Thursday, January 3, 2008

UMAT PERJANJIAN TUHAN

Keluaran 4:21-23, I Korintus 17:21-22
“Aku adalah Tuhanmu dan kamu adalah umatKu”

Pendahuluan
Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan yang kekal. Tujuan ini melibatkan melibatkan Tuhan berdiam di dalam manusia dalam sebuah hubungan intim yang spesial yang disebut Perjanjian. Oleh karena perjanjian inilah, maka manusia dapat dibenarkan di hadapan Tuhan sehingga setiap langkah, penyembahan dan pelayanan mereka dapat menyenangkan dan berkenan di hadapan Tuhan. Usaha manusia untuk mendekati Tuhan di luar Perjanjian ini adalah dengan mendirikan kebenaran mereka sendiri, bukannya takluk kepada kebenaran Tuhan. Usaha ini adalah kesia-siaan, karena kesungguhan mereka tanpa pengertian yang benar tentang Tuhan – Roma 10:1-3

Pelayanan diberikan ke bangsa pilihan Tuhan, Israel (Keluaran 4:21-23; 6:1-8; 19:4-6)
Tiga bulan setelah bangsa Israel meninggalkan Mesir dan tiba di Sinai adalah permulaan dari masa historikal Tuhan mengadakan perjanjian dengan bangsa Israel. Musa diutus untuk menggenapi perjanjian ini (sebagai perantara) antara YHWH dan bangsa Israel, keturunan Abraham (Ulangan 34:10-11). Seluruh isi kitab Keluaran berkenaan dengan Perjanjian Kerajaan yang diberikan kepada bangsa Israel dan pengajaran tentang kerajaan yang akan datang.
Harapan-harapan akan Perjanjian ini terdapat di Keluaran 19:5,6. Jika …., maka…
Syarat-syarat harus dipenuhi sebelum janji-janji tersebut digenapi. Bangsa Israel telah diperingatkan untuk menjaga perjanjian melalui hubungan iman yang hidup – untuk setia kepada Tuhan dalam hubungan ikatan perjanjian. Ketaatan seperti itulah yang membuat mereka spesial – Keluaran 19:5b. Mereka adalah “Harta Milik yang paling Berharga” (Ulangan 7:6; 14:2, 21;26:17; Maleakhi 3:17).
Berdasarkan hubungan perjanjian iman mereka dengan Tuhan, bangsa Israel menjadi bangsa yang terpilih untuk melayani Tuhan sebagai “Kerajaan Imam” (“Imamat Rajani” bagi Tuhan) – Keluaran 19:6. Fungsi dari keimaman kudus ini berbicara tentang seorang raja dengan imam-imam yang tunduk kepada perintah Tuhan. Melalui bangsa Yahudi perjanjian, segala bangsa akan diberkati – Kejadian 12:1-3; Yesaya 60:1-3)
Pengesahan perjanjian ini dibuat berdasarkan dukungan komitmen yang disepakati bersama seperti yang diharapkan. (Keluaran 19:8; 24:4-8)

Pelayanan masih milik bangsa Israel (Roma 9:1-5)
Dalam masa pelayanan Tuhan Yesus, hanya sebagian kecil dari bangsa Israel yang masih setia dan memegang perjanjian dgn Tuhan. Sisanya (sebagian besar) diputuskan karena ketidakpercayaan mereka (iman yang tidak kekal) – Roma 11:1-10. Bangsa non-Yahudi yang taat akan dicangkokkan ke sisa bangsa Israel Perjanjian (Keluaran 11:11-20)

Bangsa Israel pada awal perjalanan perjanjian dengan Tuhan.
Tuhan menggambarkan bangsa Perjanjian pilihan Israel pada mulanya sebagai:
1. Pokok anggur pilihan -- Yesaya 5:2
2. Pokok anggur pilihan, benih yang sungguh murni -- Yeremia 2:21a
3. Domba -- Mazmur 78:51,52; 79:13 (80:1); 100:1-3; Yesaya 53:6; 63:17-19.

Perjanjian yang Terputus
Karena dosa dan pemberontakan umat Perjanjian Tuhan, Tuhan memberikan mereka hukum-hukum sehingga mereka dapat menyadari dosa ketidaktaatan mereka, kembali kepada Tuhan melalui pertobatan, mencari pengampunan dan kemudian berjalan dalam iman kembali pada hubungan perjanjian. Hukum itu adalah untuk kebaikan umatNYA selama mereka berespon sesuai dengan yang dimaksud - Galatia 3:19,24. Sayangnya, banyak dari mereka tidak merespon dengan benar. Mereka melanggar hukum dan berdosa, memutuskan perjanjian dengan Tuhan dengan ketidaktaatan yang disengaja dan pemberontakan. Kutuk dari dosa (memutuskan perjanjian dengan Tuhan) mengakibatkan hukuman dan akhir dari hukuman itu adalah kematian spiritual (Kejadian 2:17; Roma 6:23) . Melalui ketidaktaatan dan dosa yang terus menerus, bangsa perjanjian Tuhan memutuskan perjanjian yang telah mereka buat dengan Tuhan di kaki gunung Sinai. Sangatlah menyedihkan bagi Tuhan untuk melihat umatNYA berjalan dalam kesombongan dan mengandalkan diri sendiri, tidak berjalan dalam perjanjianNYA - Yesaya 1; Yeremia 3:6-14. Jadi, Tuhan tidak lagi menganggap mereka sebagai umatNYA karena mereka telah meninggalkan Tuhan – Ibrani 8:9.

Israel dan Akibat dari Pemutusan Perjanjian dengan Tuhan
Cara Tuhan menjelaskan bangsa yang tidak taat:
1. Yeremia 2:21b- “pohon anggur busuk dan pohon anggur liar”
2. Hosea 10:1,2 – “pohon anggur yang riap tumbuhnya , yang menghasilkan buah” à sesuai dengan Roma 10:1-3
3. Yeremia 50:6 – “domba yang hilang”

Tuhan Menghukum UmatNYA dengan Ganjaran - Ibrani 12:5-13
1. Imamat 26:33-38 – tercerai berai
2. Bilangan 14:11,12 – sakit penyakit
3. Ulangan 9:6 – milik pusaka yang diambil
4. Ulangan 28:25,48; 32:28 – terpukul kalah oleh musuh
5. 2 Raja-raja 17:13,14,19,21 – umat yang tegar tengkuk dan berdosa
6. 2 Tawarikh 36:14 – mencemarkan Tabernakel Tuhan
7. Yesaya 42:18,19 – tuli dan buta
8. Yeremia 2:7 – mencemarkan tanah Tuhan
9. Yeremia 5:11 – umat yang tidak setia
10. Yeremia 32:20 – membangkitkan murka Tuhan
11. Yehezkiel 7:25 – ketakutan , tidak ada damai
12. Mikha 7:13 – bumi yang tandus
13. Tertawan - 2 Raja-raja 21:11-15; Yesaya 39:6; Yeremia 4:7; 9:16; 12:7; 13:19-21; 15:2-5,14; 17:4; 24:8-10; 25:8-9; 32:4,5; 34:1-3,21; 38:1-3; Yehezkiel 5:12,14-16; 12:10-12,15.

Tuhan Menjanjikan Perjanjian yang Baru dan Lebih Baik
Semua hukuman dan ganjaran pada bangsa pilihan yang dikasihi Tuhan terjadi karena mereka memutuskan perjanjian yang mereka buat dengan YHWH. “Semua yang Tuhan telah katakan, kami akan lakukan dan taat,” mereka telah mengakuinya dan Tuhan menyatakan, “Aku akan menjadi Tuhanmu dan kamu akan menjadi umatKU.” Tetapi, begitu cepat mereka berbalik dari ucapan mereka dan memutuskan perjanjian! Mereka menjadi tandus, mandul, terbuang dan ditinggalkan tanpa pimpinan Tuhan. Pemazmur yang melihat tangan Tuhan, meratapi ganjaran Tuhan dan memohon agar Tuhan kembali dan mengunjungi pohon anggur. (Mazmur 80:7-19)
Terlepas dari ketidaksetiaan mereka, Tuhan yang penuh belas kasihan (Ibrani 8:12), telah berjanji untuk mengadakan Perjanjian baru dengan umat Israel – Yer 31:31-34 (lihat Ibrani 8:6-13; 10:9-25)

Tuhan Menjawab dan Mengunjungi Israel Setelah 400 Tahun Kesunyian
Setelah nabi Perjanjian Lama terakhir telah tiada, Tuhan tetap diam dan tidak berbicara sepatah kata pun pada Israel selama 400 tahun. Apakah Tuhan melupakan mereka? Tidak! Tuhan itu setia; Ia akan menepati janjiNYA - Ia tidak bisa berbohong! Tuhan mengingat tangisan para pemazmur (Mazmur 80:7-19)! Penantian panjang Israel akan datangnya Tuhan akhirnya tiba - Lukas 1:67-73; 19:41-44. Tuhan bahkan datang mengunjungi mereka- dalam rupa manusia Yesus sang Mesias untuk menggenapi janjiNYA akan hubungan perjanjian baru dengan mereka (Yeremia 31:31-34). Tuhan itu setia dan IA tidak pernah mengingkari janjiNYA. Tetapi, setelah yang Tuhan telah lakukan untuk umat perjanjianNya, Israel (1Tawarikh 17:21,22), hanya sebagian kecil yang tetap tinggal di dalam perjanjian ketika Yesus datang. Orang-orang inilah yang disebut Israel sejati. Sedangkan sebagian lainnya tinggal di luar perjanjian dalam ketidakpercayaan. (Roma 9:6-8 à Gal 4:28)

Yesus Datang untuk Menggenapi Janji Tuhan akan Perjanjian Baru dengan Kaum Israel – Yeremia 31:33
Oleh anugrah Tuhan, Kristus datang untuk mematahkan setiap kutuk hukum Taurat atas dosa – Kisah Para Rasul 3:25-26; Galatia 3:13.
Kristus sebagai perantara dari Perjanjian Baru – Ibrani 8:6-9,13; 9:15
Kristus, keturunan Abraham, datang untuk menebus/memerdekakan bangsa perjanjian dari belenggu dan kutuk hukum Taurat dan menawarkan mereka sebuah hubungan Perjanjian Baru. Tuhan menginginkan supaya Israel dipulihkan dalam hubungan perjanjian dalam DIA melalui anakNYA dan supaya mereka sekali lagi menjadi saksiNya di dalam dunia, menarik semua bangsa pada pengenalan keselamatan akan Tuhan dan Juru Selamat yang Benar dan untuk ambil bagian dalam hubungan perjanjian dan berkat-berkat dalam Mesias – Galatia 4:4,5.

Untuk Siapa Kristus, Yang Diutus, Datang untuk Mencari ?
Matius 15:21-24; Matius 10:1-7; Lukas 19:10 – Domba terhilang dari kaum Israel, mempelai perjanjian yang terasing- umat yang diselamatkanNya. Sebelum Yesus memulai pelayananNya, Yohanes Pembaptis, pendahulu Kristus telah terlebih dulu datang, memanggil umat perjanjianNya untuk bertobat – Matius 3:1. Setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes, Ia memulai pelayananNya, juga untuk memanggil bangsa perjanjian untuk melakukan hal yang sama – Matius 4:17. Perhatikan bahwa Kerajaan yang akan Datang sudah disebutkan.
Untuk apa mereka bertobat? Untuk dosa ketidaktaatan dan ketidaksetiaan mereka terhadap Tuhan Perjanjian Israel. Baik Yohanes Pembaptis maupun Yesus Kristus datang untuk memanggil Israel pada pertobatan dan untuk kembali pada perjanjian dan hubungan dengan Tuhan mereka; untuk dipulihkan dalam Perjanjian yang telah mereka putuskan. Tuhan sungguh-sungguh menginginkan mereka untuk bertobat dan kembali kepadaNya – Kisah Rasul 3:25,26; Roma 1:16; Matius 18:11-14.
Sebelum pelayanan Yohanes Pembaptis dan Yesus, tidak banyak orang saleh Yahudi Perjanjian Lama yang tetap setia mencari Mesias (misal: Zakharia, Simeon, Ananias, Hana, Yusuf Arimatea). Tetapi, Yesus datang untuk mencari buah iman dari seluruh bangsa – Lukas 13:7. Apakah Ia menemukannya? Kebanyakan dari mereka menolak Yesus sebagai Mesias – Yohanes 1:11. Hanya sebagian kecil (sisa) dari bangsa itu merespon pada panggilan pertobatan dan kesetiaan. Beberapa dari sisa ini adalah mereka yang merespon pengajaran Yohanes Pembabtis (Matius 4:17-22; Yohanes 1:35-45) sebelum Yesus memulai pelayananNya. Yohanes mempersiapkan umat ini untuk Mesias - Lukas 1:13-17.

Apa yang terjadi terhadap sebagian lainnya dari bangsa Israel?
Sebagian besar dari mereka menolak untuk percaya. Mereka tetap tidak taat dan terpisahkan dari Tuhan Perjanjian mereka. Beberapa mengikut Mesias dengan motivasi tersembunyi atau egois, tetapi tidak bertahan lama – Yohanes 6:26. Yang lainnya jatuh karena kurangnya ketekunan iman di dalam masa-masa sukar, perlawanan yang meningkat dan penganiayaan dari pemimpin Yahudi yang tidak percaya – Yohanes 6:66-69; 9:22; 12:42,43; 16:1-6. Mereka yang tidak berbuah dan tidak taat akan dicampakkan – Matius 8:5-13; Yohanes 15:1-11; Roma 11:20 – diputuskan (dari hubungan perjanjian – tetapi tetap diselamatkan)
Dapatkah Tuhan mencangkokkan mereka kembali lagi? Ya, tetapi dengan syarat bahwa mereka bertobat dari ketidakpercayaan mereka (apistia, ketidaksetiaan) - Roma 11:23. Ini adalah pesan sebenarnya dari Yohanes Pembaptis dan Yesus datang untuk mengajarkan pertobatan (Matius 3:1; 4:17,23).
Di dalam masa Perjanjian Lama, pemimpin dan nabi yang tidak jujur membawa bangsa Israel menyimpang dari Tuhan dan menjadi “domba yang hilang” – Yeremia 10:21; 23:11-15; 50:6; Yesaya 56:10-12; Yehezkiel 34:7-12. Ketika Yesus, Gembala yang Baik datang, Ia mencari domba-dombaNya yang “hilang” (menyimpang– tetapi masih selamat)” untuk kembali kepadaNya – Matius 18:12,13; Roma 9:5; Lukas 19:10; 1Petrus 2:25; Yohanes 10:11-13. Tetapi, kumpulan pemuka agama Farisi, Saduki, dan imam kepala yang ada pada masa itu juga menyesatkan bangsa itu dengan memutarbalikkn mereka dari Yesus di dalam ketidakpercayaan melalui hukum manusia dan adat istiadat – Matius 15:1-3,7-9,12-14; 23:1,2,13-39 (Roma 10:1-4).
Kecuali sedikit dari mereka yang setia mengikut Yesus sebagai Mesias, sisanya tetap sama – tidak taat, tidak setia, dan tidak berbuah! Ingat Yesaya 5:1,2; Yeremia 2:21,22? Tuhan dalam rupa Yesus Mesias datang, mengunjungi anggur pilihanNya, mempelai wanitaNya, domba-dombaNya, tetapi mereka menolakNya – Yohanes 1:11; 10:25-27. Akhirnya, bangsa Israel tidak lagi menjadi domba perjanjian Tuhan.

Umat yang Tersisa
Marilah kita melihat lebih dekat kepada beberapa yang mengikut Yesus sebagai Mesias. Mereka adalah sedikit dari bangsa itu yang setia, domba perjanjian yang sejati, sisa dari bangsa Israel yang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan Yesus Kristus, Gembala yang Agung, percaya dan mengikut Dia dalam iman, memasuki hubungan perjanjian yang baru dengan Tuhan dan Kristus, menerima baptisan yang Alkitabiah (Roma 11:1-5). Mereka ini adalah “ranting-ranting” dari seluruh bangsa Israel yang tinggal di dalam pokok anggur sedangkan ranting-ranting yang tidak percaya akan dipatahkan (Yohanes 1:12; 15:1-5). Mereka akan menjadi umat perjanjian Tuhan yang baru.

Umat Perjanjian Baru yang Dipersiapkan Oleh Yohanes Pembaptis.
Sebelum Yesus memulai pelayanannya, Yohanes Pembaptis diutus Tuhan untuk mempersiapkan Umat Tuhan bagi Yesus Kristus (Markus 3:1-3; 4:4,6; Matius 17:10-13). Pelayanannya diberitakan oleh malaikat Tuhan (Lukas 1:13-17; Markus 1:1-4). Ia mempersiapkan bangsa Israel untuk Yesus, memberitakan bahwa kerajaan Tuhan sudah dekat dan bahwa Kristus adalah Raja atas kerajaan kekal. Ia memberitakan pesan dan baptisan pertobatan (Matius 3:2; Markus 1:4; Lukas 3:3), membaptis mereka-mereka yang sungguh-sungguh bertobat (Matius 3:7-10).
à Kekuasaan ilahi Yohanes dipertahankan (Yohanes 1:6,33; Matius 3:13-17; 21:23-27; Lukas 7:28-30)

Organisasi Dari Perkumpulan Perjanjian Baru yang Pertama – Ekklesia Milik Kristus
Yesus mengorganisasi umat Perjanjian Baru yang pertama dari murid-murid Yahudi yang Yohanes Pembaptis telah persiapkan. Ini terjadi pada awal pelayananNya tidak lama setelah Ia datang ke Galilea untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Murid-murid yang adalah sisa-sisa bangsa Israel yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias inilah yang disusun menjadi Gereja Perjanjian Baru yang pertama (Ekklesia). (Gereja mula-mula bukanlah gereja Katolik Roma!)

Marilah kita melihat beberapa kejadian sebelum gereja mula-mula:
· Yohanes 1:37-19 (v. 29-36) – Disini, dimulai dari Betania, mereka menerima Yesus sebagai Tuan atau Rabi. Perhatikan nama-nama dari murid-murid Yohanes yang mengikut Yesus (Yohanes 1:40-47 – Andarieas, Petrus, Filipus, Natanael, Yohanes). Murid-murid ini yang menjadi murid-murid Kristus – Yohanes 1:41-2:2 (untuk pertama kalinya sebutan ”murid-muridNya” dipakai). Diduga bahwa dengan segera Kristus menyusun murid-murid ini ke dalam Ekklesia Perjanjian BaruNya. Sebutan ”murid-muridNya” yang selanjutnya terdapat dalam Yohanes 2:11.
· Yohanes 2:13-17 – Murid-murid Kristus masih mengikut Dia dan diajar olehNya.
· Yohanes 4:1,2 – Murid-muridNya melayani Dia (memuridkan dan membaptis murid-murid yang lain). Hanya gereja yang mempunyai otoritas ini!
Yohanes mengenali murid-muridnya yang meninggalkan dia untuk mengikut Mesias sebagai ”mempelai wanita” yang adalah milik Mesias (Yohanes 3:27-30; Markus 2:18-20; II Korintus 11:2; Efesus 5:21-33; Wahyu 19:6-9)
· Matius 4:1-18-23 (Markus 1:16-20) – Di Galilea, Yesus memanggil murid-muridNya untuk menyerahkan hidupnya.
· Lukas 6:12,13 – Kristus menunjuk rasul-rasul dalam gerejaNya dan memberi kuasa untuk mengabarkan Injil dan mendemonstrasikan kuasa zaman kerajaan Tuhan.

Tanda-tanda Gereja Perjanjian Baru Di Bumi
1. Kristus adalah pendiri dan batu penjuru gerejaNya (Matius 16:18 –dijanjikan perlindungan ilahi; IKorintus 3:11; Efesus 1:22,23;2:20).
2. Kristus adalah Kepala dan Imam Besar dari Gereja Perjanjian Baru (Kolose 1:18; Ibrani 10:19-27).
3. Gereja Perjanjian Baru dibangun di atas prinsip Alkitabiah dan pola dari otoritas yang benar; dan membedakan dirinya dari grup atau denominasi lain yang dibangun atas otoritas manusia. Oleh karena itu, tidak ada gereja perjanjian baru yang dapat didirikan tanpa otoritas dari gereja perjanjian baru yang ada (Matius 28:18-20; Kisah Para Rasul 13:1-4)

Kekekalan Dari Gereja Tuhan Di Bumi
Kekekalan berbicara tentang kesinambungan. Sebelum Yesus meninggalkan bumi untuk kembali kepada Bapa, Ia memberikan otoritas dan amanat kepada Ekklesia-Nya untuk melanjutkan pekerjaanNya di bumi (Matius 28:18-20). Kesetiaan dari Gereja Perjanjian Baru dalam menjaga amanat menyebabkan kelanjutan perkumpulan Perjanjian Baru di bumi melalui penanaman gereja. Selain itu, Tuhan memberikan ”gembala” atau ”pengawas” untuk memimpin, memberi makan dan melindungi domba-dombaNya kepada tiap perkumpulan Perjanjian Baru yang menjadikan Kristus sebagai Kepala (Kisah Para Rasul 20:28; Yohanes 21:15-17; IKorintus 12:28; IPetrus 5:2-4; Efesus 4:11-16).

Pintu Masuk Ke Dalam Hubungan Perjanjian Baru Adalah Melalui Perjanjian Baru Ekklesia
Tuhan tidak melupakan janji Perjanjian Baru dengan kaum Israel (Yeremia 31:31-34). Mereka yang gagal memahami bahwa Kristus diutus oleh Tuhan sebagai Perantara perjanjian yang lebih baik (Baru), tidak dapat melihat kesetiaan Tuhan sebagai pemegang janji yang memiliki tujuan untuk digenapi dalam umat pilihanNya. Di tengah-tengah umat yang tidak setia dan melanggar perjanjian ini, Tuhan tetap menyimpan bagianNya dalam janji. Yesus datang untuk menggenapi janjiNya dalam Yeremia 31:31-34 (lihat. Ibrani 8:6-13)
Sebelum kematian Yesus, Ia mengambil bagian dalam perjamuan terakhir dengan murid-muridNya (Matius 26:26-29). Dalam kesempatan yang tidak terlupakan ini, Yesus menggambarkan hubungan Perjanjian Baru dengan Tuhan melalui tubuh dan darah yang tercurahkan ketika penyaliban (roti tak beragi melambangkan tubuhNya dan anggur melambangkan darahNya, darah Perjanjian Baru). Hubungan Perjanjian Baru ini disahkan pada saat kematianNya. Darahnya yang tercurah, darah Perjanjian Baru menyediakan pengampunan dosa-dosa mereka. Dengan darahNya, Kristus membeli gerejaNya dari belenggu dosa – Kisah Para Rasul 20:28 (Ibrani 9:15-26 – Yesus menyebutkan pengampunan - Matius 26:28).
Sangatlah jelas, bahwa pintu masuk hubungan Perjanjian Baru ini melibatkan masuknya Ekklesia Kristus yang Alkitabiah. Dan masuknya Ekklesia memerlukan baptisan Alkitabiah seperti yang dilakukan oleh otoritas yang benar (seperti yang sudah disebutkan). Penerima baptisan Alkitabiah ini dibaptis dalam Kristus (Galatia 3:26-29; Roma 6:3,4). Hal ini sama dengan dibaptis di dalam perkumpulan Perjanjian Baru Alkitabiah, tubuh Kristus, Ekklesia.

Kemampuan Ilahi Dijanjikan Ke Gereja Tuhan Di Bumi (Yohanes 14:15-18;26;15:26;16:7-14; Lukas 24:36-53; Kisah Para Rasul 1:1:1-9,15 à digenapi di Kisah Para Rasul 2:1-5; baca juga ayat 14,22,29-41)
Selama umat Tuhan bersedia berjalan di dalam Roh, mereka akan mempunyai pimpinan Roh dan kuasa untuk tinggal di dalam hubungan perjanjian di ”dalam Kristus” dan hidup berkemenangan (Galatia 5:16,25; Roma 8:14). Yesus menjanjikan Roh KudusNya berdiam kepada gereja Tuhan (tidak ke semua orang diselamatkan untuk menuntun, mengajar, memperlengkapi dan mempersatukan setiap anggota persekutuan bersama-sama untuk melanjutkan pengabaran Injil Kerajaan sorga kepada seluruh dunia, menjadikan semua bangsa muridNya dan membaptis mereka; Dengan demikian membangun gereja Perjanjian Baru dengan otoritas surgawi yang diberikan oleh Kristus untuk gerejaNya sampai Ia datang kembali (Matius 28:18-20; Kisah Para Rasul 1:8).

Istilah-Istilah Dalam Hubungan Perjanjian Baru
Hubungan Perjanjian Baru ini adalah hubungan positional seperti yang digambarkan di dalam Perjanjian Baru sebagai ”Dalam Kristus”, ”Dalam Dia”, ”Dalam Yang Kukasihi, ” Kamu di dalamKu dan Aku di dalammu”(Galatia 3:28;I Korintus 1:2; Efesus 1:1,3,4,6,7,10; Galatia 1:22; ITesalonika 2:14; Yohanes 15:1-5, dan lain lain).
à Pelayanan Perjanjian Baru yang diberikan ke gereja Tuhan yang sesungguhnya ini adalah pelayanan Roh dan kebenaran – IIKorintus 3:5. Ini juga pelayanan pendamaian (membawa kembali pada hubungan perjanjian).

Perjanjian Baru dijanjikan ke bangsa Israel, tetapi tidak dibatasi untuk bangsa Israel saja
Dalam masa Perjanjian Lama, Non-Yahudi dan orang asing selain bangsa perjanjian Israel dapat datang hanya melalui asimilasi dengan bangsa Israel. Pertama-tama, mereka harus meninggalkan agama dan kepercayaan non-Yahudi, mengakui Jehovah sebagai Tuhan mereka, tunduk kepada hukum Tuhan Israel, kemudian disunat dan hidup dalam komunitas bangsa Israel. Hal ini dilakukan beberapa orang. Tuhan menjanjikan Perjanjian Baru dengan ”Israel” (Yeremia 31:31-34), tetapi penting bagi kita untuk memahami bahwa di dalam Perjanjian Baru ini, baptisan alkitabiah tidak hanya untuk orang Yahudi saja. Melalui iman yang murni (Galatia 3:7-9), bangsa Yahudi dan non-Yahudi yang mempercayai Yesus sebagai Mesias dan menerima baptisan Alkitabiah dari jemaat Kristus yang sah, masuk dalam hubungan Perjanjian Baru dengan Tuhan (Galatia 3:26-29; 6:15,16; Kolose 3:10,11; Roma 1:16; 3:30).

Nubuatan tentang bangsa non-Yahudi yang masuk ke dalam Perjanjian dengan Tuhan
Kejadian 12:1-3; Ulangan 32:21 (Roma 11:11,12); Mazmur 117:1,2; Yesaya 11:1,10; 42:1,6,7; 49:6,22; 55:35; 56:3-8; 60:1-5; 66:15-21; Hosea 1:10; 2:23; Kisah Para Rasul 13:47; 26:23; Roma 9:23-26; 15:8-21; Efesus 3:1-6; Roma 4:13-16.
Yesus berkata , “Ada lagi padaKu domba-domba lain ” (Yohanes 10:16).
Dalam perumpamaan kebun anggur (Matius 21:33-46), anggur itu tidak dihancurkan, tetapi diberikan ke dalam kekuasaan pihak lain yang terbukti setia kepada tuan tanah. Ingat Matius 8:5-13; Roma 15:8-12?

Bangsa Non-Yahudi Dicangkokkan Ke Pohon Zaitun Yang Sejati
Bukti Alkitabiah dari non-Yahudi pertama yang masuk dalam Perjanjian dengan Tuhan adalah baptisan Kornelius, seorang perwira Romawi dan seisi keluarganya (Kisah Para Rasul 10:1-11:1-18) sebagai hasil dari yang dicangkokkan ke hubungan Perjanjian Baru. Ini adalah momen yang menandai sejarah dari gereja perjanjian baru Yahudi pertama yang mengakui bangsa non-Yahudi ke dalam persekutuan perjanjian ini.
Pencangkokan di bangsa non-Yahudi ke pohon zaitun seperti yang di Roma 11 menggambarkan apa yang akan terjadi ketika umat percaya non-Yahudi memasuki hubungan perjanjian ”di dalam Kristus” melalui baptisan ke dalam Ekklesia Kristus (yang dimulai dengan sisa-sisa bangsa Yahudi yang mengaku Yesus sebagai Mesias dan tergabung dalam Ekklesia oleh Kristus). Ranting liar (bangsa non-Yahudi) dicangkokkan di antara sisa-sisa umat Israel yang percaya dan bersama dengan mereka (anggota gereja Yahudi), bangsa non-Yahudi dapat mengambil bagian dalam ”akar dan kesuburan pohon zaitun”. Ini adalah kerajaan rahasia yang terdapat di dalam Injil Kerajaan – Roma 11:25.
Apakah tujuan pencangkokan ini? Bukan untuk penyelamatan dari neraka! Bangsa non-Yahudi yang dicangkokkan tidak lagi hidup dalam dosa tetapi oleh kasih karunia Perjanjian, dilayakkan untuk melayani Tuhan yang hidup di zaman ini dan zaman kerajaan (Roma 6:1-6; Efesus 2:6-10).
Melalui baptisan Alkitabiah dari jemaat Kristus yang sah, bangsa Yahudi dan non-Yahudi dapat menjadi satu anggota perkumpulan yang mengambil bagian dalam berkat Perjanjian yang pada awalnya dijanjikan Tuhan hanya kepada umat Perjanjian Lama – Roma 3:1,2; Roma 9:4,5; Galatia 3:7-9,14,28,29.
Bangsa non-Yahudi yang dahulunya adalah orang asing bagi bangsa Israel sekarang disatukan dalam persekutuan bangsa Israel – Efesus 2:11-22; Roma 9:22-33; IPetrus 2:9-12. Tembok pemisah antara Yahudi dan non-Yahudi telah dirubuhkan (Efesus 2:13-18) – tidak ada lagi pembedaan bangsa, ras atau garis keturunan ”Dalam Kristus”, tidak ada orang Yahudi atau orang Non-Yahudi...” (Gal 3:28 {5:6;6:15,15}; Kolose 3:1-14).
Ini adalah misteri yang dibukakan pada zaman ini dimulai dari ajaran Kristus – Matius 13:10-17 (Matius 16:18,19; 18:18-20); dan dibukakan lebih dalam lagi ke gereja Tuhan melalui Paulus, rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi - Roma 11:7-10,25; 16:25,26; Efesus 1:9,10; 3:1-6; Efesus 5:32; Kolose 1:24-27.

Pendefinisian Ulang Beberapa Istilah
Di dalam Perjanjian Baru “di dalam Kristus”, ada pendefinisian ulang supaya kepada umat Israel sejati dari Tuhan, bangsa Yahudi sejati atau orang-orang bersunat yang sejati (Roma 9:1-8 lihat. Galatia 3:29; 4:22-31 {ayat 28}). Orang-orang kudus di dalam perjanjian Baru Ekklesia digambarkan sebagai:
a. Disunat di dalam hati à Roma 2:17-29.
b. Orang-orang bersunat yang beribadah kepada Roh Tuhan à Filipi 3:3;
c. Sanggup menjadi pelayan-pelayan Perjanjian Baru à 2Korintus 3:6-11;
d. Israel milik Tuhan à Galatia 6:15,16.
(Perhatikan bahwa pasal-pasal ini ditujukan ke gereja-gereja di daerah non-Yahudi. Mereka adalah anggota gereja “di dalam Kristus” , bukannya bangsa non-Yahudi yang lama, tetapi menjadi Israel milik Tuhan yang sejati– 1Korintus 12:1,2; Efesus 2:11; 4:17-19; 1Tesalonika 4:5; 1 Petrus 4:3,4). (Dispensationalis yang memisahkan Israel dan gereja tidak dapat melihat ini!)

Pentingnya Otoritas Alkitabiah untuk Baptisan
Prinsip Otoritas Institusional (Ulangan 12:5-14,32; 14:22-26; 16:6,11,15, 16; 26:1,2; Yosua 22:1-34; 1Raja-raja 8:12-30)
Tuhan tidak berkenan dengan mereka yang tidak setuju dengan ini– Yosua 22:10-34 (melawan perintah ini mengakibatkan hukuman keras – ayat 19,29).
Tanpa otoritas khusus, tidak ada baptisan Alkitabiah. Tanpa baptisan Alkitabiah, tidak ada Roh Kudus yang tinggal – Oleh karena itu tidak ada gereja yang Alkitabiah. Gereja yang tidak Alkitabiah tidak dapat membaptis secara Alkitabiah! Mereka yang menolak baptisan Alkitabiah diperingatkan (Matius 21:23-27; Lukas 7:29,30).
Apakah yang membuat baptisan “tidak Alkitabiah”?
Ketika seseorang yang dibaptis tidak bertobat – Matius 3:7-9 (Oleh karena itu, bayi/anak kecil tidak dapat dan tidak seharusnya dibaptis!)
2. Ketika bentuknya adalah selain dibenamkan (baptizo) – Matius 3:16; Kisah Para Rasul 8:36-39. [Kata “baptizo” dalam bahasa Yahudi seharusnya diterjemahkan harafiah dalam bahasa Inggris “immerse” bukannya diterjemahkan “baptize” seperti dalam Alkitab versi lainnya. Menterjemahkan kata “baptizo” dengan tepat menjadi “immerse” berarti menyangkal pelaksanaan baptis percik.]
3. Ketika otoritas tidak berasal dari Tuhan – Kisah Para Rasul 18:24-19:7.
Teladan Alkitabiah tentang Pembaptisan Ulang
Akwila dan Priskila adalah Yahudi- Yunani (Grecian). Mereka diusir dari Roma melalui Dekrit Kaisar Klaudius. Ketika berbisnis membuat tenda di Korintus, mereka bertemu Paulus yang juga pembuat tenda, yang mungkin membawa mereka kepada Kristus – Kisah Para Rasul 18:1-3. Mulai sejak itu, mereka menemani Paulus ke Efesus (Kisah Para Rasul 18:18,19) dimana mereka kemudin mendirikan gereja di dalam rumah mereka – 1Korintus 16:19; 2Timotius 4:19. Pasangan yang setia dan saleh ini dikenal baik dan sering dipuji oleh Paulus. Mereka kemudian kembali ke Roma dan memulai persekutuan gereja lain di dalam rumah mereka – Roma 16:3-5.
Apolos adalah keturunan Yahudi yang lahir di Aleksandria, Mesir dan diajar dengan baik tentang jalan Tuhan. Ia mengajar dengan hati-hati hal-hal tentang Tuhan, tetapi hanya mengetahui baptisan air oleh Yohanes Pembaptis. Ia tidak tahu tentang apa yang dikatakan Yohanes di dalam Matius 3:11, “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. “telah digenapi melalui janji Kristus ke gerejaNya ketika gereja mula-mula di Yerusalem dibaptis dan berdiam di dalam Roh Kudus pada hari Pentakosta. Apolos mungkin meninggalkan Palestina sebelum pelayanan Yesus Kristus di muka umum; oleh karena itu, tidak tahu mengenai baptisan Yesus Kristus terhadap gerejaNya di dalam Roh Kudus. Ketika Apolos datang ke Efesus, Akwila dan Priskila yang berada di sana sejak perjalanan kedua Paulus (Kisah Para Rasul 18:19) menemukan dia mengajar dengan berani di rumah ibadat, dan mereka mengajarnya Jalan Tuhan dengan teliti (Kisah Para Rasul 18:25,26). Nampaknya Apolos telah menerima baptisan air yang benar dari Yohanes Pembaptis (tidak perlu dibaptis ulang), tetapi setelah itu, tanpa otoritas yang tepat, ia sendiri yang membaptis 12 murid di Efesus. Setelah diajar Kitab Suci dengan benar oleh Akwila dan Priskila, ia pergi ke propinsi Akhaya menerima surat rekomendasi dari saudara-saudara di Efesus (gereja di Akwila dan Priskila? - 18:27; 1Korintus 16:12. Kemudian, Apolos menjadi uskup di gereja Korintus.
Paulus rasul untuk bangsa-bangsa non-Yahudi diutus oleh gereja di Antiokhia untuk membuka gereja. – Kisah Para Rasul 13:1-4; 14:26; 15:40. Kunjungan pertamanya ke Efesus adalah tahap akhir perjalanan misionaris keduanya ke Yerusalem (18:18-21). Dengan terburu-buru kembali ke Yerusalem untuk perjamuan, ia berbicara dengan umat Yahudi di Rumah ibadat untuk beberapa saat. Paulus yang telah bertemu dengan Akwila dan Priskila di Korintus meninggalkan mereka di Efesus ketika ia berangkat ke Yerusalem (18:1-13). Selama Paulus tidak ada, Apolos datang ke Efesus dimana ia sendiri membaptis 12 murid Yahudi. Kemudian, ketika Paulus tiba di Efesus dalam perjalanan misionarisnya yang ketiga, Apolos telah meninggalkan Efesus dan menuju ke Korintus (19:1). Disana, Paulus bertemu dengan 12 murid yang dibaptis Apolos tanpa otoritas Alkitabiah. Setelah mengajar 12 murid ini dengan lebih baik, Paulus kemudian membaptis mereka secara benar (Kisah Para Rasul 19:3-7). Karena mereka telah terlebih dahulu dibenamkan tanpa otoritas Alkitabiah, Paulus ‘membenam ulang’ mereka dengan otoritas Alkitabiah yang ada padanya dari gereja di Antiokhia yang mengutus dia untuk pengabaran Injil (gereja Antiokhia dimulai oleh gereja di Yerusalem). Maka, Paulus menjadi “Anabaptist” pertama dalam sejarah gereja Tuhan.
12 murid di Efesus Ketika Paulus bertemu dengan 12 “murid” di Efesus, mereka sudah diselamatkan. Paulus bertanya apakah mereka sudah menerima Roh Kudus sejak mereka percaya, tetapi yang mengejutkan, keduabelas murid ini belum pernah mendengar tentang Roh Kudus. Sangatlah jelas bahwa mereka tidak tahu tentang baptisan Roh Kudus yang disaksikan Yohanes Pembaptis dan Yesus (19:4; Matius 3:11,12; Kisah Para Rasul 1:4-5). Oleh karena itu, masuk akal bila Apolos hanya mengetahui baptisan Yohanes Pembaptis (air) tetapi tidak pernah mendengar baptisan Yesus (di dalam Roh Kudus–Kisah Para Rasul 2:1-4), dan membaptis keduabelas murid ini sendiri (19:2,3 lihat. 18:24,25). Walaupun Apolos telah menerima baptisan yang benar, ia tidak menerima otoritas Alkitabiah untuk membaptis orang lain. Tanpa baptisan Alkitabiah, keduabelas murid ini tidak menerima Roh Kudus yang berdiam di dalam mereka. Gereja Tuhan adalah Bait Tuhan (1Korintus 3:16; 2Korintus 6:16). Hanya melalui baptisan Alkitabiah di bawah otoritas gereja Alkitabiah, maka seseorang mengambil bagian di dalam Roh Perjanjian Baru–Kisah Para Rasul 19:5-7; 2:38,39. Diasumsikan bahwa keduabelas murid ini akhirnya menjadi anggota gereja di rumah Akwila dan Priskila setelah Paulus membaptis ulang mereka.
Yohanes Pembaptis diberi otoritas surgawi untuk membaptis, tetapi ia tidak dapat memberikan otoritas kepada orang lain untuk membaptis. Oleh karena itu, Apolos sendiri tidak mempunyai otoritas Alkitabiah untuk membaptis walaupun ia sendiri sudah dibaptis secara benar
Yesus Mesias memegang semua otoritas di bumi dan surga dan Ia memberi kepada ekklesia yang Alkitabiah, dimulai dari gereja mula-mula di Yerusalem, otoritas untuk terlibat di dalam Amanat Perjanjian (Yohanes 4:1,2; Matius 28:18,19).

Apa Yang Terjadi Ketika Seseorang Dibaptis Secara Alkitabiah?
1. Ia mengambil bagian dalam kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus ke dalam hidup yang baru - Roma 6:3-5.
2. Ia menjadi keturunan Abraham (anak perjanjian) – Perjanjian yang dibuat Abraham (Perjanjian Abraham) 4000 tahun yang lalu adalah perjanjian kekal (Kejadian 17:1-9). Syarat perjanjian ini adalah ‘iman yang kekal,’ dan karena iman Abraham yang murni, setia, Tuhan memperhitungkan itu sebagai orang benar. Hari ini, setiap orang, dengan kualitas iman yang sama murninya datang ke “Hubungan Perjanjian Baru dalam Kristus” (yang adalah perjanjian Abraham yang diperbaharui), mengambil bagian dan diperhitungkan sebagai orang benar dalam Kristus. Ia kemudian mengambil bagian di dalam perjanjian kekal yang Tuhan buat dengan Abraham (Galatia 3:13-18; Ibrani 2:14-18). Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melalui baptisan Alkitabiah, seseorang dicangkokkan ke dalam Hubungan Perjanjian Baru (#Galatia 3:26-29). Abraham adalah Bapa semua orang benar (Roma 4:16,17).
3. Ia menjadi anak Tuhan – Keluaran 4:22; Hosea 11:1; Yohanes 1:12; Galatia 4:1-7 (3:26-29); Roma 8:14-17; Efesus 1:5 (Roma 9:4).
4. Ia mengambil bagian di dalam Roh Kudus yang dijanjikan kepada gereja Tuhan– Kisah Para Rasul 2:33,38.
· Sunat Kristus – Baptisan Alkitabiah adalah sunat Kristus di hati melalui kerja kuasa Tuhan melalui Roh Kudus - Kolose 2:9-15.
· Mengenakan Kristus - Gal 3:27.
· Meterai dan jaminan bagian kita – 2Korintus 1:21,22; Efesus 1:13,14; 2Korintus 5:5.
· Pengurapan untuk melayani – Keluaran 30:30; Imamat 8:12; 1Samuel 10:1,6; 16:12,13; Matius 3:16,17; Kisah Para Rasul 10:37,38; Yohanes 3:34 (Yesaya 61:1,2 cp. Lukas 4:18,19; Yohanes 3:34); 1Yohanes 2:20,27; 2Korintus 1:21; 1Petrus 2:5,9.
Kriteria untuk hubungan perjanjian yang kekal
Yang diharapkan Tuhan dari umat Perjanjian BaruNya (gerejaNya) tidaklah berbeda dengan yang Ia harapkan dari umat Perjanjian LamaNya (Israel). Selalu sama dan tidak pernah berubah ! Mengabaikan istilah-istilah hubungan perjanjian ini berarti memutuskan perjanjian dengan Tuhan; oleh karena itu; meninggalkan hubungan perjanjian. Tuhan mengharapkan umatNya untuk:
1. Iman yang kekal– Iman ini didemonstrasikan melalui hidup dalam kekudusan, kebenaran, ketaatan dan penyerahan diri akan kehendak Tuhan. Setiap dosa atau ketidaktaatan berarti pelanggaran terhadap perjanjian. Sama seperti bangsa Israel melalui ketidaksetiaan mereka memutuskan perjanjian mereka dengan Tuhan, anggota jemaat Perjanjian Baru yang tidak setia juga memutuskan perjanjian mereka dengan Tuhan dan kehilangan segala janji perjanjian dan berkat pusaka.
Matius 24:13; Yakobus 5:5-11; Yohanes 15:1-5; Kisah Para Rasul 13:43; 14:21,22; 1Korintus 9:24-27; 10:1-12 (2Korintus 13:5); 15:1,2; Kolose 1:21-23; 2:4-7; Filipi 3:7-14; Ibrani 3:1-19; 10:21-39; 12:1-4,15-17; 1Petrus 1:1-16; 2Petrus 1:5-11; 3:1-18; 5:10-13.
2. Menanggalkan dosa lama secara konstan dan mengenakan Kristus – Efesus 4:20-32; Kolose 3; Roma 13:14.
3. Hidup dalam kesucian dan memisahkan diri dari dosa - 2Korintus 6:14-18 (*ayat.14); 1Yohanes 2:15-17; Yohanes 8:23; 15:18,19; 17:6,14,16; Yohanes 18:36; (Lukas 12:22-40); Roma 12:1,2; 14:17.
4. Berjalan di dalam Roh – Galatia 5:16-26; 6:7-9; Roma 8.6,7,12-14.
5. Hidup berkemenangan – Wahyu 21:7; 2:7,10,11,17,25-29; 3:5,12, 13,21,22 (Lukas 9:23-27); 1Yohanes 5:4,5 (beberapa akan jatuh – Mat 13:18-21 – benih di tanah berbatu-batu).

BERKAT DAN PENGHARGAAN YANG DIJANJIKAN DALAM HUBUNGAN PERJANJIAN YANG KEKAL
1. KEBANGKITAN/AIONIOS-ZOE/PENEBUSAN/DIMULIAKAN – Yohanes 1:4; 8:12; 11:23-27; 20:31; 1Timotius 4:8; 2Timotius 1:1; 2:11,12; Roma 2:6,7; 8:14-25; 2Korintus 4:14-18; 2Tesalonika 2:13-17; Ibrani 9:15; 1Yohanes 2:25; 1Petrus 4:12-14; 2Petrus 1:1-11; Wahyu 2:10,11.
2. PEMERINTAHAN - Matius 19:27-30; Lukas 22:28-30; 2Timotius 2:12; Wahyu 2:26,27; 20:1-6; 22:5.
3. KEBEBASAN – Yohanes 8:31,32,51 (Roma 6:18; 8:2; Galatia 4:1-7; 5:1; 2Korintus 3:17).
4. MILIK PUSAKA SURGAWI – Ibrani 6:12; 10:36 (9:15); 11:11-16; 12:10.
KERAJAAN INI DIJANJIKAN KEPADA EKKLESIA PERJANJIAN BARU
Pintu masuk yang berkelimpahan ke dalam Kerajaan Tuhan adalah pengharapan satu-satunya orang-orang kudus (Lukas 12:31,32; 2Petrus 1:11); mengenakan kebenaran Tuhan yang seutuhnya – Roma 14:17; 2Petrus 3:13. Kerajaan ini masih di zaman yang akan datang - Lukas 21:25-31; 22:16-18; 28-30; 23:50,51; 2Timotius 4:1,18; 2Petrus 1:1-11. Tetapi, umat Ekklesia Tuhan sekarang sudah dapat merasakan Kerajaan Tuhan dalam bentuk berkat Perjanjian - Lukas 12:32; 22:28-30; 1Tesalonika 2:12; 1Timotius 4:8.
[Catatan: Mereka yang tidak tinggal di dalam iman tidak akan menikmati pengalaman ini – Yohanes 15:1,2; Ibrani 5:10-6:12]. Mereka yang tidak setia (bukan orang benar) tidak akan mewarisi Kerajaan ini – Matius 7:21-27; 25:1-46; Lukas 13:23-30; 1Korintus 6:9,10 (5:11-13); Galatia 5:16-21; Efesus 5:1-6.

PEMELIHARAAN FIRMAN TUHAN
Umat Perjanjian Baru, gereja Tuhan masa kini telah ditetapkan sebagai penjaga dan penegak Firman kebenaran, Injil Kerajaan– 1Timotius 3:15. Dengan hidup tinggal dalam iman dan ketaatan kepada Firman Tuhan (Matius 24:14; 28:20), anggota-anggota gereja Tuhan tetap suci dan kudus untuk melayani Tuhan – Yohanes 15:1-3; 17:14-19; Efesus 5:25-27. Hidup yang disucikan oleh Firman Tuhan dan dipimpin oleh Roh Kudus adalah hidup yang memiliki kepenuhan Roh Kudus.

PERINTAH KEPADA GEREJA-GEREJA TUHAN DI BUMI
Yesus mengajarkan perintah dan tata tertib ke gereja mula-mulaNya (Matius 18:15-22; 1Korintus 5:1-13; 1Timotius 1:20). Ia juga mengadakan Perjamuan Tuhan dengan mereka – Matius 26:26-30; 1Korintus 11.23-34. Kristus juga menjanjikan perjanjian setia di dalam perkumpulan Perjanjian Baru bahwa Ia akan menentukan hak-hak kerajaan mereka dan suatu hari nanti, mereka akan makan dan minum dari mejaNya di kerajaanNya dan memerintah bersama-sama Dia – Matius 26:29; Lukas 22:28-30.

KESIMPULAN
Di tengah segala yang Tuhan lakukan untuk umat perjanjian, Israel, hanya sejumlah kecil dari mereka yang setia (Roma 9:6-8 à Galatia 4:28). Sisa-sisa bangsa Israel yang dicangkokkan ke dalam hubungan Perjanjian Baru “di dalam Kristus” melalui baptisan Alkitabiah menjadi gereja Perjanjian Baru yang pertama. Kepada mereka ditambah-tambahkan jumlah orang percaya melalui baptisan dan melalui gereja mula-mula yang didirikan Yesus dengan otoritas Ilahi, gereja-gereja lain didirikan di bumi. Ini adalah kelanjutan amanat Agung yang diberikan kepada gereja-gereja Tuhan hingga Yesus datang kembali (Matius 28:18-20).
Tugas untuk umat Tuhan – 1Korintus 16:13***
Pertanyaan Pribadi: “Apakah anda berada di dalam hubungan Perjanjian Baru di dalam Yesus Kristus?”

No comments: