Sunday, January 6, 2008

CARA TUHAN DIDALAM MISI MELALUI KITAB KISAH PARA RASUL

CARA TUHAN DIDALAM MISI MELALUI KITAB KISAH PARA RASUL
Sharrel Ford

I. Ambiguitas Ilahi di dalam Kisah Para Rasul
Ambiguitas spesifik yang dipertimbangkan adalah titik waktu ketika gereja lokal berdiri dan berhubungan dengan kepentingan yang tertinggi. Masalah ini dibukakan, tetapi disembunyikan dari orang bijak dan pandai yang religius di dunia ini, seperti yang Yesus katakan : “ Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil ” Matius 11:25

1. Pelayanan dari mereka yang tercerai berai dari Yerusalem, Bagian 1
“Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil. ” Kisah Para Rasul 8:4
Mereka pergi ke mana saja untuk memberitakan Firman dengan berani. Murid-murid ini tidak takut akan kematian. Pada mulanya, hanya ada sedikit rintangan yang menghalangi mereka untuk memuridkan ke mana saja mereka pergi. Lihat pelayanan Filipus dan mereka yang ada di Kisah Para Rasul 11:19-21. Sama seperti didalam pelayanan Tuhan Yesus dan Petrus dan Yohanes sesudah Pentakosta, ketika mereka yang tercerai berai pergi untuk mengabarkan injil dan melakukan mujizat, ada banyak murid-murid baru yang bertobat, dibaptis dan dibentuk menjadi gereja lokal dalam komunitas di seluruh Yudea, Samaria, Galilea dan Negara lain. Mereka tidak pergi kemana saja memberitakan Firman dengan berani tanpa hasil yang diinginkan. Tidak semua orang menjadi percaya, tetapi banyak yang percaya. Roh Kudus tidak kurang-kurangnya menginginkan adanya gereja baru seperti yang kita lakukan sekarang hari-hari ini. Gereja lokal tetap adalah tubuh Kristus dan juga mempelai Kristus sama seperti sekarang. Mereka pergi kemana saja memberitakan Injil – tidak hanya beberapa dari mereka, tetapi secara umum, semuanya, beribu-ribu anggota dari gereja Yerusalem, “ kecuali para rasul,” Kisah Para Rasul 8:1-3.
Bahkan dengan pembelajaran yang cermat, beberapa ungkapan yang salah bisa masuk kedalam pikiran kita ketika kita membaca bagian mana saja dari Firman Tuhan. Pada titik waktu ini, sebagai contoh:
a. Bahwa Roh Kudus lengah dan tidak mempersiapkan beribu-ribu anggotanya untuk siksaan yang tiba-tiba dan sangat keras adalah tidak benar.
b. Murid-murid di Yerusalem tercerai berai ke setiap arah dengan tak beraturan demi hidup mereka tanpa penyertaan ilahi adalah tidak benar.
c. Bahwa gereja Yerusalem memiliki waktu yang singkat atau tidak punya waktu sama sekali untuk mempersiapkan perjalanan keluar berdasarkan amanat perjanjian yang teratur dari Yerusalem ke “ Kemana saja memberitakan Firman” adalah tidak benar.
Kita harus membuang semua kesan-kesan ini keluar dari pikiran kita. Anggota gereja Yerusalem memang tercerai berai oleh tangan Tuhan yang Maha Tahu dan Pelindung, tetapi Roh Kudus, sebagai Administrator Perjanjian Baru surgawi yang resmi, pergi menyertai mereka dan menempatkan roh yang sungguh-sungguh akan pergi “kemana saja memberitakan Firman” kedalam mereka . Harap perhatikan:
1. Kebanyakan dari murid-murid yang tercerai berai dari Yerusalem mungkin adalah orang-orang Yahudi di Yudea, Samaria dan Galilea. Sejumlah besar dari mereka masih tetap di Yerusalem ketika penyiksaan terjadi, Kisah Para Rasul 6; 11:19-20. Orang-orang Yahudi tersebut demikian juga kabur ke tempat mereka sepanjang Yudea, Samaria dan Galilea.
2. Yahudi yang Tersebar (Jews of the Dispersion) – Yahudi Yunani dan Aram. Kita harus mengingat bahwa ada arus masuk dari beribu-ribu Yahudi Yunani dan Aram dari penyebaran yang setiap tahun datang ke Yerusalem untuk perjamuan Paskah dan Pentakosta. Beratus-ratus atau bahkan ribuan dari Yahudi ini menjadi anggota dari gereja Yerusalem dan kembali ke tempat mereka ketika penyiksaan terjadi.
3. Penyiksaan ini adalah merupakan pekerjaan Setan, tetapi dengan izin dan perlindungan ilahi sama seperti kasus Ayub. Perjanjian Tuhan dengan Setan mewajibkan setan untuk datang di hadapan Tuhan dan memperoleh izin sebelum ia bisa melakukan sesuatu, terutama yang mempengaruhi umat perjanjian Tuhan- dan secara umum juga benar untuk apa yang dilakukan setan dan pasukannya.
4. Jadi, penyiksaan merupakan pekerjaan Tuhan yang dilakukan oleh setan. Tuhan akan membiarkan setan secara jahat menggunakan kita (umat pilihan Tuhan) sampai kita tidak mempercayai dan menyia-nyiakan Tuhan dan firmanNya. “Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.” Kisah Para Rasul 8:3. Ia melakukan apa yang keluar dari hati yang jujur namun dibutakan oleh dosa, Kisah Para Rasul 23:1; 24:16; 26:9-11; 2 Timotius 1:3. Di dalam seluruh kejujuran dan integritas hati (tetapi didalam semangat yang buta) Paulus berpikir ia sedang melakukan kehendak Tuhan ketika ia menyiksa pengikut Kristus.
5. Ini merupakan cara Tuhan mengutus murid-muridNya dari Yerusalem ke Yudea, Samaria, Galilea dan dalam jalan mereka “sebagai gereja-gereja” untuk melakukan “segala hal” dari Amanar Agung. Bapa, Putra dan Roh Kudus tidaklah tertidur. Mereka tidak “lengah”. Sebaliknya, mereka cukup sadar dan siap akan penyiksaan ini.
6. Roh Kudus telah mempersiapkan para rasul dan gereja Yerusalem untuk membentuk kelompok murid menjadi gereja-gereja dan mengirim mereka sebagai gereja dan yang lainnya,seperti Filipus, sebagai individual dengan otoritas untuk menjadikan orang sebagai murid-murid, membaptis mereka dan membentuk mereka menjadi gereja-gereja. Dan itulah tepatnya yang dilakukan oleh mereka ini (grup maupun individual) ketika mereka lari dari Yerusalem. Kebanyakan dari murid-murid ini berasal dari Yudea, Samaria dan Galilea dimana gereja disebut untuk pertama kalinya, Galatia 1:22 , Kisah Para Rasul 9:31.
7. Kita akan melanjutkan untuk memberikan contoh yang jelas sebagai bukti bahwa ini adalah pola yang Roh Kudus atur dan ikuti secara konsisten sepanjang Kitab Kisah Para Rasul. Pola itu adalah untuk menjadikan orang sebagai murid, membaptis mereka dan membentuk mereka kedalam gereja-gereja sesegera mungkin di setiap lokasi. Kitab Kisah Para Rasul tidak boleh diabaikan atau dianggap sepintas lalu. Gereja Tuhan adalah tiang dan dasar kebenaran dan lebih dari segalanya, setan ingin untuk menghancurkan setiap gereja lokal sejati. Selain itu, Tuhan adalah api yang menghanguskan (Ibrani 12:29) dan kursi penghakiman Kristus akan menunjukkan bahwa Ia adalah Hakim yang kejam, Matius 25:24-30. Tuhan telah mengangkat batu sandungan untuk setiap pelanggaran yang mereka buat sama seperti yang Ia lakukan dengan Israel, Ibrani 2:2 ; roma 11:8-10.
8. Kita tetap menunjukkan di hampir setiap lokasi bahwa murid-murid itu dibentuk tanpa penyebutan secara langsung tentang murid-murid yan dibaptis dan dibentuk menjadi sebuah gereja, tetapi kemudian dibuat jelas bahwa gereja segera berdiri. Ini bukanlah sejenis jebakan mematikan atau penyesatan yang diatur oleh Tuhan untuk menjerat mereka yang sombong, keras kepala, dan ceroboh untuk tidak mempercayai dan mentaati Firman Tuhan seperti yang tertulis, tetapi akan, kurang lebih, mengubah Injil untuk disesuaikan desain mereka sendiri.
9. Mengapa Roh Kudus harus meninggalkan sejumlah besar murid, bahkan hanya dua murid, di lokasi untuk menderita selama berbulan-bulan dan tahun tanpa membentuk mereka menjadi gereja dengan segera ketika sangatla mudah untuk membentuk mereka menjadi gereja dengan segera atau sesegera mungkin dalam kurun waktu yang tidak lama seperti yang diminta oleh amanat perjanjian sebelum meninggalkan mereka seperti kasus tersebut?Apapun penampilannya, gereja-gereja dibangun di banyak lokasi. Bagian terbesar dari buku ini ditujukan untuk memberikan contoh yang cukup untuk membuktikan hal ini menjadi pola yang diperlukan oleh amanat perjanjian dan begitu juga pola yang telah diatur Roh Kudus dan diikuti sepanjang Kitab Kisah Para Rasul.
10. Tidak ada organisasi perkumpulan ataupun konvensi yang didirikan untuk “menolong”, “bekerja sama”, “menasehati” atau “mengawasi” pekerjaan dari murid-murid dan gereja yang pergi dari gereja Yerusalem.

2. Pelayanan Filipus
Sehubungan dengan pelayanan misi Filipus ke Samaria, Gaza dan kebeberapa kota dalam perjalanannya ke Kaisarea, tidak disebutkan sama sekali tentang pembangunan gereja oleh Filipus. Tetapi, ia telah membaptis orang Samaria dan sida-sida Etiopia dan secara jelas yang lain di kota yang ia kunjungi. Ia membaptis dalam nama dan kuasa Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus; jika tidak, Roh Kudus tidak akan memberkati pelayanan Filipus seperti yang IA telah lakukan.
Kita tidak dapat membaptis murid-murid didalam nama Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus, tanpa membaptis mereka ke dalam gereja dimana nama (kuasa) Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus tinggal. “Di dalam nama” berarti ke dalam otoritas, berkat, kehendak baik, kesukaan, kemakmuran, kebersamaan, keesaan, dan persekutuan dari Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Untuk menjadi “tiang dan dasar kebenaran” (1 Tim 3:16) gereja harus menjadi “tempat penyimpanan” dari nama Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus yang mencakup semua janji perjanjian.
Selanjutnya, Injil menunjukkan bahwa banyak gereja secara cepat muncul di Yudea, Samaria dan Galilea didalam waktu yang singkat setelah para murid mulai melarikan dari Yerusalem , Gal 1:21 ; Kis 9:31. Sebagai contoh pertanda, Roh Kudus, sebagai Administrator dari Perjanjian Baru (2 Kor 3 ; Mat 28:18-20 ; Kis 1:8) menggunakan Filipus dengan cara yang luar biasa dan ajaib (Kis 8:6-7,13) untuk menjadikan semua bangsa murid, membaptis mereka dan membentuk mereka ke dalam gereja.
Juga, perhatikan bahwa Roh Kudus tidak datang pada orang Samaria sampai Petrus dan Yohanes telah datang, memeriksa dan menyetujui baptisan dari orang Samaria ini, yang, bersamaan dengan hal lain, menandakan bahwa Filipus telah diberi kuasa sebelum ia meninggalkan gereja Yerusalem untuk melakukan pelayanannya.Perhatikan pengamatan berikut ini sehubungan kegiatan pelayanan pengabaran Injil dan kegiatan misi:
a. Roh Kudus adalah Administrator dari pelayanan Filipus, yang merupakan pertanda dari pelayanan pengabaran Injil dan misi dari Petrus, Paulus dan yang lainnya yang mengikuti.
b. FIlipus secara tidak ragu-ragu diberi kuasa untuk menjadikan semua bangsa murid, membaptis mereka dalam nama “Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus” dengan membaptis mereka di dalam otoritas gereja Yerusalem dan membentuk mereka menjadi gereja , disahkan oleh gereja Yerusalem sebelum ia meninggalkan Yerusalem. Hal ini jelas karena:
1. Itu adalah yang dibutuhkan oleh amanat.
2. Itu adalah cara Roh Kudus membentuk semua usaha pengabaran Injil dan misi berikut, seperti yang akan kami tunjukkan.
3. Roh Kudus bersama dengan Filipus sepanjang perjalanannya dengan pekerjaan yang ajaib dan luar biasa.
c. Fakta bahwa gereja lokal muncul dengan cepat disepanjang Yudea, Samaria dan Galilea adalah bukti positif bahwa Filipus dan mereka yang melarikan diri dari Yerusalem telah dipersiapkan oleh Roh Kudus dan diberi Kuasa oleh gereja Yerusalem untuk membentuk gereja-gereja ketika mereka pergi., Gal 1:22 ; Kis 9:31. Sangat tidak masuk akal untuk berpikir bahwa Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus akan membiarkan murid-murid yang melarikan diri tergeletak dan kelaparan didalam kebingungan dan kekacauan selama 4 atau 5 tahun atau lebih.
Sebaliknya, buktinya adalah bahwa mereka pergi sebagai gereja atau dengan cepat dibentuk menjadi gereja-gereja dan berfungsi didalam tingkah laku yang teratur dan bertumbuh dan didalam beberapa tempat mereka bertumbuh dengan kuat. Itu adalah alasan mengapa Saulus pergi ke Damaskus dengan surat dan sepasukan prajurit didalam usahanya yang putus asa untuk memberhentikan penyebaran gereja-gereja ini, Kis 9
d. Wewenang formal ini dibutuhkan oleh amanat Perjanjian Baru dan berfungsi sebagai pertanda dari pelayanan pengabaran Injil dan misi yang mengikuti. Sewaktu kita melanjutkan hal ini, kita akan memeriksa
e. Lebih lanjut lagi, pentahbisan yang tepat untuk pelayanan spesial seperti yang dilakukan oleh para imam dan raja di bawah Perjanjian hukum dan juga dengan para nabi, pendeta dan diaken didalam Perjanjian Baru, adalah hal yang kita harapkan secara tepat, Kel 29; Imamat 9 ; 1 Sam 10; 10 ; 1 Raja-raja 1: Lukas 12; Kis 1 ; 6; 13; 1 Tim 3; Titus 1.
f. Roh Kudus bekerja secara luar biasanya dengan Filipus tetapi tidak datang ke atas orang Samaria sampai gereja Yerusalem berespon pada pergerakan yang nyata dari Roh Kudus dan mengirim Petrus dan Yohanes untuk menyetujui baptisan Samaria dan status gereja secara resmi. Dalam cara ini,Roh Kudus menekankan pada otoritas dan kelanjutan dari gereja lokal yang tidak dapat dipungkiri lagi sebagaimana mestinya.
g. Ketika Petrus dan Yohanes merespon pergerakan Roh Kudus dan mengangkat tangan mereka atas orang Samaria , Roh turun ke atas mereka dengan demonstrasi umum dari kuasa sorgawi yang mirip dengan IA lakukan pada waktu Pentakosta, Kis 2. Hal ini secara umum mengesahkan penerimaan Samaria kedalam persekutuan Perjanjian Baru, dimana hanya ada pada gereja lokal yang sejati, 1 Petrus 2:5,9; Efesus 2:11-22; 3:6; 2Kor 6:16; Gal 3:6-29; Roma 11:11-22; Ibrani 10:22-25; 3:6. Seseorang harus berada di dalam gereja lokal yang sejati untuk menerima Roh (Kis 2:38-39; 19:1-7) dan berbagi didalam persekutuan perjanjian. Perjanjian adalah milik Israel, tetapi gereja sekarang memegang posisi perjanjian Israel, Rom 9:4 ; I Pet 2:5,9; 2 Kor 6:16; Gal 3:6-29; Ef 2:11-22; 3:6.
h. Kedatangan Roh ke atas Samaria juga mengesahkan hal bahwa gereja Yerusalem, sebagai gereja lokal, memiliki kunci atau otoritas yang diberikan didalam komisi Perjanjian Baru (Mat 16:18-19; 18:15-18; 28:18-20; Lukas 24:47-48; Kis 1), dan bahwa Roh Kudus telah memindahkan gereja Yerusalem untuk mempersiapkan dan memberi otoritas bagi mereka yang lari dari penganiayaan untuk melakukan pelayanan yang mulia seperti yang telah dilakukan dengan orang Samaria.
i. Tidak ada asosiasi yang terorganisasi untuk ’’menolong” , “bekerjasama”, “menasehati”, atau “mengawasi” kegiatan pemberian otoritas dan pentahbisan dari gereja Yerusalem atau kegiatan misi dari Filipus.

3. Pelayanan dari Petrus dan Yohanes.
Roh Kudus memindahkan gereja Yerusalem untuk mengirim Petrus dan Yohanes ke Samaria untuk menginvestigasi baptisan Samaria karena situasi yang bertambah buruk antara orang Yahudi dan orang Samaria. Ketika Petrus dan Yohanes puas bahwa semua sudah selesai sesuai dengan pengaturan Roh Kudus dari Perjanjian Baru, Roh itu memindahkan Petrus dan Yohanes untuk mengangkat tangannya ke orang Samaria, yang kemudian menerima Roh Kudus seperti yang dijanjikan hanya kepada gereja lokal sebagai umat perjanjian Tuhan. Roh Kudus adalah administrator Perjanjian Baru dan gereja lokal membentuk umat Perjanjian Baru, 2 Kor 3; 1 Petrus 2:5,9; 2 Kor 6:16; Mat 18:17; Roma 11:11-22; Yoh 14;15;16.
Ingatlah bahwa selama waktu yang singkat, ada banyak gereja di seluruh Yudea, Samaria,dan Galilea seperti yang diperintahkan Tuhan di dalam Amanat. Amanat itu berkata bahwa gereja harus mulai dari Yerusalem, menyebar melalui Yudea, melalui Samaria dan kemudian bagian yang paling ujung bumi, Lukas 24:47; Kis 1:8.
Dari banyak lokasi dimana pekerjaan penginjilan dan misi sudah dilakukan, hanya 8 tempat (2 di Filipi) yang menyatakan bahwa orang Kristen baru dibaptis. Lokasi tersebut adalah Samaria, Gaza, Damaskus, Kaisarea, Filipi, Korintus dan Efesus. Tetapi, kemudian menjadi jelas bahwa murid-murid baru dibaptis segera sesudah mereka bertobat karena Injil, didalam semua tempat, menyatakan beberapa saat kemudian bahwa gereja-gereja didirikan pada kunjungan pertama, dan jika pola tersebut diikuti dengan seksama, dan kita akan mendemonstrasikan bahwa hal itulah yang terjadi, gereja-gereja didirikan di semua tempat dimana ada dua atau tiga murid yang berdedikasi.
a. Roh Kudus memindahkan gerja Yerusalem untuk memberikan otoritas secara penuh pada Filipus dan mereka yang tercerai berai dari Yerusalem untuk menunjukkan semua bagian dari Amanat Perjanjian Baru, 1. untuk menjadikan semua bangsa murid Tuhan, 2. membaptis mereka,3. dan membentuk mereka ke gereja lokal yang terpisah.
b. Roh Kudus bekerjasama dengan Filipus melakukan banyak perbuatan ajaib yang mengesahkan pelayanan Filipus secara penuh. Filipus dengan jelas tidak hanya membaptis orang Samaria secara Injili tetapi juga membentuk mereka kedalam gereja seperti yang diminta Amanat.
c. Bahwa hal tersebut secara penuh diterima oleh para Rasul dan gereja Yerusalem, Roh Kudus memindahkan gereja Yerusalem untuk mengirim Petrus dan Yohanes ke Samaria untuk memeriksa dan menyetujui apa yang Roh Kudus pimpin Filipus untuk lakukan.
d. Satu hal yang kurang adalah bahwa Roh Kudus belum take up berdiam didalam orang Samaria sebagai sebuah gereja. Kita harus mengingat bahwa Roh Kudus adalah Administrator dari Perjanjian Baru. Roh Kudus adalah Satu-satunya yang memimpin aksi tersebut.
e. Roh membuatnya dengan jelas bagi Petrus dan Yohanes bahwa semuanya sudah dilakukan sesuai dengan amanat Perjanjian Baru dan bahwa mereka harus menunjukkan kesetujuan mereka dengan cara menumpangkan tangan. Petrus dan Yohanes menumpangkan tangannya ke atas orang Samaria dan ketika mereka melakukannya, Roh Kudus menaruh kediamanNya didalam mereka sebagai baitNya ( gereja lokal yang sejati).
f. Roh Kudus hanya berdiam pada mereka didalam gereja sebagai baitNya. Orang Samaria dibentuk menjadi gereja entah oleh Filipus atau oleh Petrus dan Yohanes. Ingatlah juga bahwa gereja adalah sebuah organisasi: mereka yang membentuk gereja harus setuju (perjanjian) bersama untuk menjadi gereja dan bekerja bersama sebagai sebuah gereja- sebagai duta dari kerajaan Tuhan (2 Kor 5:18-20), memiliki kunci (otoritas) dari kerajaan Tuhan, Mat 16:19; 18:18; Yoh 20:23; 1 Kor 5-6:4.
g. Paulus bukanlah sebuah Asosiasi tidak juga presiden, tidak juga moderator, tidak juga juru bicara dari ataupun untuk sebuah Asosiasi. Ia adalah rasul dengan otoritas apostolik. Dengan jelas, tidak ada sebuah asosiasi yang terorganisir dan sampai hari ini Tuhan tidak pernah mengesahkan berdirinya organisasi lain-kecuali gereja lokal.

