tersebar dari Yerusalem pergi “ke seluruh dunia dan mengabarkan Injil”. Akan nampak aneh apabila kita berpikir bahwa ROH KUDUS tidak bersama dengan mereka; dan bahwa ROH KUDUS tidak pindah ke gereja Yerusalem sebelumnya untuk memberi kuasa kepada mereka untuk melakukan apa yang diberkati oleh ROH KUDUS
Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Kis 11:21
Amanat ini memerintahkan gereja untuk pergi memuridkan, membaptiskan dan mengorganisir mereka menjadi gereja. Inilah yang ROH KUDUS gerakkan bagi gereja-gereja untuk lakukan sejak awal – langsung dari gereja Yerusalem

b) ROH KUDUS membuktikan pelayanan Filipus dengan memberikan kuasa untuk melakukan banyak mujizat. Ini adalah pola pelayanan ROH KUDUS pada kasus-kasus yang lain – saat mereka pergi, ROH KUDUS membuktikan pelayanan dengan pertunjukan mujizat kuasa Tuhan yang ajaib. ROH KUDUS mempersiapkan gereja Yerusalem untuk melakukan persis yang Tuhan perintahkan dalam amanat perjanjian bagi gereja. ROH KUDUS tidak menunggu 5 atau 10 tahun untuk mematuhi perintah Tuhan. Selain itu, penganiayaan tidak mengagetkan ROH KUDUS dengan tiba-tiba. Sebaliknya, ROH KUDUS sesuai dengan jadwal dan membuat rasul dan gereja Yerusalem siap untuk mengubah bencana yang disetujui Tuhan menjadi pelayanan pembangunan gereja yang besar dan produktif.

c) “Dan tangan Tuhan menyertai..” mereka yang pergi ke Fenisia, Siprus, dan Antiokhia “mengabarkan Injil”. Tanpa pertanyaan, ROH KUDUS bekerja dengan semua dari mereka yang tersebar dari Yerusalem, membuktikan pelayanan mereka dengan tanda-tanda ajaib.
Ibr 2:4 Tidakkah ini luar biasa! ROH KUDUS tidak menunggu 5 atau 10 tahun untuk melakukan hal ini.

d) Ini adalah contoh lain tentang bagaimana mereka yang tersebar dari Yerusalem pergi “mengabarkan Injil”. ROH KUDUS mengutus Filipus ke Samaria, kemudian ke jalan Gaza, dan ke kota-kota lain dan ke Kaisarea. Yang lainnya diarahkan ke semua bagian Yudea, Samaria dan Galilea. Ada yang mengikuti Awan yang dipimpin Roh (Spirit-Leading-Cloud) ke Damsyik. Dan kita juga melihat beberapa dari mereka dibawa secara ilahi ke pelayanan yang produktif seperti Fenisia, Siprus, dan pelayanan yang mulia di Antiokhia, Siria. Apakah kita berasumsi bahwa mereka pergi ke mana saja mengabarkan Injil, tetapi hanya bagian Firman yang diajaRoh Kudusan hanya memuridkan dan berhenti sampai di situ saja?
Tidakkah kita memahami bahwa mereka diutus oleh ROH KUDUS melalui gereja Yerusalem untukmenggenapi Amanat Agung saat mereka pergi? Yakni, bahwa mereka tidak hanya memuridkan tetapi membaptis dan membentuk mereka menjadi sebuah gereja. Itulah yang dikehendaki Amanat Agung. Apakah ROH KUDUS mengutus mereka untuk melakukan kurang dari itu? Apakah ROH KUDUS mengutus mereka untuk melakukan sebaliknya?

e) ROH KUDUS membawa murid-murid yang diberi-kuasa-oleh-gereja untuk pergi sebagai gereja dari satu negara ke negara lain, dari satu kota ke kota lain untuk memuridkan dan juga menjalankan Amanat Agung. ROH KUDUS tidak membawa mereka untuk pulang atau ke tempat-tempat lain untuk perlindungan – untuk bersembunyi. ROH KUDUS membawa mereka untuk menjalankan AManat Agung seperti yang FIlipus lakukan. Pergi dan mengajar dengan berani, dan menggenapi Amanat Agung. Kita tidak boleh melihat kitab Kisah Para Rasul sebagai pelayanan ROH KUDUS yang terpecah-pecah atau tidak beraturan. Marilah kita mengingat bahwa ROH KUDUS adalah Administrator dari PERJANJIAN BARU (2 Kor 3)
Pergi dan mendirikan gereja lokal yang adalah tiang dan dasar kebenaran dan satu-satunya institusi yang dapat mematuhi “semua hal” Amanat Agung. Pribadi-pribadi, yang ditinggalkan seperti ikan yang tergeletak di tepi pantai, tidak dapat mematuhi Amanat AGung ataupun bagian manapun dari Amanat ini. Tuhan tidak bertujuan untuk memakai mereka untuk memuridkan saja. Gereja adalah tiang dan dasar Kebenaran. Tugas utama AManat adalah mendirikan “mercusuar” – mendirikan “tiang dan dasar Kebenaran” dan pergi ke tempat murid-murid dapat belajar “kebenaran” dan sebagainya.

f) Murid-murid pada masa awal ini melakukan pelayanan mendirikan gereja. Mereka TIDAK melarikan diri ke tempat persembunyian. Mereka tidak kembali ke Negara asal mereka sebagai gereja dan tinggal disana. Banyak yang kembali ke Negara asal mereka di mana mereka tetap “mengabaRoh Kudusan Injil” sebagai gereja. Tetapi yang lainnya pergi dari satu Negara ke Negara lain memuridkan, membaptis, mendirikan gereja dan mengajar mereka sebagai gereja untuk “melakukan segala hal” yang Tuhan perintahkan dalam Amanat. Hanya gereja lokal yang sesungguhnya dapat menjalankan Amanat ini. Apa yang akan kita lakukan apabila kita mengabarkan Injil dan sejumlah orang bertobat dan percaya dan ingin melayani Tuhan dengan benar? Bukankah kita akan membentuk mereka ke dalam sebuah gereja dan mencarikan pendeta sehingga mereka dapat melayani Tuhan sesuai dengan Amanat Agung?

g) Tetapi tidak ada yang dikatakan tentang mereka mendirikan gereja selama pelayanan mereka; tidak satupun hingga masa yang akan datang, dan sedikit sekali dikatakan walaupun sangatlah jelas bahwa gereja telah berdiri pada saat itu. Sebagai contoh: segera setelah penganiayaan terhadap Stefanus selesai, versi yang berlaku berkata:
31 Selama beberapa waktu jemaat (gereja-gereja) di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat (gereja-gereja) itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
32 ada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.
Kis 9:31-32
Apakah seharusnya kata “jemaat (gereja-gereja)” tunggal atau jamak di ayat 31 di atas? Kata tunggal “gereja” cocok dengan ajaran gereja universal Protestan dan Katolik, sedangkan kata plural” gereja-gereja” sesuai dengan ajaran Baptis Landmark yang hanya mengakui gereja-gereja lokal yang mandiri dan penuh otonomi serta tidak mempunyai keberadaan organisasi di luar gereja lokal. Perhatikan dengan seksama kenyataan bahwa, seperti yang diterangkan di atas, bahwa GEREJA LOKAL SUDAH ADA DI SELURUH YUDEA, SAMARIA DAN GALILEA Gal 1:18-24.

h) Lihat juga Kis 15:1-3, khususnya ayat 3. Di sini, Paulus dan Barnabas serta yang lainnya pergi dari Antiokhia di Siria menuju Yerusalem.
Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. (Kis 15:3)
Jelaslah bahwa ada beberapa gereja di Fenisia dan Samaria, yang ditanamkan oleh mereka yang tersebar (diutus dari Utara) dari gereja Yerusalem seperti yang dicatat dalam Kis 8:4 dan 11:19-21.

i) Berdirinya gereja-gereja. Marilah kita mencatat beberapa pengamatan penting sehubungan dengan informasi yang agak kabur dan berdasarkan fakta – dan kadang-kadang kurang informasi langsung sehubungan dengan berdirinya gereja:
1) Berdirinya gereja-gereja. Amanat Agung menghendaki berdirinya gereja di setiap lokasi yang mungkin dengan beberapa perkecualian, seperti ketika ROH KUDUS melarang Paulus mengabarkan Injil di beberapa daerah pada saat-saat tertentu Kis 16:6,7
2) Tidak sekalipun informasi tentang waktu tepat saat gereja didirikan oleh usaha misi di dalam kitab Kisah Para Rasul atau dalam PERJANJIAN BARU.
3) Tidak sekalipun informasi tentang proses organisasional disebutan dengan eksplisit di dalam Alkitab. Informasi yang memadai diberikan, tetapi kita harus mengambilnya dari beberapa bagian terpisah dari PERJANJIAN BARU, dan disajikan dalam suatu cara sehingga kebanyakan umat Kristiani hanya tahu sedikit saja tentang ini. Tuhan menghendaki kerajinan kita. FirmanNya tidak ditulis untuk umat Kristiani yang acuh tak acuh dan suam-suam kuku.
4) Beberapa kali murid-murid dibentuk dan bahkan dibaptis, tetapi tidak satupun dikatakan tentang pendirian gereja, namun saat berikutnya dinyatakan bahwa gereja telah berdiri.
5) Syarat proses organisasional adalah:
a) Seseorang harus bertobat, percaya dan menjadi murid Kis 2:38-47; 8:12
b) Murid-murid harus dibaptis ke dalam tubuh dan kepemimpinan Kristus Roma 6:3-4, I Kor 12:13, Mat 28:19
c) Murid-murid harus dibaptis oleh gereja yang sesungguhnya dan ke dalam gereja yang sesungguhnya. Ada banyak guru-guru palsu, nabi-nabi palsu, rasul-rasul palsu, kristus-kristus palsu dan gereja-gereja sesat di sekeliling kita. Mat 7:13-17; 24:11,24; Kis 20:29-30; 2 Kor 13:13-15; I Tim 4:1-3; 2 Pet 2:1-3; I Yoh 2:18; 4:1.
d) Murid-murid itu dibaptis ke dalam PERJANJIAN BARU. PERJANJIAN BARU dahulu dan sekarang dibuat dengan Kristus dan seseorang harus dibaptis ke dalam Kristus supaya termasuk dalam janji-janji Perjanjian ini. Gal 3:14-19, 27-29; Kol 2:11-17. Gereja lokal yang sesungguhnya adalah sekelompok orang yang dibaptis secara Alkitabiah yang sama-sama setuju (dalam Perjanjian) untuk menjadi gereja PERJANJIAN BARU untuk melakukan semua hal yang Tuhan perintahkan Mat 28:18-20. Hanya gereja lokal yang sesungguhnya yang dapat menaati “segala sesuatu” dari Amanat Agung.

j) Masih tidak ada organisasi asosiasional yang “membantu” , “bekerja sama”, “menasehati” atau “mengawasi kegiatan gereja-gereja ini, usaha pelayanan misi mereka dan penginjil-penginjil mereka. ROH KUDUS adalah pendeta yang ditunjuk dengan Perjanjian untuk melaksanakan segala kegiatan gereja mula-mula, tetapi tidak pernah melalui organisasi yang lain.

8. Pelayanan Paulus di Yudea
Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu. Kis 26:20
Paulus mengunjungi Yerusalem untuk yang kedua kalinya 3 tahun setelah pertobatannya, dan sekali lagi berada disana dalam waktu singkat walaupun sedikit lebih lama dari yang sebelumnya. Kali ini ia bertemu dengan rasul-rasul yang lain, memiliki persekutuan yang bebas dengan gereja dan mengajar di Bait Tuhan di mana Stefanus mengajar. Tetapi, Roh Kudus menyuruh ia keluar dari Yerusalem dengan cepat untuk menyelamatkan nyawanya (Kis 9:26-30)
ROH KUDUS membawa Paulus keluar dari Yerusalem ke daerah lain di Yudea. Dengan penekanan bahwa ROH KUDUS berkata “ke seluruh Yudea”. Empat kali Alkitab mencatat perjalanan Paulus dari Yerusalem ke Tarsus di Sisilia (Gal 1:16-24, Kis 9:26-31; 22: 17-21; 26:17-20). Bacaan yang terakhir (Kis 26:20), seperti yang dikutip di atas, adalah bacaan yang satu-satunya menyebutkan pelayanan Paulus di luar Yerusalem di daerah Yudea – “Seluruh daerah Yudea.” Kita membuat pengamatan berikut:
a. Paulus mengajar “di seluruh Yudea”
b. Paulus mengajar bahwa “harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu”..Kata “melakukan” dalam Kis 26:20, dalam bentuk aktif, masa kini (present), participle dan berarti “melaksanakan, menggenapi, menyibukkan diri dengan, melakukan.” Kata ini menekankan pentingnya murid-murid (dari gereja) supaya selalu menunjukkan bukti-bukti nyata kehidupan Kekristenan. Seseorang dapat melayani Tuhan HANYA di dalam gereja lokal yang sesungguhnya. Paulus memuridkan dan membaptis mereka ke dalam gereja lokal yang sesungguhnya sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan mereka. Inilah yang seharusnya kita lakukan kemanapun kita pergi.
c. Gereja telah berdiri di Yudea (Gal 1:22) oleh karena itu Paulus berkomunikasi dengan gereja-gereja ini dan mereka dapat mengenali “wajahnya”
d. Gereja-gereja ini berdiri selama masa tiga tahun dimulai dari awal kitab Kisah Para Rasul 1 dan berakhir di Kisah Para Rasul 9:30 sehingga Paulus dapat mengunjungi gereja-gereja ini (Kis 8:1 hingga 9:31; 26:20)
e. Tidak disebutkan sama sekali tentang waktu tepatnya kapan, selama masa itu, bahwa gereja-gereja ini telah berdiri; tidak juga dikatakan secara jelas tentang bagaimana gereja-gereja ini berdiri. 1 Kor 4:2
f. Masih tidak disebutkan tentang organisasi terorganisir yang “membantu”, “bekerja sama” dengan gereja dengan cara menasehati dan mengarahkan upaya gereja melalui sarana organisasi asosiasi lokal, regional dan nasional yang berusaha mengontrol gereja

9. Pelayanan Paulus di Sisilia.
Setelah mengajar di gereja-gereja di “seluruh Yudea’ dan mungkin mendirikan gereja-gereja lain di daerah tersebut, ROH KUDUS membawa Paulus ke Tarsus di Sisilia. Dari sana Paulus memiliki pelayanan yang sangat produkif, dan memperbaiki gereja-gereja yang telah ada serta mendirikan gereja-gereja lain (Kis 9:19-30, Gal 1:21; Kis 15:23,41).
Gereja-gereja di Siria dan Sisilia juga termasuk di dalam surat yang ditulis oleh dewan di Yerusalem segera setelah Paulus dan Barnabas kembali dari perjalanan misi mereka yang pertama, dan adalah gereja-gereja yang dikunjungi Paulus pertama kalinya dalam kunjungannya yang kedua (Kis 15:23, 41). Sekali lagi, penting dicatat bahwa tidak satupun tertulis tentang awal mula berdirinya gereja di Sisilia dan Syria atau oleh siapa dan bagaimana mereka berdiri.
Kita harus mengingat bahwa gereja-gereja tidaklah berkumpul secara terpisah sekumpulan orang yang mengakui Kristus. Mereka ini adalah organisasi- organisasi formal dengan kantor-kantor dan pegawai setelah persyaratan PERJANJIAN BARU akan sekumpulan orang percaya yang diselamatkan dan dibaptis berkumpul dalam Perjanjian untuk melakukan semua perintah PERJANJIAN BARU Tuhan sebagai gereja PERJANJIAN BARU. Setiap gereja memiliki aturan di dalam dan di luar, di mana mereka yang di dalamnya diperhitungkan sebagai kudus dan mereka yang di luarnya dianggap tidak kudus (I Kor 5:1-13, Ef 4:15-16, Kol 2:17-19, Ef 2:21-22). Tolong perhatikan berikut ini:
a) Sejumlah gereja telah ada di Siria dan Sisilia. Mungkin telah ada sedikitnya 6 gereja, tetapi nampaknya jumlahnya lebih dari itu di setiap negara.
b) Beberapa dari gereja ini nAmanat Perjanjianaknya didirikan oleh mereka yang pergi dari Yerusalem sebelum Paulus kembali ke Tarsus, tetapi hampir pasti beberapa di antara mereka didirikan oleh Paulus sesudah dia kembali.
c) Waktu tepat ketika gereja-gereja ini didirikan hanya disebutkan secara umum, dalam hal ini mengikuti pola ambiguitas umum dan takdir (predetermined).
d) Tujuan dari ambiguitas ini adalah untuk menyembunyikan rahasia Kerajaan dari hati yang angkuh dari orang-orang bijak dan pandai bahkan di antara umat Perjanjian.
e) Sekali lagi, tidak ada asosiasi yang terorganisir untuk memperebutkan posisi, otoritas dan karya Roh Kudus sebagai Administrator PERJANJIAN BARU dengan sombongnya (2 Kor 3)

10. Pelayanan Paulus di Siria
Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Kis 11:25-26

Sangat susah untuk percaya bahwa Paulus dan Barnabas mempunyai pelayanan yang besar di Antiokhia sepanjang tahun penuh dan tidak pergi keluar ke daerah Siria lainnya untuk menguatkan gereja-gereja lain yang telah ada dan juga mendirikan gereja-gereja baru. Tentu saja ROH KUDUS, Administrator PERJANJIAN BARU, ingin agar gereja-gereja di setiap kota dan desa dan memakai kedua pengkhotbah besar ini sepanjang tahun dalam cara yang sama Tuhan akan gunakan atas perjalanan pelayanan misi besar yang berikutnya.
Gereja-gereja di Siria disebutkan pertama-tama dengan gereja-gereja Sisilia (15:41), di mana Paulus telah bekerja keras selama 9 atau 10 tahun sebelumnya ia tinggal dengan Barnabas selama setahun di Antiokhia. Jelaslah bahwa Paulus telah terbiasa mendirikan beberapa gereja sebelum ia ikut dengan Barnabas di Antiokhia (Kis 11:19-26)
a) Sejak saat itu, gereja Antiokhia menggantikan gereja Yerusalem sebagai batu loncatan untuk menyebarkan Injil ke bangsa-bangsa (non-Yahudi)
b) Alasan mengapa pergantian ini terjadi adalah karena gereja Yerusalem tidak dapat menerima Perjanjian Hukum tidak lagi terikat pada gereja-gereja di bawah PERJANJIAN BARU (Kis 10; 11: 1-18; 15; Gal 1:1-24; 2:1-10, 11-21; Kis 21:17-26; Gal 4:21- 5:6; 6:12-13)
c) Perjanjian Hukum menjadikan sunat sebagai syarat keikutsertaan Perjanjian, seperti di bawah perjanjian Abraham (Kej 17:14, Kel 12:43-49). PERJANJIAN BARU mengesampingkan sunat sebagai syarat Perjanjian dan menggantikannya dengan baptisan air – sunat tidak lagi sebagai syarat perjanjian tetapi baptisan air yang Alkitabiah adalah syarat keikutsertaan Perjanjian (Kol 2:11-12; Mat 28:19-20; Luk 7:29-30; Rom 6:3-6; I Kor 12:13; Gal 3:27; et al)
d) Gereja Yerusalem mengharuskan sunat bagi semua orang di gereja sesuai dengan Perjanjian Hukum (Kis 10; 11: 1-18; 15; Gal 1:1-24; 2:1-10, 11-21; Kis 21:17-26; Gal 4:21- 5:6; 6:12-13). Paulus mengingatkan bahwa ini dapat memisahkan seseorang dari Kristus dan juga hak kesulunganNya dan menjadikan dia sebagai hamba kekal dari mereka yang layak mendapat bagian hak kesulungan denganNya (Gal 4:19-5:6; Ibr 12; Yoh 15:1-6)
e) ROH KUDUS, Administrator dari PERJANJIAN BARU, membawa gereja Antiokhia untuk mentahbiskan Paulus dan Barnabas sebagai rasul-rasul dan mengirimkan mereka sebagai gereja untuk memuridkan, membaptis mereka ke dalam tubuh Kristus dan membentuk mereka ke dalam gereja-gereja ketika mereka pergi (Mat 28:19-20)
f) Adalah gereja Antiokhia, gereja lokal satu-satunya yang dipakai ROH KUDUS untuk mentahbiskan Paulus dan Barnabas dan memisahkan mereka dari gereja di Antiokhia supaya mereka dapat pergi sebagai gereja untuk memuridkan, membaptis mereka ke dalam tubuh Kristus yang mereka bentuk dan mengajar mereka hingga ROH KUDUS membawa mereka ke tempat-tempat berikutnya.
g) Tidak ada Asosiasi (dalam masa-masa itu tidak juga setelah masa Kitab Suci untuk mengawasi kegiatan misi Paulus dan Barnabas). Organisasi asosiasi inilah yang “menambahkan” dan “mengurangi” Firman Tuhan, dan berbelok ke kanan dan ke kiri dari Firman Tuhan, dan berpikir lebih jauh dari apa yang tertulis di dalam Kitab Suci yang sakral (UL 4:2; Yos 1:7-8, Ams 30:5-6; Yeh 13:1-9; Mat 7:21-27; Luk 6:46-49; I Kor 4:6; 2 Kor 4:2; Wahyu 22:18-19) Inilah yang dilakukan oleh hukum taurat (“By-Law”) dan “pernyataan kerjasama (statement of cooperation), peraturan usaha (“order of business”) dan peraturan-peraturan lain dari asosiasi ini – hal-hal yang diinginkan untuk berfungsi sebagai asosiasi terorganisir dari gereja-gereja. Ketika asosiasi ini bertumbuh semakin besar, banyak kepanitiaan dan peraturan-peraturan buatan manusia semakin dibutuhkan.

11. Pelayanan Paulus di Siprus
Dalam perjalanan misi Paulus yang pertama, Paulus dan Barnabas pergi ke pulau Siprus yang adalah tempat asal Barnabas (Kis 4:36). Beberapa dari mereka yang pergi dari Yerusalem pada awalnya telah berada di Fenisia, Siprus dan kemudian Antiokhia untuk memuridkan dan mendirikan gereja (Kis 11:19-22).
Paulus dan Barnabas melewati pulau Siprus mengajar dan mendirikan gereja. Ini adalah pola yang digunakan ROH KUDUS terhadap para rasul dan mereka yang tersebar dari Yerusalem untuk memuridkan, membaptis dan langsung membentuk mereka ke dalam sebuah gereja . Ketika Sergius Paulus, gubernur di Pafos percaya (Kis 13:7-12), pastilah yang lainnya juga percaya pada saat yang sama.
Sejak Paulus dan Barnabas menjalankan Amanat Agung, mereka membaptis orang-orang yang baru percaya ini dan dengan segera membentuk mereka ke dalam sebuah gereja supaya murid-murid yang baru ini dapat mematuhi Amanat Agung (Mat 28:19-20; Kis 1:8). Murid-murid di luar gereja tidak dapat mematuhi Amanat Perjanjian. Bahkan anggota gereja yang terpisah dari gereja karena masalah jarak sehingga mereka tidak dapat menghadiri ibadah tidak dapat mematuhi “segala hal” Amanat Perjanjian. Harap perhatikan:
a) Paulus dan Barnabas mematuhi Amanat Perjanjian “Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai” I Kor 4:2
“Sebab itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat. “Kis 26:19
Penglihatan surgawi menghendaki Paulus untuk menggenapi Amanat Perjanjian (Kis 26:18; Mat 28:19-20) yang tidak dapat dilakukan apabila berada di luar gereja lokal yang sesungguhnya. Adalah keharusan menurut Amanat Perjanjian bahwa sebuah gereja didirikan di mana saja terdapat sejumlah orang murid-murid.
b) Amanat Perjanjian menghendaki murid-murid dibentuk, dibaptis, dan sebuah gereja dibentuk di setiap tempat sesegera mungkin sehingga murid-murid ini dapat menyembah dan melayani Tuhan. Hal ini tidak dapat dilakukan di luar gereja lokal yang sesungguhnya. Lihatlah buku penulis dalam “Amanat Agung” (Great Commission).
c) Oleh karena itu, Paulus dan Barnabas membentuk sebuah gereja di setiap tempat mereka memuridkan. Tidak melakukan hal ini berarti melanggar keseluruhan Amanat Perjanjian. Tulisan ini akan menguatkan bahwa pola ini diikuti dengan konsisten.
d) Tidaklah wajib untuk mengorganisir asosiasi atau membawa sebuah asosiasi ke dalam gereja supaya dapat melakukan “segala hal” dari Amanat Perjanjian.
e) Tidak ada asosiasi yang terorganisir pada waktu itu; oleh karena itu, Paulus dan Barnabas tidak pernah meminta keanggotaan kepada asosiasi manapun.

12. Pelayanan Paulus di Galatia
Di Antiokhia di Pisidia, Ikonium, Listra, dan Derbe, tidak satupun disebutkan tentang seseorang yang dibaptis atau gereja yang berdiri saat Paulus dan Barnabas memuridkan pertama kalinya di kota-kota ini – tidak hingga Paulus dan Barnabas membalik arah perjalanan dan mengunjungi kembali tempat-tempat ini dalam perjalanan kembalinya mereka ke Antiokhia di Siria (Kis 14:21-23). Hanya ketika Paulus dan Barnabas mengunjungi kembali kota-kota inilah kata “gereja” disebut untuk pertama kalinya, dan fakta menunjukkan bahwa murid-murid inilah yang membuat mereka dibaptis dan “gereja-gereja” berdiri segera setelah orang-orang ini percaya dan dibaptis pada tempat-tempat ini (Kis 14:21-23). Tidak satupun dikatakan tentang baptisan maupun berdirinya gereja pada kunjungan mereka yang pertama.
a) Paulus dan Barnabas memuridkan banyak murid di setiap 4 lokasi ini. Ini adalah hasil yang normal ketika mereka berkhotbah.
b) Murid-murid ini dibaptis dengan benar, seperti yang dikehendaki Amanat Perjanjian
c) Murid-murid ini dibentuk ke dalam sebuah gereja, bukan ke dalam Asosiasi, melainkan ke dalam sebuah gereja seperti yang dikehendaki Amanat Perjanjian
d) Sebuah gereja amatlah penting, dan orang2 haruslah menjadi anggota gereja lokal yang sesungguhnya supaya dapat melayani Tuhan sesuai dengan Amanat Perjanjian
e) Untuk membawa gereja seperti itu ke dalam asosiasi yang terorganisir bisa dikatakan menggantikan pengawasan ROH KUDUS atas gereja dengan metode pengawasan buatan manusia.

13. Pelayanan Paulus di Makedonia
Dalam kunjungan Paulus yang kedua ketika dia mengunjungi Makedonia untuk pertama kalinya, yang termasuk di dalamnya Filipi, Tesalonia, Berea dan kota-kota lain, sekali lagi, tidak disebutkan sama sekali tentang membentuk gereja di salah satu kota ini. Namun, setelah ini disebutkan bahwa sebuah gereja berdiri di Filipi dan Tesalonika karena Paulus menulis surat kepada mereka sebagai gereja-gereja. Ketika Paulus menulis menulis kepada orang-orang Filipi dari Roma, dia menyebut mereka sebagai gereja sebelum dia meninggalkan Makedonia dalam kunjungan pertamanya ke sana (Fil 4:15-16). Jelaslah bahwa ROH KUDUS membawa mereka untuk memuridkan, membaptis dan membentuk mereka ke dalam sebuah gereja. Paulus dan rekan-rekan penginjilannya membentuk sebuah gereja, dan meninggalkan setiap kelompok sebagai gereja yang terpisah sebelum dia dan gerejanya pergi ke lokasi yang lain.
Lukas memuji-muji tentang bagaimana orang Berea dengan tekun menyelidiki Kitab Suci ketika Paulus dan Silas mengajar mereka, dan sejumlah besar dari mereka percaya (Kis 17: 10-15). Sekali lagi, walaupun tidak satupun dikatakan tentang orang Berea yang dibaptis dan dibentuk ke dalam sebuah gereja pada saat itu atau nantinya, namun pola yang dibuat oleh ROH KUDUS di setiap kasus di mana data yang cukup diberikan mengharuskan pola yang sama di setiap kasus tanpa kecuali. Selanjutnya, bukti-bukti telah diberikan bahwa sejak awal Amanat Agung diharuskan dan masih mengharuskan bahwa pola ini diikuti. Akankah kita berasumsi bahwa Paulus mendirikan di setiap tempat ia memuridkan namun untuk alasan yang tidak jelas, ia tidak mentaati Amanat Perjanjian Baru yang sungguh-sungguh setiap kali tidak disebutkan bahwa ia mendirikan gereja? Amanat Agung dengan jelas mengharuskan setiap gereja didirikan untuk menggenapi Amanat ini. HAL INI TIDAK DAPAT DILAKUKAN TANPA GEREJA LOKAL. “Segala hal” yang Amanat meminta gereja lokal melakukan “segala hal” yang diperintahkan di dalam Amanat.
a. Paulus dan rekan sekerjanya memberitakan Injil di Filipi, Tesalonika, dan Berea.
b. Terdapat baptisan di Filipi (Kis 16: 15, 33) tetapi tidak ada penyebutan langsung tentang gereja yang berdiri di sana pada saat itu. Namun, orang-orang dibaptiskan ke dalam gereja (Rom 6:3, I Kor 12:13, Gal 3:27), sehingga Lidya dan seisi rumah tangga penjaga penjara di Filipi menjadi anggota gereja yang Paulus dan rekan-rekan dirikan dan tinggalkan di sana.
c. Tidak disebutkan tentang baptisan atau bagaimana gereja didirikan di Tesalonika pada kunjungan Paulus yang pertama; namun kemudian Paulus menulis 2 surat kepada gereja di Tesalonika yang ia dirikan dan tetap di sana ketika ia dan rekan-rekannya dipaksa meninggalkan dengan segera setelah 3 minggu.
d. Tidak disebutkan tentang baptisan atau gereja yang berdiri di Berea, namun kita dapat yakin bahwa sebuah gereja berdiri karena banyak murid yang ada dan Amanat menghendaki sebuah gereja berdiri di segala kesempatan.
e. Ingatlah bahwa Paulus dan rekan-rekannya diberi kuasa penuh untuk memuridkan dan membaptis mereka ke dalam sebuah gereja – ke dalam nama (kuasa) Bapa, Putra dan Roh Kudus, seperti yang dikehendaki Amanat Agung (Mat 28:18-20, Kis 13:1-3, 15:40)
f. Tidak ada Asosiasi yang terorganisir untuk “membantu”, “bekerja sama”, “menambahkan”, “mengurangi dari”; atau kalau tidak, “mengubah” Firman Tuhan dan mencampuri segala sesuatu yang diatur Roh Kudus terhadap kegiatan gereja.


14. Pelayanan Paulus di Akhaya
Karena hidup Paulus sekali lagi berada dalam bahwa di beberapa kota, saudara-saudara seiman di Berea membawa dia ke Athena, meninggalkan Silas, Timotius dan mungkin juga beberapa dari mereka di Berea untuk sementara waktu. Ketika berada di Athena, Roh Kudus memberikan kesempatan Paulus untuk memberitakan Injil, dan berhasil memuridkan sejumlah orang. Tidak pernah disebutkan seseorang yang dibaptis atau gereja yang berdiri di Athena, tetapi kita dapat yakin bahwa dengan adanya beberapa orang sebagai murid, maka baptisan dan gereja pastilah ada. Ingatlah pola ini.
Di dalam setiap kasus dimana Firman Tuhan diberitakan, murid-murid terbentuk; walaupun kadang-kadang tidak disebutkan tentang terbentuknya murid-murid, seperti di Frigia. Sekitar 50 % kata baptisan tidak pernah disebutkan, dan tidak sekalipun disebutkan bahwa gereja berdiri hingga berikutnya. Ambiguitas ini telah ditunjukkan di dalam setiap kesempatan. Namun, kemudian disebutkan atau menjadi jelas bahwa gereja-gereja telah berdiri pada kunjungan awal.
Jelaslah bahwa ambiguitas ini sesuai dengan Perjanjian dan tujuan Tuhan untuk menyembunyikan kebenaran “jalan yang sukar dan sempit”” dari orang-orang yang bijak dan pandai, sedangkan Roh Kudus membukakan hal ini kepada mereka yang miskin di dalam Roh untuk dijadikan kaya di dalam di dalam iman (Mat 5:3-12; 9: 25-30; Yakobus 2:5; I Kor 1:18-31)
a) Di Athena, sejumlah murid telah terbentuk namun tidak disebutkan tentang baptisan atau gereja yang berdiri. Amanat Perjanjian menghendaki bahwa semua murid dibaptis dan gereja berdiri di setiap kesempatan. Amanat ini tidak dapat dijalankan sebaliknya. Amanat Agung bukanlah untuk dibagi-bagikan kepada setiap orang atau institusi tetapi hanya kepada gereja lokal, institusi yang tetap berada hingga saat ini sungguh-sungguh hanya karena Tuhan berkata bahwa Tuhan akan berada di dalamnya hingga akhir zaman.
b) Paulus dan rekan-rekannya pergi dari Athena ke Korintus di mana menghabiskan waktu selama setahun setengah. Sejumlah besar murid terbentuk dan dibaptis di Korintus, tetapi tidak satupun disebutkan tentang gereja secara spesifik, walaupun nantinya Paulus menulis 3 surat kepada gereja di Korintus. Ketika murid-murid dibaptis, Amanat menghendaki mereka dibaptis ke dalam sebuah gereja.
c) Tidak disebutkan tentang murid-murid yang terbentuk, baptisan, atau gereja yang berdiri di Kenkrea (Kis 18:18). Tetapi di dalam Rom 16:1 disebutkan tentang gereja di Kenkrea, dengan tanpa indikasi bahwa gereja berdiri. Hal ini mungkin saja terjadi ketika Paulus berada di Korintus atau waktu sesudahnya.


15. Pelayanan Paulus di Frigia
“Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. “Kis 16:6

Ayat ini berhubungan dengan perjalanan misi Paulus yang kedua. Di ayat ini tidak disebutkan tentang memuridkan, membaptis atau mendirikan gereja. Namun, perhatikan apa yang tertulis sehubungan dengan kunjungan Paulus yang kedua ke Frigia dalam perjalanan misinya yang ketiga.

“ Setelah beberapa hari lamanya ia tinggal di situ, ia berangkat pula, lalu menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia untuk meneguhkan hati semua murid. “Kis 18:23
Tidak disebutkan sama sekali tentang gereja yang berdiri di Frigia pada kunjungan Paulus yang kedua dalam perjalanan misinya yang ketiga; namun, pada ayat di atas disebutkan dengan jelas bahwa Paulus pergi ke daerah ini untuk meneguhkan hati semua murid pada perjalanan misinya yang ketiga. Hal ini membuktikan bahwa murid-murid ini terbentuk dan gereja-gereja berdiri pada kunjungan Paulus ke Frigia yang pertama dalam perjalanan misinya yang kedua.
Jelaslah bahwa pola yang diinginkan ROH KUDUS adalah untuk mendirikan gereja sesegera mungkin di setiap lokasi di mana dua atau tiga murid terbentuk. Kita seharusnya menguatkan setiap anggota gereja dengan tekun untuk membaca Alkitab setiap hari, berdoa dengan sungguh-sungguh dan menyanyikan pujian yang penuh penyembahan. Ketika ada dua murid atau lebih berkumpul di setiap lokasi, maka mereka harus didorong untuk mendirikan gereja secara Alkitabiah untuk menyembah Tuhan dengan teratur dan pelayanan setiap Minggu dan lebih sering lagi (Ibr 3:12-14; 10:25)
Kelompok kecil seperti itu haruslah menjaga hubungan Kristiani yang penuh kegiatan dengan siapa saja, dan mencari kunjungan teratur dari pendeta-pendeta dan guru-guru yang mampu mengajar, atau jika tidak, mencari jalan untuk bisa berada di dalam pelayanan gereja sesering mungkin. Tuhan tidak puas jika kita hanya tinggal di dunia saja. Kita seharusnya menyembah dan melayani Dia setiap hari.
Paulus dan rekan-rekannya memuridkan dan membentuk mereka ke dalam sebuah gereja di Frigia ketika mereka melewati sana awalnya pada saat perjalanan misi Paulus yang kedua. Kemudian pada perjalanan misi Paulus yang ketiga, Paulus mengunjungi dan menguatkan gereja-gereja ini (dirujuk sebagai “murid-murid”). Mengapa ROH KUDUS harus memuridkan mereka kemudian meninggalkan mereka untuk ditinggalkan di dalam kebingungan dan tanpa mentaati syarat Perjanjian? Tentu saja bukanlah begitu – tidak dengan murid-murid Frigia, tidak dengan sida-sida Etiophia (Kis 8) tidak juga dengan siapa saja yang sudah kami sebutkan.
a) Paulus dan Silas dan Timotius memberitakan Firman Tuhan dan memuridkan di Frigia ketika mereka melewati daerah sana pada perjalanan misi Paulus yang kedua.
b) Paulus mengunjungi kembali murid-murid ini dan menguatkan mereka pada perjalanan misi mereka yang ketiga, Kita harus mengenali bahwa Amanat menghendaki bahwa murid-murid dibaptis dan dibentuk ke dalam sebuah gereja dengan segera, dan tidak ditinggalkan dalam kondisi melemahkan yang tidak terelakkan, yang akan terjadi jika mereka tidak segera dibentuk ke dalam status formal. Mengapa ROH KUDUS harus menunggu hingga Paulus kembali melalui Frigia dua tahun kemudian?
c) Tidak ada asosiasi terorganisir yang membantu, bekerja sama dengan dan jika tidak, menuntun dan mengarahkan energi gereja ini dalam menjalankan Perjanjian Baru – dan olehnya mengambil alih pengaturan Roh Kudus. Jalan manusia atau jalan Tuhan?

16. Pelayanan Paulus di Asia
Pada perjalanan misinya yang ketiga, Paulus menghabiskan waktu selama 3 tahun di Efesus. Sangatlah jelas bahwa dalam masa ini bahwa 7 gereja yang dirujuk di Wahyu 2 dan 3; dan mungkin juga yang lainnya, telah berdiri. Tetapi tidak disebutkan langsung bahwa gereja-gereja berdiri di daerah yang disebut Asia pada masa itu. Bahkan gereja di Efesus tidak dirujuk dengan spesifik di dalam Kitab Suci dengan sebutan “gereja”, walaupun kata itu digunakan secara umum beberapa kali, khususnya di pasal 5.
a) Paulus bekerja selama 3 tahun di Efesus dan sejumlah besar murid terbentuk, namun penyebutan “baptisan” hanya ada pada satu dari kedua belas murid yang Apolos baptis; dan Paulus membaptis ulang mereka. Mereka dibaptis ulang karena pada masa itu Apolos bukanlah anggota gereja sehingga tidak punya wewenang untuk membaptis.
b) Tidak ada penyebutan “gereja” di Efesus hingga berangkatnya Paulus 3 tahun setelah kedatangannya di sana pada perjalanan misi-nya yang ketiga. Jelaslah bahwa Akwila dan Priskila mempunyai gereja di dalam rumah mereka dimana Apolos nantinya dibaptis (Kis 18:24-25).
c) Masih saja tidak ada indikasi bahwa ada asosiasi yang mendiskriminasikan secara terang-terangan semua gereja sesungguhnya yang benar-benar mandiri dan tidak tergabung dengan asosiasi manapun.
Tidak satupun dikatakan dalam Alkitab bahwa gereja dirujuk sebagai kata “gereja” ketika pertama kali berdiri. Luar biasa! Gereja berdiri segera di setiap lokasi, tetapi tidak disebutkan dengan langsung bahwa gereja telah berdiri.
Informasi eksplisit yang kurang, tetapi diharapkan agar dinyatakan sesegera mungkin di setiap lokasi adalah:
a) Gereja telah berdiri
b) Kapan gereja berdiri
c) Kualifikasi keanggotaan gereja
d) Cukup informasi eksplisit yang diberikan untuk mengerti dengan jelas apa yang membentuk sebuah gereja.

Informasi ini diharapkan sesegera mungkin, tetapi ketika informasi ini dinyatakan dengan sempurna lebih lanjut, hal ini menandakan bahwa Tuhan merancangnya demikian – khususnya ketika kita melihat gereja sesat di dalam kesalahan mereka ketika gereja dimulai, apa syarat keanggotaan gereja, dan apa yang ,membentuk sebuah gereja.
Semua yang diperlukan untuk membentuk gereja adalah:
a) Murid-murid yang dbaptis secara Alkitabiah yang rindu menjadi gereja
b) Sebuah gereja yang sesungguhnya untuk memberi wewenang gereja baru ini
c) Dua orang bisa membentuk sebuah gereja. Dua orang ini bisa saja dua penginjil yang pergi sebagai gereja, atau seorang pria dan istrinya yang pergi sebagai gereja, atau dua orang yang sudah diselamatkan dan dibaptis secara Alkitabiah
d) Seorang murid saja, seperti Filipus, yang telah berwenang memuridkan, membaptis dan membentuk mereka menjadi gereja.
e) Perjanjian formal antara pribadi-pribadi ini untuk menjadi sebuah gereja dengan tujuan melakukan segala hal yang diperintahkan dalam Perjanjian Baru.

Kita tidak berani berkata bahwa ROH KUDUS lalai mempersiapkan gereja Yerusalem sebagai bagian penting Amanat Perjanjian Baru. Kekurangan yang paling jelas tentang informasi yang eksplisit dan mendesak di dalam Alkitab tentang ROH KUDUS memindahkan orang yang berwenang untuk mendirikan gereja di setiap lokasi adalah “batu sandungan” yang terinspirasi dan dirancang secara ilahi (Rom 11: 8-10) dan rahasia yang tersimpan (Mat 11:25; I Kor 18:29). Tuhan menaruh jebakan ini di dalam Alkitab dengan sengaja untuk menjerat orang-orang bijak dan pandai di dunia ini (khususnya dunia kerohanian) yang tidak hati-hati di dalam hal ini dan di area lain penafsiran dan pelaksanaan Alkitab (Rom 11:8-10; I Petrus 2:6-9).
Dalam banyak, jika tidak kebanyakan kasus, orang-orang kudus yang tercerai berai pergi sebagai gereja. Hampir segera setelah anggota gereja Yerusalem mulai melarikan diri dari Yerusalem, muncullah banyak gereja di seluruh Yudea dan daerah sekitarnya, termasuk Damaskus dan Antiokhia (Kis 8; 9; 10 dan 11; Kis 9:31) hanyalah 3 atau 4 tahun setelah kenaikan Kristus ke surga; dan telah banyak berdiri gereja lokal di Yudea, Samaria, Galilea, Fenisia (Libanon) dan Kirene (di Afrika Utara), Siprus, Siria dan bagian lain (Kis 11:18-20)
ROH KUDUS dengan jelas kemudian membawa gereja di Yerusalem untuk membentuk mereka yang siap untuk pergi sebagai sebuah gereja, dan mengajarkan mereka bahwa ROH KUDUS akan pergi bersama mereka. Mereka akan pergi di dalam kuasa ROH KUDUS untuk memberitakan Firman Tuhan, memuridkan, membaptis mereka dan membentuk murid-murid ini sebagai gereja. Mereka kemudian mengikuti pola yang sama dalam mendirikan gereja-gereja yang lain.
Ketika seorang pribadi, seperti Filipus, pergi keluar, ia pergi sebagai seorang penginjil dengan wewenang memuridkan, membaptis dan membentuk mereka ke dalam sebuah gereja. Ketika dua orang atau lebih pergi keluar, mereka dibentuk sebagai sebuah gereja sebelum mereka pergi, dan memuridkan, membaptis dan mendirikan gereja lain ketika mereka pergi.

Thursday, January 3, 2008

KETIDAK KONSISTENSIAN BESAR!

Diadaptasi dari buku S.E Ford
1Korintus 3:16,17; 6:19,20

PENDAHULUAN
Doktrin tentang jaminan umat percaya sangatlah membahagiakan dan menyenangkan. Fakta bahwa setiap orang percaya secara kekal terbebas dari hukuman neraka adalah hal yang harus diselesaikan di dalam hati tiap anak Tuhan. Setiap pengajar dan murid Alkitab harus memiliki konsep yang jelas tentang kebenaran mulia ini. Tidaklah perlu seisi Alkitab penuh dengan bukti, janji dan sumpah dari Tuhan untuk membuktikan kebenaran ini. Satu janji Tuhan sudah cukup untuk menyelesaikan suatu masalah secara kekal, dan jika Tuhan harus memberikan kita ratusan atau ribuan janji mengenai hal itu, kita akan jauh lebih diyakinkan. Dengan kebenaran yang tidak dapat dipungkiri, kita tidak perlu menciptakan kebingungan dan pertentangan hanya karena beberapa ayat tidak jelas bagi kita pada awalnya.

Setiap kali kita membaca suatu ayat yang secara permukaan seolah-olah menentang jaminan umat percaya, kita langsung berlari ke pembelaan umat percaya dan entah meninggalkan permasalahan tersebut atau menciptakan jawaban yang sangat membingungkan untuk menyembunyikan kurangnya pengetahuan yang benar akan pasal tersebut. Juga benar bahwa pasal-pasal seperti itu juga kadang meminta lebih dari yang seseorang mau lakukan. Oleh karena itu, ia harus menyediakan penjelasan dan biasanya seseorang akan menyingkapkan makna sesungguhnya tidak hanya dari pasal tersebut, tetapi juga yang lainnya (tidak satu pasalpun yang dapat disalahartikan tanpa mempengaruhi pasal lainnya).

Sangatlah nyaman ketika kita tahu bahwa kaum Baptis yang sesungguhnya telah ada sepanjang zaman sejak masa Rasul-rasul. Kesaksian sejarawan akan banyaknya macam akan sangat membuktikan kebenaran warisan kaum Baptis yang berharga dan dikasihi.

Kaum Baptis akan benar ketika mereka mengajarkan bahwa karunia Roh dijanjikan dan diberikan ke gereja lokal. Mereka juga benar ketika mereka berkata bahwa Roh Kudus hanya berdiam di gereja lokal yang sesungguhnya. Kita juga bisa yakin bahwa seluruh masalah terletak pada fakta bahwa karunia Roh diberikan kepada gereja lokal, dan tetap berdiam di dalam dan hanya di dalam persekutuan lokal ini. Fakta menyedihkan yakni tidak banyak kaum Baptis yang sesungguhnya hari-hari ini yang memegang iman penting ini. Kaum Baptis yang sesungguhnya seharusnya paling berterima kasih kepada Tuhan, dan dibuat semakin yakin akan Firman Kehidupan katakan dalam segala hal sehubungan dengan hal ini.

I. PENEKANAN DARI KETIDAK KONSISTENSIAN INI
Di dalam Yoh 16:7, Yesus berkata kepada murid-murid gerejaNya bahwa lebih berguna apabila Ia pergi (naik ke surga dan bersama dengan Bapa) supaya Ia dapat mengirimkan kepada mereka janji Bapa yakni Roh Kudus, Sang Penghibur. Pemberian Roh Kudus ini, adalah janji kepada gereja Tuhan (Yoh 14:16,26; 15:26; Luk 24:49; Kis 1:4). Hanya mereka yang dibaptis ke dalam gereja, tubuh Kristus, Bait atau tempat kediaman Tuhan (1Kor 3:16,17; 2Kor 6:16; Ef 2:20-22), terdapat bersemayamnya Roh. Untuk mengatakan bahwa setiap umat percaya, baik di dalam gereja atau tidak, memiliki Roh adalah ketidak konsistensian yang perlu dibahas. Marilah kita melihat pandangan berikut ini mempersiapkan kita dalam pembahasan:

1. Firman menunjukkan dengan cukup bahwa hal pertama bagi manusia terhilang adalah pertobatan dan iman. Pertobatan sejati tidak akan sempurna tanpa iman, dan iman yang menyelamatkan tidak akan dilakukan tanpa pertobatan yang sesungguhnya
2. Setelah manusia diselamatkan dari neraka, ia diperintahkan untuk menerima baptisan yang benar (Kis 2:38 dan semua buku Kisah Para Rasul; baca juga Mrk 1:4; Luk 3:3; Kis 13:24; 19:4). Seseorang tidak boleh dibaptis hingga ia bertobat dan percaya (Mat 3:1-9 dan semua buku Kisah Para Rasul).
3. Seseorang tidak akan menerima Roh yang berdiam hingga ia menerima baptisan air yang Alkitabiah (Kis 2:38; 19:3, dll).

Tiga fakta inilah yang diajarkan oleh Kaum Baptis yang sesungguhnya. Setiap gereja yang memegang ketiga hal ini membuka jalan lebar untuk teori gereja universal tidak tampak (the universal invisible church/UIC), yang akhirnya akan menghancurkan tiang dan dasar kebenaran, untuk tidak berkata apa-apa tentang sikap acuh tak acuh mentah-mentah terhadap banyak ayat Alkitab yang jelas dan tegas. Jika kaum Baptis yang sesungguhnya dengan konsisten memegang fakta seperti yang disebutkan sejauh ini, segala sesuatunya akan berjalan dengan baik, tetapi ketidak konsisten-an besar masuk ketika beberapa orang menentang keras Firman Tuhan dan diri mereka sendiri dengan mengatakan bahwa setiap orang pada saat percaya menerima keselamatan telah memiliki Roh yang berdiam.

1. Untuk mengatakan bahwa setiap orang pada titik percaya untuk menerima keselamatan telah memiliki Roh yang berdiam berarti mengatakan bahwa setiap orang di dalam tubuh Kristus adalah Bait Tuhan. Tidak ada jalan lain untuk mengelak hal ini. Hal ini tidak saja menyangkal bahwa hal tersebut memang benar dan tidak memenuhi penyelidikan Alkitab yang paling jujur dan seksama. Pasal-pasal tersebut seperti Efesus 1 sampai 4; 1Korintus 12; Kisah Para Rasul 1 dan 2; Yohanes 14 sampai 16; dan banyak lagi yang meminta bahwa Roh itu dijanjikan kepada gereja Tuhan, bahwa Roh itu datang ke gereja Tuhan, dan bahwa kediamanNya adalah gereja Perjanjian Baru yang Alkitabiah.
2. Untuk mengatakan bahwa setiap orang yang diselamatkan telah memiliki Roh yang berdiam berarti mengatakan bahwa setiap janji yang Yesus buat sehubungan dengan “Penghibur”di dalam Yoh 14 sampai 16 dan ayat-ayat lain diberikan kepada setiap orang yang diselamatkan demikian juga kepada gerejaNya sebagai sebagai institusi. Yesus tidak pernah berjanji untuk memberikan Sang Penghibur kepada dua kelompok orang percaya yang berbeda. Ia tidak pernah berjanji untuk memberikan Roh Kudus kepada murid-muridNya yang "mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia" (Yoh 6:66). Ribuan orang yang diselamatkan dan dibaptis di bawah pelayanan Tuhan, tetapi permintaanNya atas hidup yang disalibkan adalah lebih dari yang mereka mau tanggung.
3. Untuk mengatakan bahwa janji Kristus sehubungan dengan Sang Penghibur diberikan kepada semua orang yang diselamatkan berarti mengatakan bahwa Amanat Agung juga diberikan kepada semua yang diselamatkan dan bukan kepada gereja sebagai institusi. Hasil dari ketidak konsistensian ini adalah mengatakan bahwa gereja yang pertama kali didirikan oleh Yesus Kristus tidak dibentuk sebelum Pentakosta, yang berarti menentang Kitab Tuhan.
4. Untuk mengatakan bahwa setiap orang yang diselamatkan telah memiliki Roh berarti menentang mentah-mentah kesaksian konsisten dari kitab Kisah Para Rasul sehubungan dengan penerimaan Roh. Di dalam Kis 2:33 Petrus sehubungan Kristus, "Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Tuhan dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini." Peristiwa yang terjadi pada Hari Pentakosta di dalam Kis 2 digenapi di dalam Firman yang diucapkan Yesus Kristus kepada murid-muridNya (gereja pertama) di dalam Yoh 14:15-18,26; 15:26; 16:13-16. Ini adalah “janji Bapa akan Roh Kudus” yang diterima jemaat Mesias yang mula-mula.

Pada masa Perjanjian Lama, Tuhan memberikan RohNya kepada beberapa orang tertentu untuk tujuan tertentu seperti menjalankan tugas. Raja Daud tentu saja adalah orang yang diselamatkan dan mempunyai Roh. Tetapi, ketika ia melakukan dua kesalahan yang sangat besar, ia berdoa kepada Tuhan dan berkata, "Janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku." (Mazmur 51:11). Daud teringat akan apa yang terjadi pada Raja Saul. Yesus berkata kepada murid-muridNya (anggota gereja Yerusalem) sebelum penyalibanNya, bahwa Roh itu “bersama” dengan mereka tetapi nantinya akan “di dalam” mereka. Murid-murid ini tidak memiliki Roh pada saat itu. Roh itu belum diberikan hingga Kristus dimuliakan dan ditinggikan oleh tangan kanan Bapa. Roh itu ada ketika Dia menerima janji Bapa akan Roh Kudus yang diberikannya kepada gereja. Petrus melanjutkan di Kis 2:38-39 dengan mengatakan, "Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu, dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Elohim Tuhan kita." Petrus mengajarkan dengan jelas dan tidak salah bahwa setiap orang harus diselamatkan dan dibaptis sebelum ia menerima Roh itu. Ini adalah kesaksian yang konsisten dari semua buku Kisah Para Rasul. Ini adalah alasan mengapa Paulus mengajarkan bahwa baptisan air adalah maksud untuk menerima Roh (Kis 19:1-3).
Beberapa orang dengan berani menyatakan tanpa dukungan otoritatif bahwa seseorang tidak dapat mengambil doktrin dari kitab Kisah Para Rasul. Camkanlah hal ini bahwa SETIAP FIRMAN diberikan yang di-ilhami Tuhan berguna untuk mengajar, menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Beranikah kita menghujat Tuhan? Tetapi, banyak dari orang ini yang mengutip kitab Kisah Para Rasul untuk mendukung beberapa doktrin Baptis (pengajaran)

5. Untuk mengatakan bahwa tubuh Kristus, gereja, tidak mencakup semua orang yang diselamatkan dan pada saat yang sama mengatakan bahwa semua orang yang diselamatkan memiliki Roh tidak akan sejalan dengan 1Korintus 12 dan Efesus 4. Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa berdiam-nya Roh bertujuan untuk membangun dan menyatukan tubuh Kristus. Mereka yang memiliki Roh telah diberikan karunia roh untuk mengesahkan kesaksian mereka, tetapi setiap karunia roh untuk pembangunan kesatuan tubuh Kristus.
6. Roh tidak pernah bersemayam dengan kapasitas yang tidak bekerja dan tidak aktif di dalam orang yang diselamatkan. BerdiamNya adalah untuk tujuan tertentu, untuk menyelesaikan tugas tertentu. Mereka yang mengajarkan bahwa setiap orang yang diselamatkan di luar tubuh Kristus harus memberikan ayat yang mengajarkan demikian, dan menunjukkan tujuan dari bersemayamnya Roh di dalam orang-orang tersebut. Apakah kegiatan dari Roh yang berdiam di dalam orang yang diselamatkan di luar tubuh Kristus? Di manakah ayat yang mengajarkan demikian? Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab pertanyaan karena Roh TIDAK berdiam di orang yang di luar tubuh, walaupun banyak orang yang diselamatkan “tanpa”
7. Jika memang benar bahwa orang yang diselamatkan “tanpa” tubuh Kristus, gereja lokal Perjanjian Baru memiliki Roh, maka mereka akan mempunyai otoritas untuk melaksanakan Amanat (Kis 1:8). Roh yang diberikan kepada gereja Tuhan yang diotorisasi untuk memperlengkapi mereka membawa Injil Kerajaan hingga the ujung bumi dan memuliakan Tuhan di segala bangsa.
8. Untuk mengatakan bahwa orang yang diselamatkan “tanpa” tubuh Kristus, gereja lokal Perjanjian Baru memiliki Roh berarti mengatakan bahwa seseorang dapat setia kepada Kristus di luar tubuh. Petrus berkata bahwa Tuhan telah memberikan RohNya "kepada mereka untuk TAAT (Yunani. participle – terus menerus taat) kepadaNya" (Kis 5:32). Yesus berkata kepada murid-murid gerejaNya, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. (Yohanes 14:15-16,21,23).
Maka, Alkitab membuatnya jelas bahwa Roh diberikan kepada mereka yang MENTAATI Tuhan. Oleh karena itu, mengatakan bahwa semua orang yang diselamatkan memiliki Roh berarti mengatakan bahwa semua orang yang diselamatkan itu taat dan setia terhadap perintah Tuhan.

Tandai dengan seksama tentang apa saja yang dibutuhkan:
Sangatlah penting untuk setiap orang yang diselamatkan untuk menerima baptisan air yang Alkitabiah dari gereja Perjanjian Baru, jika tidak, berarti sama dengan mengajarkan bahwa Tuhan memiliki dua jalan (atau mungkin ratusan) yang kita dapat ikuti dan taat kepadaNya (satu, di dalam dan melalui gereja lokal, dan satunya di luar gereja yang sesungguhnya).
Ingatlah bahwa Roh diberikan kepada mereka yang MENTAATI (terus menerus taat - participle) Tuhan. Ketaatan macam apakah yang Petrus pikirkan? Kita tidak perlu ragu, karena ia mengatakan dengan jelas di dalam Kis 2:38,
“"Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.”
Sekarang, akankan kita menyambut tantangan dari ayat ini? Dapatkah anak Tuhan tetap setia tanpa menerima baptisan air yang Alkitabiah? Bagaimana dengan mereka yang menghina dan mengejek pengajaran baptisan air yang Alkitabiah dan gereja lokal, yang mengajarkan bahwa sebuah gereja sama baiknya dengan yang lainnya, yang mengadakan rapat umum dan kampanye serta berkata kepada pemeluk baru-nya untuk bergabung dengan “gereja” pilihan MEREKA? Kelihatannya beberapa dari mereka akan diselamatkan, tetapi apakah mereka mentaati Tuhan? Apakah mereka memiliki Roh yang memimpin mereka "kepada SEMUA kebenaran?" Jika demikian, mengapa Roh Kebenaran tidak membawa semua denominasi “Kristen” kepada KEBENARAN yang sama seperti yang dijanjikan di Yoh 16:13 oleh Tuhan Yesus sendiri? Sungguh ceroboh untuk mengatakan bahwa setiap orang yang diselamatkan memiliki Roh!
9. Jika setiap orang yang diselamatkan memiliki Roh, tidak akan ada hal seperti menyerahkan seorang anggota gereja kepada iblis “sehingga binasa tubuhnya” (1Kor 5:5). Gereja yang Alkitabiah "dengan KUASA Tuhan Yesus Kristus" menyerahkan seseorang ke dalam iblis sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan." Gereja bertindak "dengan KUASA Tuhan Yesus Kristus" yakni Roh Kudus. Mereka menyerahkan orang ini ke iblis, yang berarti bahwa ia tidak lagi menjadi bagian tubuh Kristus. Ia di luar keanggotaan dan oleh sebab itu, tidak lagi mengambil bagian dengan Roh Kudus di mana Roh berdiam. Hidupnya di dalam kuasa Iblis; dan Iblis dalam kebebasan penuh untuk menghancurkan hidupnya, dan Roh Tuhan tidak ikut campur. Berdiamnya Roh seperti di dalam Rom 8:1-14 adalah untuk memberikan anggota gereja yang dselamatkan yang di dalam Kristus, kuasa untuk mengalahkan keinginan daging (Gal 5:16), tetapi orang ini tidak berdaya di bawah kuasa Iblis atas daging-nya (kehidupan-nya di bumi). Roh itu tidak ada untuk memberi kekuatan melawan iblis dan kedagingan. Kita tidak dapat berkata bahwa orang ini terikat di neraka, karena rohnya akan diselamatkan pada hari Tuhan. Fakta bahwa ketika seorang anggota gereja ingin menghidupi kehidupannya di bumi menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan – Gal 6:7,8. Ketika ia didisiplinkan melalui dikeluarkan dari persekutuan, ia diserahkan ke kuasa iblis. Sejak saat itu, ia berada dalam kedagingan dan tidak lagi berada di dalam Roh.
10. Jika setiap orang yang diselamatkan memiliki Roh, tidak akan ada hal seperti "orang yang ditolak." (1Kor 9:24-27; 10:1-12) Seorang yang ditolak adalah seseorang yang ditolak (‘adokimos’ – bajingan,kata ini jangan digunakan) oleh Roh karena kurang menguasai tubuhnya. Kalimat Paulus sehubungan dengan menjadi seseorang yang ditolak berhubungan dengan pertempuran melawan cinta dan nafsu kedagingan. Setiap anggota gereja sesungguhnya terlibat dalam peperangan penting ini setiap hari. Roh Kudus setiap hari memberi kekuatan dan hikmat untuk anggota gereja Tuhan untuk berperang pertempuran iman yang baik. Tetapi, ia menolak untuk berserah atau menerima bantuan Roh, dan ketika ini terjadi berulang kali, orang tersebut telah menolak Roh, yang berarti tidak memerlukan bersemayamnya Roh itu. Sejak saat itu seorang manusia menjadi seseorang yang ditolak, ia berada di dalam kedagingan dan tidak dalam Roh.

11. Untuk mengatakan bahwa semua orang yang diselamatkan memiliki Roh berarti Firman Yesus mengenai garam yang tidak asin lagi adalah tidak berarti, karena tidak ada hal demikian. Dalam Lukas 14, Yesus membuatnya jelas dengan berbicara mengenai garam yang tidak asin kepada gerejaNya mengenai pemuridan. Yesus berkata bahwa hidup dan segala sesuatu yang berharga di dalam hidup harus ditinggalkan supaya menjadi muridNya. Seseorang yang diselamatkan yang menolak untuk melakukan hal ini akan menjadi garam yang tidak asin lagi. Tentang mereka yang menjadi demikian, Yesus berkata,” Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar!" Kita dapat mengingat bahwa Roh adalah Dia yang melakukan penolakan. Walaupun diselamatkan dari neraka, Roh Kudus tidak dapat menggunakan mereka dalam hidup ini. Oleh karena itu,Ia tidak dapat berdiam di dalamnya.

12. Untuk mengatakan bahwa semua orang yang diselamatkan memiliki Roh berarti mengatakan bahwa seseorang yang secara Alkitabiah dikeluarkan dari keanggotaan gereja dapat menjadi setia di luar gereja. Kenyataannya, hal mengeluarkan anggota gereja yang keras kepala dan suka melawan ini akan menjadi agak konyol, karena sesungguhnya gereja tidak mampu mengikat atau kehilangan apapun (Mat 16:18,19; 18:17-20). Hal semacam ini akan "mengurangi perbedaan” orang yang diselamatkan "tanpa" gereja untuk melaksanakan Perjamuan Tuhan sebagai lambang Kristus di dalam kita.
Hal inilah mengapa banyak dari mereka yang berusaha setengah jalan untuk konsisten dalam teori gereja universal tidak tampak (universal invisible church) mengejek sehubungan dengan hal gereja lokal yang mengeluarkan anggota orang yang diselamatkan. Oleh karena inilah banyak dari mereka mengejek hal menerima dan menolak orang sehubungan dengan gereja, berkata bahwa tidak ada hal semacam ini seperti sebuah organisasi gereja lokal. Karena ini jugalah beberapa dari mereka menyebarkan ke seluruh dunia ajaran sesat akan gereja atau tubuh mistis dimana tidak seorangpun yang dikeluarkan. Gereja lokal akan sangat diremehkan, otoritas dan kehormatannya dihancurkan, dan kelangsungannya dalam sedikit nilai jika memang benar bahwa Roh Tuhan berdiam di dalan orang yang diselamatkan di luar persekutuan Alkitabiah. Sungguh menyedihkan, banyak yang gagal menghargai pentingnya hubungan Kristus dengan gerejaNya yang sesungguhnya (Ef 5; Kis 20:28; 2Kor 11:1,2), gereja dimana Ia dalah Kepala dari tubuh yang sesungguhnya. Mungkin, ini lebih patut dipertanyakan apakah mereka adalah gereja yang sesungguhnya!

II AKAN SEPERTI APAKAH JAWABAN TERSEBUT?
Sangat dibutuhkan pada titik ini, untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada siapapun yang akan mengajarkan kebenaran sehubungan dengan gereja sebagai tubuh lokal yang kasat mata, tetapi pada saat yang sama mengajarkan bahwa bahwa semua orang yang diselamatkan memiliki Roh Kudus. Tidaklah terlalu banyak untuk meminta pembaca untuk menantang hatinya dengan pertanyaan- pertanyaan dan kelimpahan yang lainnya yang dikehendaki Roh untuk setiap pemikir seksama untuk menjawab.
A. Di manakah ada ayat (dikutip dalam konteks yang tepat) yang menjanjikan Roh kepada manusia yang diselamatkan di luar gereja Tuhan pada masa ini?
B. Di manakah ada ayat yang menunjukkan bahwa manusia pernah menerima Roh di luar gereja yang sesungguhnya dimana Roh telah berdiam?
[Hanya ada satu contoh di dalam Perjanjian Baru yang menunjukkan bahwa setiap orang yang menerima Roh sebelum memasuki gereja yang sesungguhnya dan benar-benar perkecualian yang mendesak. Ini adalah catatan tentang Kornelius dan seisi rumahnya– Kis 10:1 sampai 11:18. Alasan perkecualian ini dapat dimengerti dengan jelas jika seluruh bacaan ini dipelajari dalam konteks yang benar berkenaan dengan orang non-Yahudi pertama yang ditambahkan ke gereja Yahudi yang murni untuk pertama kalinya di dalam sejarah. Jika tidak ada manifestasi Roh atas seisi rumah non-Yahudi yang baru saja diselamatkan ini, keenam anggota Yahudi yang mencari tanda dari gereja Yerusalem yang menemani Petrus sebagai saksi mata tidak akan pernah mengizinkan Petrus untuk membaptis orang non-Yahudi ini supaya mengikuti Jemaat Yahudi ketika Petrus bertanya: "Bolehkan orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini (bangsa non-Yahudi), sedangkan mereka tekah menerima Roh Kudus sama seperti kita? Manifestasi yang sama dari Roh Kudus ke atas orang non-Yahudi inilah yang disaksikan Petrus dan keenam saudara Yahudi di Yerusalem pada hari Pentakosta membuktikan pekerjaan Tuhan atas orang-orang non-Yahudi yang memiliki pertobatan dan kesetiaan sungguh-sungguh di dalam Yesus sebagai Mesias - Gal 3:26-29; Ef 2:10-22 (bandingkan Ef 2:17 dengan Kis 2:39).
C. Apakah yang menjadi tujuan dari berdiamnya Roh di luar gereja Tuhan? (Tentu saja, JIKA benar bahwa orang yang diselamatkan di luar tubuh Kristus memiliki Roh, maka akan ada tujuan yang jelas dan khusus dalam hal itu)
D. Jika semua yang diselamatkan baik di dalam maupun di luar tubuh Kristus, gereja Perjanjian Baru yang didiami oleh Roh Kudus pada saat iman pertama atau keselamatan mereka dari neraka, apakah tujuan sesungguhnya yang dicapai ketika gereja Baptis yang sesungguhnya membaptis ulang mereka yang datang kepada mereka yang sebelumnya menerima baptisan yang tidak Alkitabiah? Mengapa ada kebutuhan akan hal ini?
E. Apakah yang akan menjadi pekerjaan atau amanat orang-orang di luar gereja Tuhan?
(Kepemilikan Roh memperlengkapi gereja Tuhan yang sesungguhnya untuk melaksanakan kehendak Tuhan – Kis 1:8. Anggota gereja Tuhan yang memiliki Roh Kudus yang berdiam, memiliki kuasa dan ototritas untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Kita dapat diyakinkan bahwa manusia dimana Roh telah berdiam telah diperlengkapi untuk melakukan pekerjaan Tuhan)
F. Apakah hubungan orang-orang yang demikian dengan gereja Tuhan?(Karena terpaksa, tentu ada sejenis hubungan antara berdiamnya Roh di gereja Tuhan dan hal yang mirip di luar gereja)
G. Jika manusia dimana Roh telah berdiam di luar gereja Tuhan memasuki gereja yang sesungguhnya, akankah ia menerima porsi Roh yang lebih besar? (Gereja Tuhan yang sesungguhnya adalah kediaman Tuhan di dalam Roh, kepenuhan Tuhan – Ef 1:22,23; 2:22; Kol 2:9.)
H. Seberapa penuhkah Roh di dalam orang yang berada di luar gereja Tuhan?
I. Apakah yang menjadi upah orang yang berada di luar gereja Tuhan?
J. Apakah Roh tetap berdiam di dalam orang yang diselamatkan yang diserahkan ke Iblis (dikeluarkan dari gereja Tuhan) sehingga binasa tubuhnya? Jika demikian, apakah yang akan menjadi tujuan berdiamnya Roh tersebut?
K. Apakah ada perbedaan antara orang yang diselamatkan yang diserahkan ke iblis dan orang yang diselamatkan yang menolak dibaptis dan otoritas gereja yang sesungguhnya dan mengejek perjamuan kudus tertutup, baptisan tertutup, dan doktrin gereja sesungguhnya yang lain?
L. Jika benar bahwa orang yang diselamatkan di luar gereja Tuhan memiliki Roh, akankah benar bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan yang sama seperti murid-murid di gereja Tuhan lakukan setelah Pentakosta seperti juga gereja sesungguhnya masa ini?
M. Dapatkah anggota gereja Tuhan yang telah diserahkan kepada iblis dan terikat dosa (Mat 18:15-18; 1Kor 5; 2Tes 3:6-15; 1Tim 1:20; 1Pet 4:17) menerima pengampunan dosa setiap hari. Jika demikian, keuntungan apakah yang tidak ia miliki? Jika tidak, mengapa Roh tidak dapat berdiam di dalamnya?
N. Dapatkah seseorang yang dipimpin oleh Roh tidak mematuhi Roh? Dapatkah seseorang yang tidak mematuhi Roh menang atas kedagingan? Dapatkah seseorang mematuhi Roh, dipimpin dan menang atas kedagingan yang menolak dibaptis oleh gereja lokal yang sesungguhnya dari tahun ke tahun (Luk 7:29,30)? Apakah ia di dalam Roh atau dalam kedagingan? Jika mereka yang diselamatkan yang berada di luar gereja lokal yang sesungguhnya ini menolak dibaptis dan mengejek perjamyan kudus tertutup dan pendirian sempit melawan tiap macam persekutuan memiliki Roh dan dapat menyalibkan cinta dan nafsu kedagingan, maka mereka dapat menerima mahkota yang dapat diterima tiap manusia yang mempersembahkan hidupnya di dalam gereja yang sesungguhnya.
O. Perbedaan apakah yang ada antara gereja Perjanjian Baru, Bait Roh Kudus (yang didirikan dengan otoritas Alkitabiah) dan gereja sesat (didirikan dengan otoritas manusia)?

KESIMPULAN
Semakin banyak pertanyaan yang kita tanyakan, dan semakin banyak kita berpikir tentang hal ini, semakin konyol hal ini menjadi bagi siapa saja yang berkata bahwa hanya mereka yang berada di dalam gereja yang sesungguhnya yang memiliki Roh dan pada saat yang sama berkata bahwa semua orang yang diselamatkan di luar gereja yang sesungguhnya memiliki Roh. Ini adalah ketidak konsistensian yang besar! Siapapun yang hendak menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, dan yang bertentangan dengan jawaban yang jelas dan sudah diantisipasi ini harus berhati-hati menjawab semuanya ini dan tidak mengambil sebagian dari frase tertentu dimana ia dapat seolah-olah menentang Alkitab dan membuat keributan sehingga tidak seorangpun merasa bahwa ia harus menjawab pertanyaan lainnya juga. Orang yang memulai menjawab salah satu pertanyaan ini, harus juga menjawab semua pertanyaan.
Yesus tidak pernah menjanjikan Roh Kudus (juga digambarkan sebagai JANJI BAPA, ROH KUDUS YANG DIJANJIKAN) kepada siapapun kecuali gereja AlkitabiahNya. Tentu, JIKA orang yang diselamatkan memiliki Roh, pengajaran gereja lokal akan menjadi sia-sia, dan mendukung hal yang sama berarti berkata bahwa teori gereja universal tidak tampak (universal invisible church) adalah benar.