Tidak ada asosiasi yang terorganisir untuk “membantu”, “bekerjasama”, “menasehati”, atau “mengawasi” tindakan dari gereja Yerusalem dan pekerjaan Petrus dan Yohanes dalam perjalanan misinya. Tuhan tidak menyediakan pakaian kuda, sadel, kekang, hanya Roh Kudus untuk menjadi Administrator dari pekerjaan gereja-gereja. Kita akan bekerja dengan baik jika kita tidak menambah ataupun mengurangi Firman Tuhan.

4. Ananias Menggembalakan Gereja Lokal di Damaskus.
Saulus menerima surat untuk pergi ke Damaskus di Siria untuk menahan dan membawa kembali ke Yerusalem pengikut Kristus yang lari disana.Secara nyata, Firman telah mengalir ke Yerusalem dari banyak negara asing bahwa gereja sedang dibentuk diantara orang Yahudi di daerah tersebut. Tetapi, Saulus berubah arah ketika ia mendekati Damaskus dan Tuhan berkata padanya untuk pergi ke tempat di Damaskus dimana ia akan mendapatkan pertolongan. Roh itu kemudian berbicara kepada Ananias dan membawa dia kepada Saulus dan membaptisnya kedalam gereja di Damaskus dimana ia menerima Roh Kudus., Kis 9:10-19.
Tetapi, siapakan Ananias? Cukup jelas bahwa ia adalah seorang gembala di gereja Damaskus. Perhatikan bahwa murid-murid di Damaskus telah berfungsi sebagai gereja lokal dan tetap seperti itu dengan tidak disebutkan pernah ada gereja dibangun disana. Tidak ada yang sesuatu yang dapat dikatakan tentang sebuah gereja di Damaskus, kecuali sesuatu yang dilakukan disana membuktikan bahwa mereka melayani dihadapan Tuhan sebagai gereja lokal yang sesuai dengan Amanat Perjanjian Baru. Marilah kita membuat catatan tentang beberapa kegiatan mereka; beberapa tertulis dan beberapa tidak tertulis tetapi nyata, bahkan penting, untuk fungsi secara keseluruhan dan ingatlah bahwa tidak ada yang bisa melayani Tuhan di luar gereja lokal. (Lukas 7:29-30; Kol 2:11; 1 Yoh 1:5-7).
a. Kelompok Damaskus adalah sebuah gereja karena mereka membaptis pengikutnya. Paulus dibaptis disana.
b. Ananias adalah seorang gembala dan pemimpin gereja. Roh Kudus biasanya menggunakan murid yang terkemuka didalam kelompok, sesorang yang ditahbiskan sebagai gembala. Ananias mungkin ditahbiskan oleh gereja Yerusalem dan ditinggalkan dengan kelompok yang lari. Lihat Kis 11:19-21, akan dibicarakan nanti, sebagai contoh.
c. Mereka secara jelas memberikan pelayanan sebagai gereja bagi sejumlah orang dari mereka yang melayani disana lebih dari 3 tahun, walaupun Paulus dan tidak diragukan lagi, yang lain juga melayani di Gereja Yahudi. Tidaklah pernah menjadi kehendak Tuhan bagi umatNya untuk berjalan tanpa tujuan tanpa seorang penjaga didalam wujud seorang gembala dengan pemimpin lainnya.
d. Tidak diragukan lagi, mereka memiliki diaken yang ditahbiskan di gereja Yerusalem. Pertama-tama, diaken adalah seorang bendahara gereja. Amanat perjanjian menunjukkan bahwa Roh Kudus akan memindahkan gereja yang baru untuk meyakinkan mereka memiliki kantor/jabatan dan pegawai perjanjian yang sah.
e. Paulus ada bersama gereja di Damaskus untuk sesuatu selama 3 tahun, kecuali waktu ia menghabiskan waktunya di Arab untuk diajari secara langsung oleh Tuhan. Barnabas juga bersama dengan gereja Damaskus selama sebagian dari waktu tersebut.
f. Tidak ada organisasi asosional yang ada untuk ”membantu”, “bekerjasama”, “menasehati”, atau “mengawasi” aktivitas dari gereja di Damaskus. Banyak yang berketetapan untuk membebani gereja dengan organisasi asosiasi yang tidak disahkan oleh Injil. Banyak yang berpikir bahwa mereka hanya harus melakukan pekerjaan Tuhan sesuai cara mereka, dan mengklaim bahwa Roh Kudus yang memimpin mereka yang mengakibatkan berubahnya Firman Tuhan.

5. Pelayanan Singkat Paulus ke Yudea
Hanya 3 tahun setelah pertobatannya, Paulus meninggalkan Damsyik dan kembali ke Yerusalem untuk menemui Petrus, menghabiskan waktu hanya 15 hari, dan tidak berjumpa rasul manapun kecuali Yakobus (Gal 1:18-24), dan bertemu sedikit jemaat gereja, Gal 1:18-24, Kis 9:26-31;26:20. Bacaan ini menyatakan bahwa telah ada gereja-gereja yang berdiri di Yudea pada saat itu, dab tentu saja di Samaria, Galilea dan di luar daerah-daerah tersebut Gal 1:18-24, Kis 9; 11:19-22. Roh Kudus telah mempersiapkan gereja Yerusalem untuk menghadapi penganiayaan dan terseBarnabasya ribuan anggota jemaat di Yudea, Samaria dan Galilea dan kepada bangsa-bangsa sekitar Israel.
Sangatlah jelas bahwa Roh Kudus telah memindahkan rasul-rasul dan gereja Yerusalem untuk mentabishkan mereka yang dilayakkan Roh Kudus sebagai pemimpin dalam kelompok- kelompok yang melarikan diri, untuk pergi sebagai gereja dan mendirikan gereja-gereja lain sehingga memiliki murid-murid yang banyak Kis 8 dan 9. Kabar tentang gereja-gereja dan kesaksian mereka dan banyaknya pertobatan bahkan di tanah-tanah asing menjadi tersebar di Yerusalem. Inilah mengapa Saulus menerima surat-surat dari imam kepala untuk pergi ke Damsyik untuk menangkap anggota gereja ini ke dalam penjara dan kematian untuk menghentikan pertumbuhan gereja ini Kis 9.
Untuk memperjelas faktor waktu di sini, marilah kita menyelidiki tempat Paulus berada sejak ia bertobat di jalan Damsyik hingga ia dibawa ke Yerusalem oleh Roh Kudus melalui Barnabas:

Setelah pertobatannya, Paulus dibaptis untuk yang pertama kalinya di dalam gereja Damsyik di mana ia menerima ROH KUDUS. Kemudian, tanpa membiarkan Paulus bersekutu dengan tubuh dan darah, ROH KUDUS membawanya ke Arab dengan segera untuk diajar langsung oleh Tuhan (Gal 1:16-17). Setelah ini Paul kembali ke Damsyik dan mengajar di Bait Tuhan disana. Jelaslah bahwa murid-murid tidak bergerak tanpa arah, melainkan bekerja bersama sebagai gereja untuk menguatkan, mendidik dan pelayanan yang berarti.
3 tahun setelah pertobatan Paulus, ia pergi ke Yerusalem untuk menemui Petrus dan hanya disana selama 15 hari, tetapi tidak berjumpa rasul manapun kecuali Yakobus, saudara tiri Tuhan. Paulus kemudian kembali ke Damsyik selama beberapa saat saja Gal 1:18-19. Perhatikan bahwa Paulus pada “tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea” saat itu, Gal 1:22-24
Beberapa saat kemudian Paulus harus melarikan diri dari Damsyik dan pergi lagi ke Yerusalem dan saat itu, rasul-rasul yang lain ada disana, Kis 9:27. Gereja Yerusalem takut kepadanya tetapi Barnabas memperkenalkan Paulus kepada rasul-rasul dan menjelaskan tentang pertobatan Paulus, bagaimana ia melihat Tuhan yang bangkit dan pengajarannya yang berani di Damsyik, Kis 9: 26-29. Paul kemudian mengajar dengan berani di Bait Tuhan di Yerusalem selama beberapa saat dan pergi masuk dan keluar di antara rasul-rasul dan gereja Yerusalem, Kis 9: 22-30.
Ketika orang Yahudi di Yerusalem (di luar gereja) bertekad membunuh Paulus, Tuhan memindahkan dia dari Yerusalem dan memberi kesempatan untuk mengajar di seluruh Yudea sebelum mengirimnya ke Tarsis di Sisilia, Kis 9:30; 26:20, Gal 1:21. Untuk lebih mengenali bahwa ada 2 kunjungan ke Yerusalem: satu kali selama 15 hari dan yang satunya lebih lama, harap melihat:
1) Dalam perjalanan Saulus (Paulus) yang pertama ke Yeru, ia dengan sengaja ingin menemui Petrus dan tinggal selama 15 hari bersama Petrus. Ia hanya berjumpa dengan 2 rasul lainnya dalam perjalanannya ini: Petrus dan Yakobus (saudara tiri) Tuhan .Paulus tidak bertemu dengan rasul-rasul lain dan jemaat gereja Yerusalem pada kunjungannya yang pertama, Galatia 1: 18-24
2) Dalam kunjungannya yang kedua, ia berusaha” menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya” sehingga Barnabas “menerima dan membawanya ke rasul-rasul” dan menjelaskan kepada mereka pertobatan Paulus dalam perjalanan menuju Damsyik, saat ia dididik oleh Tuhan di Arab, pengajarannya yang berani di Damsyik, kebencian dari orang-orang Yahudi yang membenci Kristus di Damsyik, dan lain-lain “Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan” dan mengajar di Bait Tuhan di Yerusalem selama beberapa saat. Kisah Para Rasul 9:26-29
3) Paulus “tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea” pada kunjungannya yang pertama (Gal 1:21-24) tetapi pada kunjungannya yang kedua, ROH KUDUS membawanya keluar dari Yerusalem dan membawanya “di seluruh tanah Yudea” untuk mengajar Kis 9:22-30; 26:30. Paulus tidak dapat melakukan pelayanan Yudea ini tanpa “wajahnya” dikenali oleh “gereja-gereja Yudea” Gal 1:22.
10 tahun kemudian (Gal 2:1) dari Antiokhia di Siria, Barnabas pergi ke Tarsus dan membawa Paulus kembali ke Antiokhia selama setahun sebelum perjalanan misi mereka yang pertama. Kis 11: 26.
Tidak ada suatu Asosiasi yang terorganizir untuk “membantu” , “bekerja sama”, “menasehati” atau “mengawasi” pelayanan Paulus dalam memuridkan, membaptis dan membentuk mereka dalam gereja. Tidak ada pelindung gereja buatan manusia yang Paulus miliki untuk menggembalakan gereja yang ia dirikan. Dalam 30 tahun pelayanannya, Paulus tidak pernah menjadi Presiden atau moderator dari sebuah asosiasi, tetapi dalam tahun-tahun pertumbuhan gereja, ia adalah instrumen utama yang digunakan ROH KUDUS untuk membuat pola pelayanan misi, pembangunan gereja dan hubungan antar gereja.

6. Pelayanan Petrus di Yudea, Samaria dan Galilea.
Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana (Yudea, Galilea dan Samaria). Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.
Kis 9: 31-32

Kunjungan pertama Paulus ke Yerusalem setelah pertobatannya dicatat dalam Gal 1:16-24; dan telah ada beberapa gereja di Yudea, Samaria dan Galilea. Kunjungannya yang pertama selama 15 hari saja dan Paulus hanya melihat satu dari kedua belas rasul. Jelaslah bahwa kesebelas rasul lain berada di Yudea, Samaria dan Galilea untuk memuridkan, membaptis dan membentuk gereja.
Perjalanan misi Petrus, disebutkan dalam ayat 32 di atas, mungkin saja terjadi sebelum atau sesudah kunjungan Paulus yang kedua ke Yerusalem. Entah sebelum atau sesudah, pelayanan Petrus pada saat itu sangatlah ekstensif dan produktif. Jelaslah bahwa ia mengunjungi sejumlah gereja dan mendirikan gereja-gereja yang lain. Ia berhenti di Kaisarea di mana ia mendirikan gereja non-Yahudi yang pertama. Amanat Agung tidak tahu apapun mengenai pelayanan dimana murid-murid yang baru ini …
Harap perhatikan:
Kornelius, seisi rumahnya, kerabatnya dan sahabat-sahabatnya dibaptis di dalam air – kebutuhan yang kekal. Kita akan menekankan kenyataan ini pada kebanyakan situasi. Bukan baptisan ataupun mendirikan gereja yang disebutkan terlebih dahulu, tetapi pernyataan yang kemudian menyingkapkan bahwa sebuah gereja atau gereja-gereja dibangun pada kunjungan yang pertama, dan murid-murid biasanya dibentuk di setiap lokasi.
Dalam Perjanjian Baru, murid-murid selalu dibaptis KEDALAM Kristus (Rom 6:3-4, I Kor 10:12-13, 27; Gal 3:27, Kol 2:11-19). Karena gereja adalah tubuh Kristus, murid-murid yang baru selalu dibaptis ke dalam tubuh Kristus dan oleh sebab itu, ke dalam gereja (Ef 1:22-23; 5;22-23; Kol 1: 18,24)
Selain itu, karena gereja adalah tiang dan dasar kebenaran dan memiliki otoritas Kerajaan, murid-murid yang baru ini dibaptis ke dalam otoritas Bapa, Anak dan ROH KUDUS. Kornelius, seisi rumahnya, kerabatnya dan sahabat-sahabatnya dibaptis ke dalam Kristus, kedalam gereja, dan oleh sebab itu, ke dalam otoritas Bapa, Anak dan ROH KUDUS. Gereja adalah
Walaupun tidak dinyatakan secara langsung, nantinya akan jelas bahwa setiap murid di setiap lokasi dibaptis dan dibentuk ke dalam perkumpulan lokal, mandiri, dan penuh otonomi. Ini adalah yang Amanat Agung minta dan pola yang ROH KUDUS buat dan diikuti kebanyakan kasus di sepanjang kitab Kisah Para Rasul. Walaupun pola ini tidak dinyatakan secara eksplisit dinyatakan di dalam beberapa kasus, secara implisit pola ini diikuti. ROH KUDUS memastikan bahwa perintah utama Tuhan di amanat Perjanjian dipatuhi. Kemudian, ada beberapa kasus kecerobohan dan pemberontakan di atas gereja, seperti yang disebutkan dalam Wahyu 2 dan 3.
Masih tetap tidak ada suatu Asosiasi yang terorganisir untuk “membantu” , “bekerja sama”, “menasehati” atau “mengawasi” pelayanan Paulus atau gereja-gereja tersebut. ROH KUDUS, Administrator dari PERJANJIAN BARU, dulu dan hingga sekarang masih cukup untuk pelayanan tersebut. Semua fungsi dari organisasi buatan manusia, bukanlah iman Alkitabiah, dan menggantikan pekerjaan ROH KUDUS, yang adalah Administrator resmi Amanat Perjanjian melalui gereja sebagai tubuh lokal, mandiri dan penuh otonomi.

7. Pelayanan Mereka yang Tersebar dari Yerusalem, Bagian 2
19 Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja.
20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.
21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan
berbalik kepada Tuhan.
Kis 11:19-21

Perhatikan hal-hal berikut yang masih berlaku pada tema terkini, yakni, murid-murid yang terbentuk, mereka dibaptis, dan gereja didirikan:
a) SEMUA yang tersebar dari Yerusalem pergi “ke seluruh dunia dan mengabarkan Injil”. Akan nampak aneh apabila kita berpikir bahwa ROH KUDUS tidak bersama dengan mereka; dan bahwa ROH KUDUS tidak pindah ke gereja Yerusalem sebelumnya untuk memberi kuasa kepada mereka untuk melakukan apa yang diberkati oleh ROH KUDUS
Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Kis 11:21
Amanat ini memerintahkan gereja untuk pergi memuridkan, membaptiskan dan mengorganisir mereka menjadi gereja. Inilah yang ROH KUDUS gerakkan bagi gereja-gereja untuk lakukan sejak awal – langsung dari gereja Yerusalem

b) ROH KUDUS membuktikan pelayanan Filipus dengan memberikan kuasa untuk melakukan banyak mujizat. Ini adalah pola pelayanan ROH KUDUS pada kasus-kasus yang lain – saat mereka pergi, ROH KUDUS membuktikan pelayanan dengan pertunjukan mujizat kuasa Tuhan yang ajaib. ROH KUDUS mempersiapkan gereja Yerusalem untuk melakukan persis yang Tuhan perintahkan dalam amanat perjanjian bagi gereja. ROH KUDUS tidak menunggu 5 atau 10 tahun untuk mematuhi perintah Tuhan. Selain itu, penganiayaan tidak mengagetkan ROH KUDUS dengan tiba-tiba. Sebaliknya, ROH KUDUS sesuai dengan jadwal dan membuat rasul dan gereja Yerusalem siap untuk mengubah bencana yang disetujui Tuhan menjadi pelayanan pembangunan gereja yang besar dan produktif.

c) “Dan tangan Tuhan menyertai..” mereka yang pergi ke Fenisia, Siprus, dan Antiokhia “mengabarkan Injil”. Tanpa pertanyaan, ROH KUDUS bekerja dengan semua dari mereka yang tersebar dari Yerusalem, membuktikan pelayanan mereka dengan tanda-tanda ajaib.
Ibr 2:4 Tidakkah ini luar biasa! ROH KUDUS tidak menunggu 5 atau 10 tahun untuk melakukan hal ini.

d) Ini adalah contoh lain tentang bagaimana mereka yang tersebar dari Yerusalem pergi “mengabarkan Injil”. ROH KUDUS mengutus Filipus ke Samaria, kemudian ke jalan Gaza, dan ke kota-kota lain dan ke Kaisarea. Yang lainnya diarahkan ke semua bagian Yudea, Samaria dan Galilea. Ada yang mengikuti Awan yang dipimpin Roh (Spirit-Leading-Cloud) ke Damsyik. Dan kita juga melihat beberapa dari mereka dibawa secara ilahi ke pelayanan yang produktif seperti Fenisia, Siprus, dan pelayanan yang mulia di Antiokhia, Siria. Apakah kita berasumsi bahwa mereka pergi ke mana saja mengabarkan Injil, tetapi hanya bagian Firman yang diajaRoh Kudusan hanya memuridkan dan berhenti sampai di situ saja?
Tidakkah kita memahami bahwa mereka diutus oleh ROH KUDUS melalui gereja Yerusalem untukmenggenapi Amanat Agung saat mereka pergi? Yakni, bahwa mereka tidak hanya memuridkan tetapi membaptis dan membentuk mereka menjadi sebuah gereja. Itulah yang dikehendaki Amanat Agung. Apakah ROH KUDUS mengutus mereka untuk melakukan kurang dari itu? Apakah ROH KUDUS mengutus mereka untuk melakukan sebaliknya?

e) ROH KUDUS membawa murid-murid yang diberi-kuasa-oleh-gereja untuk pergi sebagai gereja dari satu negara ke negara lain, dari satu kota ke kota lain untuk memuridkan dan juga menjalankan Amanat Agung. ROH KUDUS tidak membawa mereka untuk pulang atau ke tempat-tempat lain untuk perlindungan – untuk bersembunyi. ROH KUDUS membawa mereka untuk menjalankan AManat Agung seperti yang FIlipus lakukan. Pergi dan mengajar dengan berani, dan menggenapi Amanat Agung. Kita tidak boleh melihat kitab Kisah Para Rasul sebagai pelayanan ROH KUDUS yang terpecah-pecah atau tidak beraturan. Marilah kita mengingat bahwa ROH KUDUS adalah Administrator dari PERJANJIAN BARU (2 Kor 3)
Pergi dan mendirikan gereja lokal yang adalah tiang dan dasar kebenaran dan satu-satunya institusi yang dapat mematuhi “semua hal” Amanat Agung. Pribadi-pribadi, yang ditinggalkan seperti ikan yang tergeletak di tepi pantai, tidak dapat mematuhi Amanat AGung ataupun bagian manapun dari Amanat ini. Tuhan tidak bertujuan untuk memakai mereka untuk memuridkan saja. Gereja adalah tiang dan dasar Kebenaran. Tugas utama AManat adalah mendirikan “mercusuar” – mendirikan “tiang dan dasar Kebenaran” dan pergi ke tempat murid-murid dapat belajar “kebenaran” dan sebagainya.

f) Murid-murid pada masa awal ini melakukan pelayanan mendirikan gereja. Mereka TIDAK melarikan diri ke tempat persembunyian. Mereka tidak kembali ke Negara asal mereka sebagai gereja dan tinggal disana. Banyak yang kembali ke Negara asal mereka di mana mereka tetap “mengabaRoh Kudusan Injil” sebagai gereja. Tetapi yang lainnya pergi dari satu Negara ke Negara lain memuridkan, membaptis, mendirikan gereja dan mengajar mereka sebagai gereja untuk “melakukan segala hal” yang Tuhan perintahkan dalam Amanat. Hanya gereja lokal yang sesungguhnya dapat menjalankan Amanat ini. Apa yang akan kita lakukan apabila kita mengabarkan Injil dan sejumlah orang bertobat dan percaya dan ingin melayani Tuhan dengan benar? Bukankah kita akan membentuk mereka ke dalam sebuah gereja dan mencarikan pendeta sehingga mereka dapat melayani Tuhan sesuai dengan Amanat Agung?

g) Tetapi tidak ada yang dikatakan tentang mereka mendirikan gereja selama pelayanan mereka; tidak satupun hingga masa yang akan datang, dan sedikit sekali dikatakan walaupun sangatlah jelas bahwa gereja telah berdiri pada saat itu. Sebagai contoh: segera setelah penganiayaan terhadap Stefanus selesai, versi yang berlaku berkata:
31 Selama beberapa waktu jemaat (gereja-gereja) di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat (gereja-gereja) itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
32 ada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.
Kis 9:31-32
Apakah seharusnya kata “jemaat (gereja-gereja)” tunggal atau jamak di ayat 31 di atas? Kata tunggal “gereja” cocok dengan ajaran gereja universal Protestan dan Katolik, sedangkan kata plural” gereja-gereja” sesuai dengan ajaran Baptis Landmark yang hanya mengakui gereja-gereja lokal yang mandiri dan penuh otonomi serta tidak mempunyai keberadaan organisasi di luar gereja lokal. Perhatikan dengan seksama kenyataan bahwa, seperti yang diterangkan di atas, bahwa GEREJA LOKAL SUDAH ADA DI SELURUH YUDEA, SAMARIA DAN GALILEA Gal 1:18-24.

h) Lihat juga Kis 15:1-3, khususnya ayat 3. Di sini, Paulus dan Barnabas serta yang lainnya pergi dari Antiokhia di Siria menuju Yerusalem.
Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. (Kis 15:3)
Jelaslah bahwa ada beberapa gereja di Fenisia dan Samaria, yang ditanamkan oleh mereka yang tersebar (diutus dari Utara) dari gereja Yerusalem seperti yang dicatat dalam Kis 8:4 dan 11:19-21.

i) Berdirinya gereja-gereja. Marilah kita mencatat beberapa pengamatan penting sehubungan dengan informasi yang agak kabur dan berdasarkan fakta – dan kadang-kadang kurang informasi langsung sehubungan dengan berdirinya gereja:
1) Berdirinya gereja-gereja. Amanat Agung menghendaki berdirinya gereja di setiap lokasi yang mungkin dengan beberapa perkecualian, seperti ketika ROH KUDUS melarang Paulus mengabarkan Injil di beberapa daerah pada saat-saat tertentu Kis 16:6,7
2) Tidak sekalipun informasi tentang waktu tepat saat gereja didirikan oleh usaha misi di dalam kitab Kisah Para Rasul atau dalam PERJANJIAN BARU.
3) Tidak sekalipun informasi tentang proses organisasional disebutan dengan eksplisit di dalam Alkitab. Informasi yang memadai diberikan, tetapi kita harus mengambilnya dari beberapa bagian terpisah dari PERJANJIAN BARU, dan disajikan dalam suatu cara sehingga kebanyakan umat Kristiani hanya tahu sedikit saja tentang ini. Tuhan menghendaki kerajinan kita. FirmanNya tidak ditulis untuk umat Kristiani yang acuh tak acuh dan suam-suam kuku.
4) Beberapa kali murid-murid dibentuk dan bahkan dibaptis, tetapi tidak satupun dikatakan tentang pendirian gereja, namun saat berikutnya dinyatakan bahwa gereja telah berdiri.
5) Syarat proses organisasional adalah:
a) Seseorang harus bertobat, percaya dan menjadi murid Kis 2:38-47; 8:12
b) Murid-murid harus dibaptis ke dalam tubuh dan kepemimpinan Kristus Roma 6:3-4, I Kor 12:13, Mat 28:19
c) Murid-murid harus dibaptis oleh gereja yang sesungguhnya dan ke dalam gereja yang sesungguhnya. Ada banyak guru-guru palsu, nabi-nabi palsu, rasul-rasul palsu, kristus-kristus palsu dan gereja-gereja sesat di sekeliling kita. Mat 7:13-17; 24:11,24; Kis 20:29-30; 2 Kor 13:13-15; I Tim 4:1-3; 2 Pet 2:1-3; I Yoh 2:18; 4:1.
d) Murid-murid itu dibaptis ke dalam PERJANJIAN BARU. PERJANJIAN BARU dahulu dan sekarang dibuat dengan Kristus dan seseorang harus dibaptis ke dalam Kristus supaya termasuk dalam janji-janji Perjanjian ini. Gal 3:14-19, 27-29; Kol 2:11-17. Gereja lokal yang sesungguhnya adalah sekelompok orang yang dibaptis secara Alkitabiah yang sama-sama setuju (dalam Perjanjian) untuk menjadi gereja PERJANJIAN BARU untuk melakukan semua hal yang Tuhan perintahkan Mat 28:18-20. Hanya gereja lokal yang sesungguhnya yang dapat menaati “segala sesuatu” dari Amanat Agung.

j) Masih tidak ada organisasi asosiasional yang “membantu” , “bekerja sama”, “menasehati” atau “mengawasi kegiatan gereja-gereja ini, usaha pelayanan misi mereka dan penginjil-penginjil mereka. ROH KUDUS adalah pendeta yang ditunjuk dengan Perjanjian untuk melaksanakan segala kegiatan gereja mula-mula, tetapi tidak pernah melalui organisasi yang lain.

8. Pelayanan Paulus di Yudea
Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu. Kis 26:20
Paulus mengunjungi Yerusalem untuk yang kedua kalinya 3 tahun setelah pertobatannya, dan sekali lagi berada disana dalam waktu singkat walaupun sedikit lebih lama dari yang sebelumnya. Kali ini ia bertemu dengan rasul-rasul yang lain, memiliki persekutuan yang bebas dengan gereja dan mengajar di Bait Tuhan di mana Stefanus mengajar. Tetapi, Roh Kudus menyuruh ia keluar dari Yerusalem dengan cepat untuk menyelamatkan nyawanya (Kis 9:26-30)
ROH KUDUS membawa Paulus keluar dari Yerusalem ke daerah lain di Yudea. Dengan penekanan bahwa ROH KUDUS berkata “ke seluruh Yudea”. Empat kali Alkitab mencatat perjalanan Paulus dari Yerusalem ke Tarsus di Sisilia (Gal 1:16-24, Kis 9:26-31; 22: 17-21; 26:17-20). Bacaan yang terakhir (Kis 26:20), seperti yang dikutip di atas, adalah bacaan yang satu-satunya menyebutkan pelayanan Paulus di luar Yerusalem di daerah Yudea – “Seluruh daerah Yudea.” Kita membuat pengamatan berikut:
a. Paulus mengajar “di seluruh Yudea”
b. Paulus mengajar bahwa “harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu”..Kata “melakukan” dalam Kis 26:20, dalam bentuk aktif, masa kini (present), participle dan berarti “melaksanakan, menggenapi, menyibukkan diri dengan, melakukan.” Kata ini menekankan pentingnya murid-murid (dari gereja) supaya selalu menunjukkan bukti-bukti nyata kehidupan Kekristenan. Seseorang dapat melayani Tuhan HANYA di dalam gereja lokal yang sesungguhnya. Paulus memuridkan dan membaptis mereka ke dalam gereja lokal yang sesungguhnya sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan mereka. Inilah yang seharusnya kita lakukan kemanapun kita pergi.
c. Gereja telah berdiri di Yudea (Gal 1:22) oleh karena itu Paulus berkomunikasi dengan gereja-gereja ini dan mereka dapat mengenali “wajahnya”
d. Gereja-gereja ini berdiri selama masa tiga tahun dimulai dari awal kitab Kisah Para Rasul 1 dan berakhir di Kisah Para Rasul 9:30 sehingga Paulus dapat mengunjungi gereja-gereja ini (Kis 8:1 hingga 9:31; 26:20)
e. Tidak disebutkan sama sekali tentang waktu tepatnya kapan, selama masa itu, bahwa gereja-gereja ini telah berdiri; tidak juga dikatakan secara jelas tentang bagaimana gereja-gereja ini berdiri. 1 Kor 4:2
f. Masih tidak disebutkan tentang organisasi terorganisir yang “membantu”, “bekerja sama” dengan gereja dengan cara menasehati dan mengarahkan upaya gereja melalui sarana organisasi asosiasi lokal, regional dan nasional yang berusaha mengontrol gereja

9. Pelayanan Paulus di Sisilia.
Setelah mengajar di gereja-gereja di “seluruh Yudea’ dan mungkin mendirikan gereja-gereja lain di daerah tersebut, ROH KUDUS membawa Paulus ke Tarsus di Sisilia. Dari sana Paulus memiliki pelayanan yang sangat produkif, dan memperbaiki gereja-gereja yang telah ada serta mendirikan gereja-gereja lain (Kis 9:19-30, Gal 1:21; Kis 15:23,41).
Gereja-gereja di Siria dan Sisilia juga termasuk di dalam surat yang ditulis oleh dewan di Yerusalem segera setelah Paulus dan Barnabas kembali dari perjalanan misi mereka yang pertama, dan adalah gereja-gereja yang dikunjungi Paulus pertama kalinya dalam kunjungannya yang kedua (Kis 15:23, 41). Sekali lagi, penting dicatat bahwa tidak satupun tertulis tentang awal mula berdirinya gereja di Sisilia dan Syria atau oleh siapa dan bagaimana mereka berdiri.
Kita harus mengingat bahwa gereja-gereja tidaklah berkumpul secara terpisah sekumpulan orang yang mengakui Kristus. Mereka ini adalah organisasi- organisasi formal dengan kantor-kantor dan pegawai setelah persyaratan PERJANJIAN BARU akan sekumpulan orang percaya yang diselamatkan dan dibaptis berkumpul dalam Perjanjian untuk melakukan semua perintah PERJANJIAN BARU Tuhan sebagai gereja PERJANJIAN BARU. Setiap gereja memiliki aturan di dalam dan di luar, di mana mereka yang di dalamnya diperhitungkan sebagai kudus dan mereka yang di luarnya dianggap tidak kudus (I Kor 5:1-13, Ef 4:15-16, Kol 2:17-19, Ef 2:21-22). Tolong perhatikan berikut ini:
a) Sejumlah gereja telah ada di Siria dan Sisilia. Mungkin telah ada sedikitnya 6 gereja, tetapi nampaknya jumlahnya lebih dari itu di setiap negara.
b) Beberapa dari gereja ini nAmanat Perjanjianaknya didirikan oleh mereka yang pergi dari Yerusalem sebelum Paulus kembali ke Tarsus, tetapi hampir pasti beberapa di antara mereka didirikan oleh Paulus sesudah dia kembali.
c) Waktu tepat ketika gereja-gereja ini didirikan hanya disebutkan secara umum, dalam hal ini mengikuti pola ambiguitas umum dan takdir (predetermined).
d) Tujuan dari ambiguitas ini adalah untuk menyembunyikan rahasia Kerajaan dari hati yang angkuh dari orang-orang bijak dan pandai bahkan di antara umat Perjanjian.
e) Sekali lagi, tidak ada asosiasi yang terorganisir untuk memperebutkan posisi, otoritas dan karya Roh Kudus sebagai Administrator PERJANJIAN BARU dengan sombongnya (2 Kor 3)

10. Pelayanan Paulus di Siria
Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Kis 11:25-26

Sangat susah untuk percaya bahwa Paulus dan Barnabas mempunyai pelayanan yang besar di Antiokhia sepanjang tahun penuh dan tidak pergi keluar ke daerah Siria lainnya untuk menguatkan gereja-gereja lain yang telah ada dan juga mendirikan gereja-gereja baru. Tentu saja ROH KUDUS, Administrator PERJANJIAN BARU, ingin agar gereja-gereja di setiap kota dan desa dan memakai kedua pengkhotbah besar ini sepanjang tahun dalam cara yang sama Tuhan akan gunakan atas perjalanan pelayanan misi besar yang berikutnya.
Gereja-gereja di Siria disebutkan pertama-tama dengan gereja-gereja Sisilia (15:41), di mana Paulus telah bekerja keras selama 9 atau 10 tahun sebelumnya ia tinggal dengan Barnabas selama setahun di Antiokhia. Jelaslah bahwa Paulus telah terbiasa mendirikan beberapa gereja sebelum ia ikut dengan Barnabas di Antiokhia (Kis 11:19-26)
a) Sejak saat itu, gereja Antiokhia menggantikan gereja Yerusalem sebagai batu loncatan untuk menyebarkan Injil ke bangsa-bangsa (non-Yahudi)
b) Alasan mengapa pergantian ini terjadi adalah karena gereja Yerusalem tidak dapat menerima Perjanjian Hukum tidak lagi terikat pada gereja-gereja di bawah PERJANJIAN BARU (Kis 10; 11: 1-18; 15; Gal 1:1-24; 2:1-10, 11-21; Kis 21:17-26; Gal 4:21- 5:6; 6:12-13)
c) Perjanjian Hukum menjadikan sunat sebagai syarat keikutsertaan Perjanjian, seperti di bawah perjanjian Abraham (Kej 17:14, Kel 12:43-49). PERJANJIAN BARU mengesampingkan sunat sebagai syarat Perjanjian dan menggantikannya dengan baptisan air – sunat tidak lagi sebagai syarat perjanjian tetapi baptisan air yang Alkitabiah adalah syarat keikutsertaan Perjanjian (Kol 2:11-12; Mat 28:19-20; Luk 7:29-30; Rom 6:3-6; I Kor 12:13; Gal 3:27; et al)
d) Gereja Yerusalem mengharuskan sunat bagi semua orang di gereja sesuai dengan Perjanjian Hukum (Kis 10; 11: 1-18; 15; Gal 1:1-24; 2:1-10, 11-21; Kis 21:17-26; Gal 4:21- 5:6; 6:12-13). Paulus mengingatkan bahwa ini dapat memisahkan seseorang dari Kristus dan juga hak kesulunganNya dan menjadikan dia sebagai hamba kekal dari mereka yang layak mendapat bagian hak kesulungan denganNya (Gal 4:19-5:6; Ibr 12; Yoh 15:1-6)
e) ROH KUDUS, Administrator dari PERJANJIAN BARU, membawa gereja Antiokhia untuk mentahbiskan Paulus dan Barnabas sebagai rasul-rasul dan mengirimkan mereka sebagai gereja untuk memuridkan, membaptis mereka ke dalam tubuh Kristus dan membentuk mereka ke dalam gereja-gereja ketika mereka pergi (Mat 28:19-20)
f) Adalah gereja Antiokhia, gereja lokal satu-satunya yang dipakai ROH KUDUS untuk mentahbiskan Paulus dan Barnabas dan memisahkan mereka dari gereja di Antiokhia supaya mereka dapat pergi sebagai gereja untuk memuridkan, membaptis mereka ke dalam tubuh Kristus yang mereka bentuk dan mengajar mereka hingga ROH KUDUS membawa mereka ke tempat-tempat berikutnya.
g) Tidak ada Asosiasi (dalam masa-masa itu tidak juga setelah masa Kitab Suci untuk mengawasi kegiatan misi Paulus dan Barnabas). Organisasi asosiasi inilah yang “menambahkan” dan “mengurangi” Firman Tuhan, dan berbelok ke kanan dan ke kiri dari Firman Tuhan, dan berpikir lebih jauh dari apa yang tertulis di dalam Kitab Suci yang sakral (UL 4:2; Yos 1:7-8, Ams 30:5-6; Yeh 13:1-9; Mat 7:21-27; Luk 6:46-49; I Kor 4:6; 2 Kor 4:2; Wahyu 22:18-19) Inilah yang dilakukan oleh hukum taurat (“By-Law”) dan “pernyataan kerjasama (statement of cooperation), peraturan usaha (“order of business”) dan peraturan-peraturan lain dari asosiasi ini – hal-hal yang diinginkan untuk berfungsi sebagai asosiasi terorganisir dari gereja-gereja. Ketika asosiasi ini bertumbuh semakin besar, banyak kepanitiaan dan peraturan-peraturan buatan manusia semakin dibutuhkan.

11. Pelayanan Paulus di Siprus
Dalam perjalanan misi Paulus yang pertama, Paulus dan Barnabas pergi ke pulau Siprus yang adalah tempat asal Barnabas (Kis 4:36). Beberapa dari mereka yang pergi dari Yerusalem pada awalnya telah berada di Fenisia, Siprus dan kemudian Antiokhia untuk memuridkan dan mendirikan gereja (Kis 11:19-22).
Paulus dan Barnabas melewati pulau Siprus mengajar dan mendirikan gereja. Ini adalah pola yang digunakan ROH KUDUS terhadap para rasul dan mereka yang tersebar dari Yerusalem untuk memuridkan, membaptis dan langsung membentuk mereka ke dalam sebuah gereja . Ketika Sergius Paulus, gubernur di Pafos percaya (Kis 13:7-12), pastilah yang lainnya juga percaya pada saat yang sama.
Sejak Paulus dan Barnabas menjalankan Amanat Agung, mereka membaptis orang-orang yang baru percaya ini dan dengan segera membentuk mereka ke dalam sebuah gereja supaya murid-murid yang baru ini dapat mematuhi Amanat Agung (Mat 28:19-20; Kis 1:8). Murid-murid di luar gereja tidak dapat mematuhi Amanat Perjanjian. Bahkan anggota gereja yang terpisah dari gereja karena masalah jarak sehingga mereka tidak dapat menghadiri ibadah tidak dapat mematuhi “segala hal” Amanat Perjanjian. Harap perhatikan:
a) Paulus dan Barnabas mematuhi Amanat Perjanjian “Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai” I Kor 4:2
“Sebab itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat. “Kis 26:19
Penglihatan surgawi menghendaki Paulus untuk menggenapi Amanat Perjanjian (Kis 26:18; Mat 28:19-20) yang tidak dapat dilakukan apabila berada di luar gereja lokal yang sesungguhnya. Adalah keharusan menurut Amanat Perjanjian bahwa sebuah gereja didirikan di mana saja terdapat sejumlah orang murid-murid.
b) Amanat Perjanjian menghendaki murid-murid dibentuk, dibaptis, dan sebuah gereja dibentuk di setiap tempat sesegera mungkin sehingga murid-murid ini dapat menyembah dan melayani Tuhan. Hal ini tidak dapat dilakukan di luar gereja lokal yang sesungguhnya. Lihatlah buku penulis dalam “Amanat Agung” (Great Commission).
c) Oleh karena itu, Paulus dan Barnabas membentuk sebuah gereja di setiap tempat mereka memuridkan. Tidak melakukan hal ini berarti melanggar keseluruhan Amanat Perjanjian. Tulisan ini akan menguatkan bahwa pola ini diikuti dengan konsisten.
d) Tidaklah wajib untuk mengorganisir asosiasi atau membawa sebuah asosiasi ke dalam gereja supaya dapat melakukan “segala hal” dari Amanat Perjanjian.
e) Tidak ada asosiasi yang terorganisir pada waktu itu; oleh karena itu, Paulus dan Barnabas tidak pernah meminta keanggotaan kepada asosiasi manapun.

12. Pelayanan Paulus di Galatia
Di Antiokhia di Pisidia, Ikonium, Listra, dan Derbe, tidak satupun disebutkan tentang seseorang yang dibaptis atau gereja yang berdiri saat Paulus dan Barnabas memuridkan pertama kalinya di kota-kota ini – tidak hingga Paulus dan Barnabas membalik arah perjalanan dan mengunjungi kembali tempat-tempat ini dalam perjalanan kembalinya mereka ke Antiokhia di Siria (Kis 14:21-23). Hanya ketika Paulus dan Barnabas mengunjungi kembali kota-kota inilah kata “gereja” disebut untuk pertama kalinya, dan fakta menunjukkan bahwa murid-murid inilah yang membuat mereka dibaptis dan “gereja-gereja” berdiri segera setelah orang-orang ini percaya dan dibaptis pada tempat-tempat ini (Kis 14:21-23). Tidak satupun dikatakan tentang baptisan maupun berdirinya gereja pada kunjungan mereka yang pertama.
a) Paulus dan Barnabas memuridkan banyak murid di setiap 4 lokasi ini. Ini adalah hasil yang normal ketika mereka berkhotbah.
b) Murid-murid ini dibaptis dengan benar, seperti yang dikehendaki Amanat Perjanjian
c) Murid-murid ini dibentuk ke dalam sebuah gereja, bukan ke dalam Asosiasi, melainkan ke dalam sebuah gereja seperti yang dikehendaki Amanat Perjanjian
d) Sebuah gereja amatlah penting, dan orang2 haruslah menjadi anggota gereja lokal yang sesungguhnya supaya dapat melayani Tuhan sesuai dengan Amanat Perjanjian
e) Untuk membawa gereja seperti itu ke dalam asosiasi yang terorganisir bisa dikatakan menggantikan pengawasan ROH KUDUS atas gereja dengan metode pengawasan buatan manusia.

13. Pelayanan Paulus di Makedonia
Dalam kunjungan Paulus yang kedua ketika dia mengunjungi Makedonia untuk pertama kalinya, yang termasuk di dalamnya Filipi, Tesalonia, Berea dan kota-kota lain, sekali lagi, tidak disebutkan sama sekali tentang membentuk gereja di salah satu kota ini. Namun, setelah ini disebutkan bahwa sebuah gereja berdiri di Filipi dan Tesalonika karena Paulus menulis surat kepada mereka sebagai gereja-gereja. Ketika Paulus menulis menulis kepada orang-orang Filipi dari Roma, dia menyebut mereka sebagai gereja sebelum dia meninggalkan Makedonia dalam kunjungan pertamanya ke sana (Fil 4:15-16). Jelaslah bahwa ROH KUDUS membawa mereka untuk memuridkan, membaptis dan membentuk mereka ke dalam sebuah gereja. Paulus dan rekan-rekan penginjilannya membentuk sebuah gereja, dan meninggalkan setiap kelompok sebagai gereja yang terpisah sebelum dia dan gerejanya pergi ke lokasi yang lain.
Lukas memuji-muji tentang bagaimana orang Berea dengan tekun menyelidiki Kitab Suci ketika Paulus dan Silas mengajar mereka, dan sejumlah besar dari mereka percaya (Kis 17: 10-15). Sekali lagi, walaupun tidak satupun dikatakan tentang orang Berea yang dibaptis dan dibentuk ke dalam sebuah gereja pada saat itu atau nantinya, namun pola yang dibuat oleh ROH KUDUS di setiap kasus di mana data yang cukup diberikan mengharuskan pola yang sama di setiap kasus tanpa kecuali. Selanjutnya, bukti-bukti telah diberikan bahwa sejak awal Amanat Agung diharuskan dan masih mengharuskan bahwa pola ini diikuti. Akankah kita berasumsi bahwa Paulus mendirikan di setiap tempat ia memuridkan namun untuk alasan yang tidak jelas, ia tidak mentaati Amanat Perjanjian Baru yang sungguh-sungguh setiap kali tidak disebutkan bahwa ia mendirikan gereja? Amanat Agung dengan jelas mengharuskan setiap gereja didirikan untuk menggenapi Amanat ini. HAL INI TIDAK DAPAT DILAKUKAN TANPA GEREJA LOKAL. “Segala hal” yang Amanat meminta gereja lokal melakukan “segala hal” yang diperintahkan di dalam Amanat.
a. Paulus dan rekan sekerjanya memberitakan Injil di Filipi, Tesalonika, dan Berea.
b. Terdapat baptisan di Filipi (Kis 16: 15, 33) tetapi tidak ada penyebutan langsung tentang gereja yang berdiri di sana pada saat itu. Namun, orang-orang dibaptiskan ke dalam gereja (Rom 6:3, I Kor 12:13, Gal 3:27), sehingga Lidya dan seisi rumah tangga penjaga penjara di Filipi menjadi anggota gereja yang Paulus dan rekan-rekan dirikan dan tinggalkan di sana.
c. Tidak disebutkan tentang baptisan atau bagaimana gereja didirikan di Tesalonika pada kunjungan Paulus yang pertama; namun kemudian Paulus menulis 2 surat kepada gereja di Tesalonika yang ia dirikan dan tetap di sana ketika ia dan rekan-rekannya dipaksa meninggalkan dengan segera setelah 3 minggu.
d. Tidak disebutkan tentang baptisan atau gereja yang berdiri di Berea, namun kita dapat yakin bahwa sebuah gereja berdiri karena banyak murid yang ada dan Amanat menghendaki sebuah gereja berdiri di segala kesempatan.
e. Ingatlah bahwa Paulus dan rekan-rekannya diberi kuasa penuh untuk memuridkan dan membaptis mereka ke dalam sebuah gereja – ke dalam nama (kuasa) Bapa, Putra dan Roh Kudus, seperti yang dikehendaki Amanat Agung (Mat 28:18-20, Kis 13:1-3, 15:40)
f. Tidak ada Asosiasi yang terorganisir untuk “membantu”, “bekerja sama”, “menambahkan”, “mengurangi dari”; atau kalau tidak, “mengubah” Firman Tuhan dan mencampuri segala sesuatu yang diatur Roh Kudus terhadap kegiatan gereja.


14. Pelayanan Paulus di Akhaya
Karena hidup Paulus sekali lagi berada dalam bahwa di beberapa kota, saudara-saudara seiman di Berea membawa dia ke Athena, meninggalkan Silas, Timotius dan mungkin juga beberapa dari mereka di Berea untuk sementara waktu. Ketika berada di Athena, Roh Kudus memberikan kesempatan Paulus untuk memberitakan Injil, dan berhasil memuridkan sejumlah orang. Tidak pernah disebutkan seseorang yang dibaptis atau gereja yang berdiri di Athena, tetapi kita dapat yakin bahwa dengan adanya beberapa orang sebagai murid, maka baptisan dan gereja pastilah ada. Ingatlah pola ini.
Di dalam setiap kasus dimana Firman Tuhan diberitakan, murid-murid terbentuk; walaupun kadang-kadang tidak disebutkan tentang terbentuknya murid-murid, seperti di Frigia. Sekitar 50 % kata baptisan tidak pernah disebutkan, dan tidak sekalipun disebutkan bahwa gereja berdiri hingga berikutnya. Ambiguitas ini telah ditunjukkan di dalam setiap kesempatan. Namun, kemudian disebutkan atau menjadi jelas bahwa gereja-gereja telah berdiri pada kunjungan awal.
Jelaslah bahwa ambiguitas ini sesuai dengan Perjanjian dan tujuan Tuhan untuk menyembunyikan kebenaran “jalan yang sukar dan sempit”” dari orang-orang yang bijak dan pandai, sedangkan Roh Kudus membukakan hal ini kepada mereka yang miskin di dalam Roh untuk dijadikan kaya di dalam di dalam iman (Mat 5:3-12; 9: 25-30; Yakobus 2:5; I Kor 1:18-31)
a) Di Athena, sejumlah murid telah terbentuk namun tidak disebutkan tentang baptisan atau gereja yang berdiri. Amanat Perjanjian menghendaki bahwa semua murid dibaptis dan gereja berdiri di setiap kesempatan. Amanat ini tidak dapat dijalankan sebaliknya. Amanat Agung bukanlah untuk dibagi-bagikan kepada setiap orang atau institusi tetapi hanya kepada gereja lokal, institusi yang tetap berada hingga saat ini sungguh-sungguh hanya karena Tuhan berkata bahwa Tuhan akan berada di dalamnya hingga akhir zaman.
b) Paulus dan rekan-rekannya pergi dari Athena ke Korintus di mana menghabiskan waktu selama setahun setengah. Sejumlah besar murid terbentuk dan dibaptis di Korintus, tetapi tidak satupun disebutkan tentang gereja secara spesifik, walaupun nantinya Paulus menulis 3 surat kepada gereja di Korintus. Ketika murid-murid dibaptis, Amanat menghendaki mereka dibaptis ke dalam sebuah gereja.
c) Tidak disebutkan tentang murid-murid yang terbentuk, baptisan, atau gereja yang berdiri di Kenkrea (Kis 18:18). Tetapi di dalam Rom 16:1 disebutkan tentang gereja di Kenkrea, dengan tanpa indikasi bahwa gereja berdiri. Hal ini mungkin saja terjadi ketika Paulus berada di Korintus atau waktu sesudahnya.


15. Pelayanan Paulus di Frigia
“Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. “Kis 16:6

Ayat ini berhubungan dengan perjalanan misi Paulus yang kedua. Di ayat ini tidak disebutkan tentang memuridkan, membaptis atau mendirikan gereja. Namun, perhatikan apa yang tertulis sehubungan dengan kunjungan Paulus yang kedua ke Frigia dalam perjalanan misinya yang ketiga.

“ Setelah beberapa hari lamanya ia tinggal di situ, ia berangkat pula, lalu menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia untuk meneguhkan hati semua murid. “Kis 18:23
Tidak disebutkan sama sekali tentang gereja yang berdiri di Frigia pada kunjungan Paulus yang kedua dalam perjalanan misinya yang ketiga; namun, pada ayat di atas disebutkan dengan jelas bahwa Paulus pergi ke daerah ini untuk meneguhkan hati semua murid pada perjalanan misinya yang ketiga. Hal ini membuktikan bahwa murid-murid ini terbentuk dan gereja-gereja berdiri pada kunjungan Paulus ke Frigia yang pertama dalam perjalanan misinya yang kedua.
Jelaslah bahwa pola yang diinginkan ROH KUDUS adalah untuk mendirikan gereja sesegera mungkin di setiap lokasi di mana dua atau tiga murid terbentuk. Kita seharusnya menguatkan setiap anggota gereja dengan tekun untuk membaca Alkitab setiap hari, berdoa dengan sungguh-sungguh dan menyanyikan pujian yang penuh penyembahan. Ketika ada dua murid atau lebih berkumpul di setiap lokasi, maka mereka harus didorong untuk mendirikan gereja secara Alkitabiah untuk menyembah Tuhan dengan teratur dan pelayanan setiap Minggu dan lebih sering lagi (Ibr 3:12-14; 10:25)
Kelompok kecil seperti itu haruslah menjaga hubungan Kristiani yang penuh kegiatan dengan siapa saja, dan mencari kunjungan teratur dari pendeta-pendeta dan guru-guru yang mampu mengajar, atau jika tidak, mencari jalan untuk bisa berada di dalam pelayanan gereja sesering mungkin. Tuhan tidak puas jika kita hanya tinggal di dunia saja. Kita seharusnya menyembah dan melayani Dia setiap hari.
Paulus dan rekan-rekannya memuridkan dan membentuk mereka ke dalam sebuah gereja di Frigia ketika mereka melewati sana awalnya pada saat perjalanan misi Paulus yang kedua. Kemudian pada perjalanan misi Paulus yang ketiga, Paulus mengunjungi dan menguatkan gereja-gereja ini (dirujuk sebagai “murid-murid”). Mengapa ROH KUDUS harus memuridkan mereka kemudian meninggalkan mereka untuk ditinggalkan di dalam kebingungan dan tanpa mentaati syarat Perjanjian? Tentu saja bukanlah begitu – tidak dengan murid-murid Frigia, tidak dengan sida-sida Etiophia (Kis 8) tidak juga dengan siapa saja yang sudah kami sebutkan.
a) Paulus dan Silas dan Timotius memberitakan Firman Tuhan dan memuridkan di Frigia ketika mereka melewati daerah sana pada perjalanan misi Paulus yang kedua.
b) Paulus mengunjungi kembali murid-murid ini dan menguatkan mereka pada perjalanan misi mereka yang ketiga, Kita harus mengenali bahwa Amanat menghendaki bahwa murid-murid dibaptis dan dibentuk ke dalam sebuah gereja dengan segera, dan tidak ditinggalkan dalam kondisi melemahkan yang tidak terelakkan, yang akan terjadi jika mereka tidak segera dibentuk ke dalam status formal. Mengapa ROH KUDUS harus menunggu hingga Paulus kembali melalui Frigia dua tahun kemudian?
c) Tidak ada asosiasi terorganisir yang membantu, bekerja sama dengan dan jika tidak, menuntun dan mengarahkan energi gereja ini dalam menjalankan Perjanjian Baru – dan olehnya mengambil alih pengaturan Roh Kudus. Jalan manusia atau jalan Tuhan?

16. Pelayanan Paulus di Asia
Pada perjalanan misinya yang ketiga, Paulus menghabiskan waktu selama 3 tahun di Efesus. Sangatlah jelas bahwa dalam masa ini bahwa 7 gereja yang dirujuk di Wahyu 2 dan 3; dan mungkin juga yang lainnya, telah berdiri. Tetapi tidak disebutkan langsung bahwa gereja-gereja berdiri di daerah yang disebut Asia pada masa itu. Bahkan gereja di Efesus tidak dirujuk dengan spesifik di dalam Kitab Suci dengan sebutan “gereja”, walaupun kata itu digunakan secara umum beberapa kali, khususnya di pasal 5.
a) Paulus bekerja selama 3 tahun di Efesus dan sejumlah besar murid terbentuk, namun penyebutan “baptisan” hanya ada pada satu dari kedua belas murid yang Apolos baptis; dan Paulus membaptis ulang mereka. Mereka dibaptis ulang karena pada masa itu Apolos bukanlah anggota gereja sehingga tidak punya wewenang untuk membaptis.
b) Tidak ada penyebutan “gereja” di Efesus hingga berangkatnya Paulus 3 tahun setelah kedatangannya di sana pada perjalanan misi-nya yang ketiga. Jelaslah bahwa Akwila dan Priskila mempunyai gereja di dalam rumah mereka dimana Apolos nantinya dibaptis (Kis 18:24-25).
c) Masih saja tidak ada indikasi bahwa ada asosiasi yang mendiskriminasikan secara terang-terangan semua gereja sesungguhnya yang benar-benar mandiri dan tidak tergabung dengan asosiasi manapun.
Tidak satupun dikatakan dalam Alkitab bahwa gereja dirujuk sebagai kata “gereja” ketika pertama kali berdiri. Luar biasa! Gereja berdiri segera di setiap lokasi, tetapi tidak disebutkan dengan langsung bahwa gereja telah berdiri.
Informasi eksplisit yang kurang, tetapi diharapkan agar dinyatakan sesegera mungkin di setiap lokasi adalah:
a) Gereja telah berdiri
b) Kapan gereja berdiri
c) Kualifikasi keanggotaan gereja
d) Cukup informasi eksplisit yang diberikan untuk mengerti dengan jelas apa yang membentuk sebuah gereja.

Informasi ini diharapkan sesegera mungkin, tetapi ketika informasi ini dinyatakan dengan sempurna lebih lanjut, hal ini menandakan bahwa Tuhan merancangnya demikian – khususnya ketika kita melihat gereja sesat di dalam kesalahan mereka ketika gereja dimulai, apa syarat keanggotaan gereja, dan apa yang ,membentuk sebuah gereja.
Semua yang diperlukan untuk membentuk gereja adalah:
a) Murid-murid yang dbaptis secara Alkitabiah yang rindu menjadi gereja
b) Sebuah gereja yang sesungguhnya untuk memberi wewenang gereja baru ini
c) Dua orang bisa membentuk sebuah gereja. Dua orang ini bisa saja dua penginjil yang pergi sebagai gereja, atau seorang pria dan istrinya yang pergi sebagai gereja, atau dua orang yang sudah diselamatkan dan dibaptis secara Alkitabiah
d) Seorang murid saja, seperti Filipus, yang telah berwenang memuridkan, membaptis dan membentuk mereka menjadi gereja.
e) Perjanjian formal antara pribadi-pribadi ini untuk menjadi sebuah gereja dengan tujuan melakukan segala hal yang diperintahkan dalam Perjanjian Baru.

Kita tidak berani berkata bahwa ROH KUDUS lalai mempersiapkan gereja Yerusalem sebagai bagian penting Amanat Perjanjian Baru. Kekurangan yang paling jelas tentang informasi yang eksplisit dan mendesak di dalam Alkitab tentang ROH KUDUS memindahkan orang yang berwenang untuk mendirikan gereja di setiap lokasi adalah “batu sandungan” yang terinspirasi dan dirancang secara ilahi (Rom 11: 8-10) dan rahasia yang tersimpan (Mat 11:25; I Kor 18:29). Tuhan menaruh jebakan ini di dalam Alkitab dengan sengaja untuk menjerat orang-orang bijak dan pandai di dunia ini (khususnya dunia kerohanian) yang tidak hati-hati di dalam hal ini dan di area lain penafsiran dan pelaksanaan Alkitab (Rom 11:8-10; I Petrus 2:6-9).
Dalam banyak, jika tidak kebanyakan kasus, orang-orang kudus yang tercerai berai pergi sebagai gereja. Hampir segera setelah anggota gereja Yerusalem mulai melarikan diri dari Yerusalem, muncullah banyak gereja di seluruh Yudea dan daerah sekitarnya, termasuk Damaskus dan Antiokhia (Kis 8; 9; 10 dan 11; Kis 9:31) hanyalah 3 atau 4 tahun setelah kenaikan Kristus ke surga; dan telah banyak berdiri gereja lokal di Yudea, Samaria, Galilea, Fenisia (Libanon) dan Kirene (di Afrika Utara), Siprus, Siria dan bagian lain (Kis 11:18-20)
ROH KUDUS dengan jelas kemudian membawa gereja di Yerusalem untuk membentuk mereka yang siap untuk pergi sebagai sebuah gereja, dan mengajarkan mereka bahwa ROH KUDUS akan pergi bersama mereka. Mereka akan pergi di dalam kuasa ROH KUDUS untuk memberitakan Firman Tuhan, memuridkan, membaptis mereka dan membentuk murid-murid ini sebagai gereja. Mereka kemudian mengikuti pola yang sama dalam mendirikan gereja-gereja yang lain.
Ketika seorang pribadi, seperti Filipus, pergi keluar, ia pergi sebagai seorang penginjil dengan wewenang memuridkan, membaptis dan membentuk mereka ke dalam sebuah gereja. Ketika dua orang atau lebih pergi keluar, mereka dibentuk sebagai sebuah gereja sebelum mereka pergi, dan memuridkan, membaptis dan mendirikan gereja lain ketika mereka pergi.

No comments: